maka jumlah keseluruhannya harus dialokasikan ke berbagai aktiva yang berbeda yang diperoleh.
4. Pembayaran yang ditangguhkan
Penangguhan pembayaran deffered payments biasanya dilakukan untuk memperoleh real estate atau properti lainnya. Persetujuan penangguhan
pembayaran deffered payments dinyatakan di dalam kontrak tanggal pembayaran atau rangkaian pembayaran dan besarnya beban bunga. Aktiva yang
dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus diperhitungkan pada nilai sekarang present value.
Rangkaian pembayaran dalam interval waktu tertentu biasanya meliputi pembayaran pokok hutang principal dan bunga interest. Dasar kapitalisasi
untuk penentuan harga pokok perolehan dengan cara penangguhan pembayaran adalah nilai tunai yang dibayarkan apabila aktiva tersebut dibeli dengan tunai.
Selisih jumlah yang dibayarkan dengan nilai tunainya diperlakukan sebagai unsur bunga dan diakui sebagai beban bunga. Penentuan nilai tunai dapat diperoleh
dengan mengacu pada harga pasar atau dihitung berdasarkan nilai sekarang yang didiskontokan discounted present value yang didasarkan tingkat bunga yang
berlaku pada saat aktiva tersebut diperoleh.
5. Sewa guna usaha
Sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan
untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih option bagi perusahaan tersebut untuk membeli
barang-barang modal bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha.
Ada dua kemungkinan yang sering digunakan : a.
Sewa guna usaha dianggap sebagai persetujuan sewa menyewa operating lease, adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna
usaha tidak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha. b.
Sewa guna usaha dianggap sebagai transaksi pembelian penjualan finance lease, adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna
usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.
6. Pertukaran aktiva lain
Suatu aktiva yang diperoleh dengan tukar-tambah, harga aktiva yang baru pengertian baru disini, tidak senantiasa barang yang belum pernah dipakai
dinilai dengan harga pasarnya. Perbedaan harga antara aktiva yang baru dan nilai buku aktiva yang baru akan merupakan keuntungan atau kerugian dalam
pertukaran kedua aktiva ini. Apabila aktiva yang baru ini dibeli dengan tunai, maka biaya perolehan dari aktiva ini ialah jumlah uang tunai yang dikeluarkan,
sedangkan selisih harga aktiva baru dan nilai buku aktiva lama akam merupakan keuntungan ataupun kerugian.
7. Perolehan dengan penerbitan surat berharga.
Perusahaan juga dapat memperoleh aktiva tetap dengan cara penerbitan sekuritas issuance of securities seperti surat-surat berharga misalnya saham
stock atau obligasi bond, nilai nominal sekuritas tersebut tidak dapat digunakan
sebagai dasar penentuan harga perolehan aktiva. Dasar pencatatan perolehan aktiva adalah harga pasar atau nilai wajar surat-surat berharga sekuritas yang
diterbitkan tersebut. Apabila harga pasar atau nilai wajar sekuritas tidak tersedia maka harga pasar aktiva yang diterima digunakan sebagai dasar penentuan harga
perolehan. Kelebihan nilai perolehan terhadap nilai nominal saham yang diterbitkan
dicatat sebagai tambahan modal disetor paid in capital excess or par sedangkan kelebihan nilai harga perolehan terhadap nilai nominal obligasi dicatat sebagai
diskon bonds discount atau premium bonds premium. Dasar pencatatan kapitalisasi juga dapat menggunakan penilaian yang dilakukan oleh manajemen
atau perusahaan jasa penilai appraisal company yang nantinya diungkapkan disclosure pada catatan atas laporan keuangan notes to financial statement
dalam laporan keuangan.
8. Kontruksi sendiri