dibarengi resistensi insulin.
Tipe lain
• Defek genetik fungsi sel β
• Defek genetik kerja insulin • Penyakit eksokrin pankreas
• Endokrinopati • Karena obat atau zat kimia
• Infeksi • Sebab imunologi jarang
• Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM
Diabetes Melitus
gestasional Intoleransi glukosa yang timbul atau terdeteksi pada
kehamilan pertama dan gangguan toleransi glukosa setelah terminasi kehamilan.
a. DM tipe 1, insulin dependent diabetes mellitus IDDM
Diabetes jenis ini terjadi ak ibat kerusakan sel β pakreas. Dahulu, DM tipe
1 disebut juga diabetes onset-anak atau onset-remaja dan diabetes rentan- ketosis karena sering menimbulkan ketosis. Onset DM tipe 1 biasanya terjadi
sebelum usia 25-30 tahun tetapi tidak selalu demikian karena orang dewasa dan lansia yang kurus juga dapat mengalami diabetes jenis ini. Sekresi insulin
mengalami defisiensi jumlahnya sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Dengan demikian, tanpa pengobatan dengan insulin pengawasan dilakukan
melalui pemberian insulin bersamaan dengan adaptasi diet, pasien biasanya akan mudah terjerumus ke dalam situasi ketoasidosis diabetik Arisman, 2011.
Gejala biasanya muncul secara mendadak, berat dan perjalanannya sangat progresif; jika tidak diawasi, dapat berkembang menjadi ketoasidosis dan koma.
Ketika diagnosa ditegakkan, pasien biasanya memiliki berat badan yang rendah. Hasil tes deteksi antibodi islet hanya bernilai sekitar 50-80 dan KGD 140
mgdL Arisman, 2011.
b. DM tipe 2, non-insulin dependent diabetes mellitus NIDDM
DM jenis ini disebut juga diabetes onset-matur atau onset-dewasa dan diabetes resistan-ketosis istilah NIDDM sebenarnya tidak tepat karena 25
diabetes, pada kenyataannya, harus diobati dengan insulin; bedanya mereka tidak
Universitas Sumatera Utara
memerlukan insulin sepanjang usia. DM tipe 2 merupakan penyakit familier yang mewakili kurang-lebih 85 kasus DM di Negara maju, dengan prevalensi sangat
tinggi 35 orang dewasa pada masyarakat yang mengubah gaya hidup tradisional menjadi modern Arisman, 2011.
DM tipe 2 mempunyai onset pada usia pertengahan 40-an tahun, atau lebih tua, dan cenderung tidak berkembang kearah ketosis. Kebanyakan penderita
memiliki berat badan yang lebih. Atas dasar ini pula, penyandang DM jenis ini dikelompokkan menjadi dua : 1 kelompok obes dan 2 kelompok non-obes.
Kemungkinan untuk menderita DM tipe 2 akan berlipat ganda jika berat badan bertambah sebanyak 20 di atas berat badan ideal dan usia bertambah 10 tahun
atau di atas 40 tahun Arisman, 2011. Gejala muncul perlahan-lahan dan biasanya ringan kadang-kadang
bahkan belum menampakkan gejala selama bertahun-tahun serta progresivitas gejala berjalan lambat. Koma hiperosmolar dapat terjadi pada kasus-kasus berat.
Namun, ketoasidosis jarang sekali muncul, kecuali pada kasus yang disertai stress atau infeksi. Kadar insulin menurun atau bahkan tinggi, atau mungkin juga insulin
bekerja tidak efektif Arisman, 2011. Pengendaliannya boleh jadi hanya berupa diet dan jika tidak ada
kontraindikasi olahraga, atau dengan pemberian obat hipoglisemik Arisman, 2011.
Perbedaan DM tipe 1 dan 2 dapat digambarkan didalam tabel 2.2 di bawah ini:
Tabel 2.2 Perbedaan antara DM tipe 1 dan 2 DM tipe 1
DM tipe 2 Onset
Anakdewasa muda 25 tahun
Biasanya setelah usia pertengahan
Proporsi 10 dari semua
penyandang DM 90 dari semua
penyandang DM
Riwayat Keluarga Tidak lazim
Sangat lazim
Gejala Akutsub-akut
Lambat
Ketoasidosis Sering sekali
Jarang, kecuali jika sakitstress
Antibodi ICA, GAD Sangat sering positif
Biasanya negative
Obesitas saat onset Tidak obes
Obes sebelum onset
Universitas Sumatera Utara
Kaitan dengan HLA tipe tertentu
Ada Tidak ada
Kaitan dengan penyakit autoimun
Kadang-kadang ada Tidak ada
C-peptida darahurin Sangat rendah
Rendahnormaltinggi
Kegunaan insulin Penyelamat nyawa
Kadang-kadang diperlukan sebagai
pengawasan gula darah
Penyebab Pankreas tidak mampu
membuat insulin Produksi insulin masih
ada, tetapi sel target tidak peka
Kegunaan diet Mengawasi gula darah
makanjajan harus diatur seputar pemberian insulin
agar tidak terjadi hipoglisemia
Menurunkan BB jadwal tidak harus ketat, kecuali
kalau insulin juga diberikan
Kegunaan latihan fisik Merangsang sirkulasi dan
membantu tubuh dalam penggunaan insulin
Membuat tubuh menjadi lebih peka terhadap
insulinnya sendiri, di samping menggunakan
energi untuk mengurangi BB
Sumber : Arisman, 2011
c. DM tipe lain