34
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Data  primer  mengenai  kondisi  internal  dan  eksternal  perusahaan  diperoleh melalui  wawancara  dengan  pihak  manajemen  perusahaan.  Fakta-fakta  yang
diperoleh  kemudian  diklasifikasikan  ke  dalam  tabel  IFE
Internal  Factor Evaluation
dan  EFE
External  Factors  Evaluation
dan  dalam  komponen- komponen analisis SWOT dianalisis.
5.1.1
Analisis Matriks IFE dan EFE
Hasil analisa matriks IFE diperoleh nilai untuk faktor kekuatan yaitu 3,044 dan nilai untuk faktor kelemahan yaitu 3,075. Hasil ini menunjukan bahwa UKM
SKB  Putra  Handicraft  memiliki  kelemahan  yang  sedikit  lebih  besar  jika dibandingkan  dengan  kekuatannya.  Faktor-faktor  kelemahan  tersebut  adalah
manajemen  keuangan  yang  belum  profesional,  kurangnya  penguasaan  bahasa Inggris bagi stafpegawai, sulitnya bahan baku, belum adanya visi dan misi, serta
belum memiliki outlet di luar kota. Dari segi manajemen, saat ini manajemen dan pembukuan keuangan masih
belum  profesional,  dalam  arti  perusahaan  masih  melakukan  pembukuan  secara sederhana oleh anggota keluarga yang memang menjadi bendahara dalam struktur
kepengurusan  usaha  ini.  Selain  itu,  staf  perusahaan  hanya  sedikit  yang  dapat menguasai  bahasa  asing  terutama  bahasa  Inggris  sebagai  penunjang  kegiatan
promosi dan perdagangan hasil kerajinan ke luar negeri ekspor. Seperti telah di sebutkan  sebelumnya  bahwa,  SKB  Putra  Handicraft  aktif  mengikuti  berbagai
kegiatan promosi termasuk ke luar negeri, sehingga kemampuan berbahasa asing akan  sangat  menunjang  kelancaran  usaha.  Saat  ini  hasil  kerajinan  yang  diekspor
tidak dilakukan secara langsung ke pembeli di  luar negeri, tapi melalui penyalur atau  agen  yang  berada  di  Jakarta.  Pemilik  usaha  telah  mencoba  mengikuti
pelatihan bahasa asing  yang pernah diadakan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya dan  Universitas  Siliwangi  sebagai  bentuk  dukungan  bagi  perkembangan  UKM,
35 namun  program  tersebut  tidak  berkelanjutan  sehingga  output  yang  diharapkan
tidak tercapai. Kelemahan vital lainnya yang ada pada UKM SKB Putra Handicraft adalah
belum  memiliki  visi,  misi  dan  tujuan  perusahaan.  Perusahaan  sebelumnya mempunyai  ketiga  komponen  ini,  namun  tidak  secara  jelas  dinyatakan  dengan
baik sebagai identitas perusahaan. Sedangkan dalam sebuah usaha komponen visi, misi  dan  tujuan  adalah  hal  penting  yang  harus  dimiliki.  Sehingga  untuk  saat  ini
SKB  Putra  Handicraft  hanya  mempunyai  tujuan  agar  usaha  tetap  berjalan  dan perajin dapat memperoleh penghasilan dengan memproduksi kerajinan.
Kelemahan  lain  yang  dirasa  cukup  berpengaruh  terhadap  kelangsungan usaha SKB Putra Handicraft adalah ketersediaan bahan baku bambu yang semakin
menipis di daerah terdekat dengan pengrajin.  Hal ini mulai dirasakan pada tahun 2000-an  ketika  saat  itu  bahan  baku  yang  biasanya  didapatkan  dari  daerah  yang
cukup  dekat  dengan  rumah  perajin  mulai  berkurang.  Hal  ini  diperparah  dengan banyaknya  lahan  tempat  tumbuhnya  bambu  dikonversi  menjadi  perumahan.
