Pertama  hubungan  antara  kinerja  dan  imbalan.  Imbalan  mestilah  kelihatan  dengan jelas  pada  anggota-anggota  organisasi.  Kedua  tingkat  kepercayaan  yang  memadai
haruslah ada antara para pegawai dengan manajemen organisasi. Setiap  program  imbalan  harus  mampu  mendorong  seseorang  untuk  bekerja,
seperti  yang  dikemukakan  oleh  Peterson  dan  Plowman  dalam  Sofyandi,  2008, bahwa  orang  mau  bekerja  karena  adanya  empat  faktor,  yaitu  orang  mempunyai
keinginan  untuk  hidup  merupakan  keinginan  yang  utama.  Orang  bekerja  untuk memenuhi  kebutuhannya  dan  tetap  mampu  untuk  bertahan  hidup.  Keinginan  untuk
memiliki  sesuatu  merupakan  kebutuhan  berikutnya  yang  menyebabkan  mengapa orang  mau  bekerja.  Adanya  keinginan  untuk  memiliki  kekuasaan,  dan  adanya
keinginan untuk mendapat pengakuan dari pihak lain.
2.4.2.1. Tujuan Memberikan Imbalan
Tujuan  program  dalam  memberikan  imbalan  menurut  Leavitt  1997,  antara lain:
1.  Manajer  memberikan  upah  kepada  karyawan  sebagai  pengganti  hasil  kerja  yang baik.
2.  Manajer memberikan upah kepada karyawan sebagai hadiah dari hasil kerja yang baik.
3.  Manajer memberikan imbalan kepada karyawan untuk mendorong supaya mereka bekerja lebih giat.
Gibson  1996  menjelaskan  bahwa  tujuan  program  pemberian  imbalan diantaranya untuk:
Universitas Sumatera Utara
1.  Menarik orang-orang yang berkualitas untuk bergabung dalam organisasi. 2.  Mempertahankan karyawan agar mereka tetap dapat bekerja.
3.  Memotivasi karyawan untuk mencapai hasil kerja yang tinggi. Menurut  Gitosudarmo,  dkk.  2000,  tujuan  pemberian  imbalan  diantaranya
adalah : 1.  Memotivasi  anggota  organisasi,  artinya  sistem  imbalan  yang  dibentuk  oleh
organisasi  harus  mampu  untuk  memacu  motivasi  kerja  dari  anggota  organisasi agar  berprestasi  pada  tingkat  yang  lebih  tinggi.  Caranya  dengan  memperhatikan
secara cermat bahwa imbalan harus memiliki nilai dimata pegawai. 2.  Membuat  betah  pekerja  yang  sudah  ada  artinya  mempertahankan  agar  para
pekerja terutama yang berkualitas tetap mencintai pekerjaannya dan tidak mudah untuk berpindah ke pada organisasi lainnya.
3.  Menarik personil yang berkualitas untuk masuk dalam organisasi.
2.4.2.2. Macam-Macam Imbalan
Mathis  dan  Jackson  2002,  membagi  imbalan  atas  dua  jenis  yaitu  intrinsik internal  dan  ekstrinsik  eksternal.  Imbalan  instrinsik  antara  lain  termasuk  pujian
yang didapatkan untuk menyelesaikan suatu proyek atau berhasil memenuhi beberapa tujuan kinerja. Mereka juga menyatakan bahwa  efek psikologis  dan sosial  yang lain
dari imbalan juga merupakan gambaran dari jenis imbalan instrinsik. Imbalan ekstrinsik bersifat terukur, memiliki bentuk imbalan moneter maupun
non  moneter.  Imbalan  ekstrinsikterukur  ini  pun  dibagi  lagi  atas  2  dua  jenis,  yaitu imbalan langsung dan imbalan tidak langsung. Imbalan langsung meliputi gaji pokok
Universitas Sumatera Utara
dan  gaji  variabel,  sedangkan  imbalan  tidak  langsung  meliputi  tunjangan  pegawai dalam hal penelitian ini adalah bidan.
Poin  penting  yang  perlu  dicatat  mengenai  imbalan-imbalan  ekstrinsik  adalah bahwa  imbalan  tersebut  semua  dihasilkan  oleh  sumber-sumber  eksternal  untuk
seseorang,  agar  mendapatkan  imbalan-imbalan  moneter,  tunjangan  pelengkap,  dan penghasilan tambahan, individu tersebut tergantung kepada kebijakan-kebijakan gaji
dan  imbalan  dari  organisasi  sedangkan  perolehan  pujian  dan  promosi  tergantung kepada persepsi dan pertimbangan individu oleh atasannya.
2.5. Bidan
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan Bidan yang  diakui  oleh  negara  serta  memperolehkualifikasi  dan  diberi  izin  untuk
menjalankan  praktik  kebidanan  di  negeri  itu.  Dia  harus  mampu  memberikan supervisi,  asuhan  dan  memberikan  nasehat  yang  dibutuhkan  kepada  wanita  selama
masahamil,  persalinan  dan  masa  pasca  persalinan  post  partum  period,  memimpin persalinan atas tanggung jawanya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukantindakan pertolongan gawat
darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi
juga  termasuk keluarga  dan  komunitasnya.  Pekerjaan  itu  termasuk  pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadiorang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari
Universitas Sumatera Utara