Kerangka Konsepsi Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

2. Kerangka Konsepsi

Atas dasar kerangka teori yang dipaparkan diatas, maka dapat diartikan terhadap istikah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: Lembaga Kepresidenan ialah sebuah lembaga negara yang berfungsi untuk menyelenggarakan pemerintahan yang tertinggi terdiri dari Presiden dan wakil Presiden menurut Konstitusi. Presiden dapat bertindak sebagai kepala negara maupun sebagai kepala pemerintahan. Sebagai kepala negara, tugas dan tanggungjawab Presiden meliputi hal-hal yang seremonial dan protokoler kenegaraan, misalnya melangsungkan perjanjian dengan negara lain, mengadakan perdamaian dengan negara lain, menyatakan negara dalam keadaan bahaya, menggangkat dan memberhentikan duta dan konsul untuk negara lain, memberi gelar,tanda jasa, menguasai angkatan perang dan lainnya. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden bertugas untuk menyelenggarakan pemerintahan tertinggi. Tugas dan tanggungjawab Presiden sebagai kepala pemerintahan dapat meliputi, memimpin kabinet, menggangkat dan memberhentikan menteri, melaksanakan pemerintahan negara sehari-hari baik tingkat nasional maupun hubungan dengan daerah. Sistem pemerintahan dapat diartikan merupakan gabungan dari dua istilah “sistem” dan “pemerintahan”. Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional baik antara bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya, sehingga hubungan itu menimbulkan www.nitropdf.com UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA suatu ketergantungan antara bagian-bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik akan mempengaruhi keseluruhannya itu. 73 Pemerintahan dalam arti luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara sendiri, jadi tidak diartikan sebagai pemerintahan yang hanya menjalankan tugas eksektutif saja, melainkan juga meliputi tugas-tugas lainnya termasuk legislatif dan yudikatif. Karena itu membicarakan sistem pemerintahan adalah membicarakan bagaimana kekuasaan serta hubungan antara lembaga-lembaga negara yang menjalankan kekuasaan-kekuasaan negara itu, dalam rangka menjalankan kepentingan rakyat. 74 Sistem Parlementer yaitu sistem Parlementer hubungan antara eksekutif dan badan perwakilan sangat erat. Hal ini disebabkan adanya pertanggungan jawab para menteri terhadap Parlemen, maka setiap kabinet yang dibentuk harus memperoleh dukungan kepercayaan dengan suara yang terbanyak dari Parlemen yang berarti bahwa kebijaksanaan Pemerintah tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh Parlemen. Sistem Presidensial diartikan bahwa kedudukan dari eksekutif tidak tergantung kepada lembaga Parlemen. Sebagai kepala eksekutif, seorang Presiden dipilih melalui mekanisme pemilihan umum. Presiden dalam menunjuk pembantu- pembantunya yang akan memimpin departemennya masing-masing dan mereka itu 73 Moh Kusnardi Dan Hermaily Ibrahim , Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI dan CV Sinar Bakti, 1981,hlm. 171. 74 Ibid. www.nitropdf.com UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA hanya bertanggung jawab kepada Presiden. Tidak ada kewajiban bagi para menteri untuk bertanggungjawab kepada dewan perwakilan rakyat. Partai Politik merupakan aktor-aktor utama dalam sistem yang menghubungkan antara kewarganegaraan dengan proses pemerintahan. 75 Partai politik memilah berbagai kehendak warga negara, yang sebagian besar di antaranya terungkap lewat kepentingan-kepentingan berbagai kelompok maupun media masa. 76 Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 Perubahan atas UU No. 31 tahun 2002 sebagai Penyempurnaan atas Undang-Undang Nomor 2 tahun 1999 tentang Partai Politik, yang dimaksud dengan Partai Politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa dan negara melalui pemilihan umum. Jimlly Asshiddiqie 77 menyebutkan bahwa; “Partai politik itu pada pokoknya memiliki kedudukan status dan peranan role yang sentral dan penting dalam setiap sistem demokrasi. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa partai politik biasa disebut sebagai pilar demokrasi, karena partai memainkan peran yang penting sebagai penghubung antara pemerintahan Negara the state dengan warga negaranya the citizens.” Sistem kepartaian merupakan Perilaku dan interaksi diantara partai politik serta pola kompetisi terus menerus dan bersifat stabil dalam setiap proses pemilu 75 Hans Dieter Klingemann, Richard I.Hoffebert and Ian Budge, Parties, Policies,And Democracy, United States Of America: West Press, 1994, diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan, Hans Dieter Klingemann, Richard I.Hoffebert And Ian Budge, Partai, Kebijakan, Dan Demokrasi, Yogyakarta: Jentera, 1999, Penerjemah Sigit Jatmika, hlm. 8. 76 Ibid. 77 Jimlly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata…………….., Op.Cit. Hlm. 710. www.nitropdf.com UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA didalam suatu sistem politik suatu negara. Menurut Budiarto Rizka Rizqi Tia 78 dinegara maju, sistem kepartaian ditentukan oleh sistem pemilu, jika menggunakan Sistem distrik melahirkan dwipartai, Sistem proporsional melahirkan multipartai, dan mendorong lahirnya partai baru.

G. Metode Penelitian 1. Tipe atau jenis penelitian