Sehingga  untuk  mendapatkan  bambu  perajin  harus  membeli  dari  daerah Singaparna atau pun Manonjaya  yang berada di Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini
tentu  membuat  harga  beli  bahan  baku  mengalami  kenaikan,  terutama  dari  segi transportasi.
Belum mempunyai
outlet
di  luar kota pun dirasa sebagai  suatu kelemahan, jika  hal  ini  dapat  diatasi  maka  akan  sangat  bermanfaat  dalam  memperluas  pasar
terutama di daerah yang memiliki banyak pelanggan seperti di Bandung. Terlebih lagi,  kehadiran  outlet  di  luar  kota  akan  sangat  efektif  sebagai  sarana  pengenalan
produk. Sedangkan kekuatan yang dimiliki oleh SKB Putra Handicraft yaitu produk
SKB  yang  telah  banyak  dikenal  dan  bermutu,  promosi  yang  dilakukan  terus menerus, pemberian dan pembayaran kredit yang lancar, memiliki peralatan yang
lengkap  dan
workshop
yang  baik  keadaannya,  mendapat  dukungan  pemerintah serta kesetiaan pembeli.
Produk kerajinan SKB Putra Handicraft telah banyak dikenal tak lepas dari nama besar Sentra Kerajinan Bambu  yang telah berdiri sejak 70 tahun yang lalu.
36 Sehingga  dari  segi  kualitas  produk,  SKB  Putra  Handicraft  yang  sebagian  besar
merupakan  produk  estetis  pun  tidak  kalah  dengan  produk  SKB  yang  pada umumnya  merupakan  produk  rumah  tangga.  Hal  ini  berkorelasi  positif  terhadap
respon  pelanggan  yang  setia  menggunakan  produk  hasil  SKB  Putra  Handicraft, walau telah banyak bermunculan produsen kerajinan yang baru. Selain itu, pihak
pemberi  kredit  bank  pun  tidak  menyulitkan  dalam  proses  pemberian  kredit usaha.
Kekuatan  SKB  Putra  Handicraft  juga  bertumpu  pada  promosi  yang dilakukan  secara  terus  menerus.  Hal  ini  merupakan  salah  satu  dukungan  dari
pemerintah  Kota  Tasikmalaya  dan  juga  instansi  terkait  yang  membantu  promosi produk SKB Putra Handicraft. Selain dukungan berupa promosi, pemerintah Kota
pun memberikan dukungan lain seperti bantuan mesin-mesin dan berbagai macam pelatihan.  Saat  ini  mesin  yang  telah  ada  yaitu  pencacah  kertas,  yang  bisa
dimanfaatkan  untuk  memproduksi  bahan  penolong  kerajinan,  dan  yang  terbaru saat  ini  sedang  dalam  tahap  lelang  yaitu  mesin  pemotong  bambu.  Peralatan  dan
mesin  yang  dimiliki  cenderung  lengkap  dan  tersedia  di  bengkel
workshop
yang keadaannya terjaga dengan baik. Matriks Kekuatan dan Kelemahan atau
Internal Factor Evaluaton IFE
UKM SKB Putra Handicraft yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat dalam Tabel 11.
37 Tabel 11  Matriks kekuatan dan kelemahan IFE UKM SKB Putra Handicraft
Kekuatan Bobot
Rating Skor
Komentar 1.
Produk SKB telah banyak dikenal dan bermutu
0,200 3
0,600 SKB menjadi pelopor berdirinya  produk kerajinan bambu dan telah dikenal
luas secara kualitas 2.
Promosi yang dilakukan terus menerus 0,156
4 0,622
Hampir tiap tahun mengikuti pameran kerajinan 3.
Pemberian dan pembayaran kredit yang lancar
0,178 3
0,533 Pembayaran kredit selalu tepat waktu, kunci SKB tetap dipercaya oleh
kreditor 4.
Memiliki peralatan yang lengkap, dan workshop yang baik keadaannya
0,133 3
0,400 Peralatan, mesin dan bahan untuk memproduksi kerajinan terjaga dengan
baik di bengkel milik SKB dan SKB Putra Handicraft 5.
