20
2.1 Definisi Asma
Menurut  Pedoman  Nasional  Asma  Anak  PNAA  2004  definisi  asma  adalah mengi  berulang  danatau  batuk  persisten  dengan  karakteristik  timbul  secara
episodik,  cenderung  pada  malamdini  hari,  musiman,  setelah  aktivitas  fisik, serta  dijumpai  riwayat  asma  atau  atopi  lain  pada  pasien  danatau
keluarganya.
8
2.2 Efek jumlah saudara kandung terhadap kejadian alergi
Efek  jumlah  saudara  kandung  terhadap  kejadian  alergi  diyakini  sudah  ada sejak masa fetus. Diketahui fetus mulai mensintesis IgE pada minggu ke-11
masa  gestasi.  Perubahan  lingkungan  uterus  akibat  faktor  eksternal  dapat terjadi  misalnya  pada  pengaruh    gaya  hidup  ibu  atau  lingkungan  keluarga.
Seperti  yang  terlihat  pada  studi  yang  menunjukkan  peningkatan  konsentrasi IgE tali pusat pada ibu yang merokok selama hamil. Lingkungan uterus juga
dapat  berubah  dengan  adanya  perubahan  paritas  berupa  penurunan konsentrasi IgE tali pusat seiring dengan meningkatnya jumlah kelahiran.
14
Studi  lebih  lanjut  menemukan  kalau  organochlorin  plasenta  dapat meningkatkan progesteron, testosteron, dan estrogen selama kehamilan dan
konsentrasi organochlorin berkurang seiring dengan meningkatnya kelahiran.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
Dimana konsentrasi organochlorin plasenta berhubungan dengan konsentrasi IgE tali pusat.
14,15
Faktor  lain  yang  dapat  mempengaruhi  perubahan  lingkungan  uterus yaitu  infeksi  selama  hamil  dan  perubahan  sistim  endokrin.  Penelitian
epidemiologi  menemukan  adanya  efek  protektif  agen  infeksius  atau  produk mikroba  terhadap  sensitisasi  dan  penyakit  alergi.  Misalnya  infeksi  campak,
malaria,  virus  hepatitis  A,  Helicobacter  pylori,  flora  normal  usus,  endotoksin lingkungan  dan  produk  mikroba  lainnya  serta  kecacingan.
16
Peningkatan fasilitas  peralatan  rumah  tangga  dan  standar  kebersihan  pribadi  juga
dikatakan  mengurangi  kesempatan  terjadinya  infeksi  silang  terhadap  bakteri dan virus pada keluarga, yang berakibat meningkatnya penyakit atopi.
14
Eksplorasi lebih jauh,  menemukan bahwa  paparan terhadap mikroba yang kurang merupakan faktor penyebab utama peningkatan insidensi atopi.
Beberapa  faktor  yang  mungkin  menyebabkan  berkurangnya  paparan terhadap mikroba adalah air dan makanan yang bersih, sanitasi, penggunaan
antibiotika,  vaksinasi  pertusis,  proses  kelahiran,  dan  juga  faktor  insidental seperti perpindahan tempat tinggal dari pedesaan ke perkotaan.
16
Paparan  terhadap  lingkungan  merupakan  faktor  utama  sensitisasi alergi terhadap alergen lingkungan dan munculnya penyakit alergi. Beberapa
faktor  lingkungan  tersebut  termasuk  paparan  yang  sering  terhadap  alergen,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
binatang peliharaan dan ternak,  tingkat sosio-ekonomi, status nutrisi, jumlah saudara kandung, tempat penitipan anak, dan faktor gaya hidup seperti diet,
pemberian ASI, dan kebiasaan merokok orangtua. Pola pemaparan terhadap faktor  risiko  dan  faktor  protektif  di  lingkungan  akan  menentukan  prevalensi
penyakit alergi dan atopi pada populasi.
6
2.3 Mendeteksi Kelainan Alergi Dan Asma