Partai Golkar, PKS, PKB, PAN dan lainya, sedangkan untuk PDIP, Gerindra, Hanura berada di barisan Oposisi pemerintahan SBY-JK.
Di Parlemen, kekuatan Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu tidak serta merta menjadikan partai tersebut dapat duduk tenang di DPR, karena komposisi
jumlah kursi yang didapat tidak mencapai 50 atau dapat dikatakan bahwa kursi- kursi di DPR, dibagi ke beberapa partai, yakni, Golkar, Hanura, PKB,PAN, PKS,
Gerindra, dan PDI-P, serta PPP dengan kapasitas yang tidak dominan dimasing- masing partai. Hal tersebut memaksan partai yang duduk di parlemen untuk tetap
berkoalisi antar partai guna melancarkan segala proses kerja di parlemen, maupun untuk menjaga stabilitas pemerintahan SBY-Boediono yang diusung oleh Partai
Demokrat. Dari penjelasan di atas, dapat dilakukan sebuah penelitian
dengan judul
“Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial Pada Praktek Multi Partai di Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945“
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebagaimana dikemukakan diatas, maka perumusan masalah yang berkenaan dengan judul diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia ? 2. Mengapa terjadi kecenderungan sistem multi partai dalam pemerintahan
presidensial di Indonesia pasca Amandemen UUD 1945?
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Bagaimana implikasi sistem pemerintahan presidensial yang diterapkan pada praktek multi partai di Indonesia pasca Amandemen UUD 1945?
C. Tujuan Penelitian
Sedangkan yang menjadi tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia.
2. Untuk mengetahui kecenderungan sistem multi partai dalam pemerintahan presidensial di Indonesia pasca Amandemen UUD 1945
3. Untuk mengetahui implikasi sistem pemerintahan presidensial yang diterapkan pada praktek multi partai di Indonesia pasca Amandemen UUD
1945.
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang penulis lakukan ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis. Hasil penelitian ini akan melahirkan beberapa konsep ilmiah yang pada
gilirannya akan memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hukum, khususnya yang berkaitan dengan lembaga kePresidenan dan sistem kepartaian di Indonesia.
2. Secara Praktis. a. Sebagai pedoman dan masukan bagi Lembaga Hukum, Institusi Pemerintah
dan Penegak Hukum dikalangan masyarakat luas. b. Sebagai bahan informasi bagi semua kalangan yang berkaitan dengan
penegakan dan pengembangan ilmu hukum. c. Sebagai bahan kajian bagi kalangan akademis untuk menambah wawasan
dalam bidang ilmu hukum, khsususnya yang berkaitan dengan lembaga Kepresidenan dan sistem kepartaian.
E. Keaslian Penelitian