Mendapat dukungan pemerintah 0,111
2 0,222
Dukungan pemerintah berupa pembinaan, pelatihan desain, pameran baik dari tingkat kota, provinsi maupun pusat
6. Pembeli loyal
0,222 3
0,667 Pembeli terutama lokal sudah menjadi langganan sejak awal SKB berdiri.
Total 1,000
3,044 Kelemahan
Bobot Rating
Skor Komentar
1. Manajemen keuangan masih belum
profesional 0,250
3 0,750
Hampir semua posisi dalam struktur organisasi perusahaan merupakan keluarga.
2. Pegawai  perusahaan  umumnya  belum
menguasai bahasa asing Inggris 0,225
4 0,900
Ekspor dilakukan tidak langsung melalui agen penyalur 3.
Tidak memiliki kebun bambu sendiri sebagai sumber bahan baku
0,200 3
0,600 Bahan baku bambu semakin sulit diperoleh didaerah sekitar pengrajin.
4. Belum adanya visi dan misi yang tertulis
0,150 2
0,300 Visi, misi dan tujuan perusahaan belum dibukukan secara tertulis. Dahulu
sempat memiliki dokumen tertulis tersebut namun hilang. 5.
Belum memiliki outlet di luar kota 0,175
3 0,525
Outlet luar kota dirasa bermanfaat dalam memperlebar pasar didaerah tujuan pembeli langganan.
Total 1,000
3,075 Sumber: Bobot dan skor dari responden pemilik perusahaan; skor =  perkalian bobot dan skor
37
38
Sedangkan hasil analisa matriks EFE untuk faktor peluang mempunyai nilai sebesar  3,025  dan  faktor  ancaman  sebesar  3,370.  Hal  ini  berarti  SKB  Putra
Handicraft  memiliki  faktor  ancaman  yang  lebih  besar  dibanding  peluang  yang dimilikinya.  Faktor-faktor  ancaman  bagi  SKB  Putra  Handicraft  yaitu  banyaknya
perusahaan  baru  yang  memasuki  bisnis  ini  baik  dari  dalam  maupun  luar  negeri, minat  generasi  penerus  pengrajin  yang  semakin  berkurang  dan  pasokan  bahan
baku yang semakin menipis. Saat ini, pesaing SKB Putra Handicraft mulai bermunculan, baik dari dalam
Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta kota lain seperti Cilacap dan Yogyakarta, hingga mancanegara terutama  dari China. Produk dari China banyak membanjiri
pasar kerajinan dalam negeri dengan harga jual produk yang murah. Hal tersebut dikarenakan  produk  kerajinan  China  diproduksi  dalam  jumlah  banyak  dengan
bantuan mesin. Ancaman  selanjutnya  datang  dari  perajin,  terutama  minat  generasi  penerus
perajin yang semakin menurun. Memang selama ini mayoritas perajin merupakan ibu rumah tangga yang tinggal disekitar kediaman pemilik SBK Putra Handicraft,
menurunkan  keterampilannya  kepada  anak-anak  mereka,  terutama  anak perempuan. Namun kondisi yang saat ini terjadi adalah banyak anak para perajin
ingin memiliki pekerjaan yang tetap, tidak hanya sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai pekerjaan sampingan sebagai pengrajin. Hal ini dapat diatasi dengan
berbagai  pilihan  strategi  seperti  pelatihan  desain  dan  teknis  hingga  pemberian seragam  kepada  perajin  sehingga  pekerjaan  sebagai  perajin  tidak  lagi  dianggap
sebagai pekerjaan sampingan saja. Ancaman  terbesar  yang  saat  ini  sering  dihadapi  yaitu  ketersediaan  bahan
baku.  Mulai  awal  tahun  2000,  kesulitan  bahan  baku  terutama  karena  pasokan  di daerah sekitar pengrajin semakin berkurang. Sehingga untuk mendapatkan bambu,
pengrajin  harus  mencari  hingga  ke  daerah  Kabupaten  Tasikmalaya  dan  Ciamis. Hal ini mengakibatkan ongkos untuk pembelian bahan baku naik terutama karena
transportasi. Hal ini masih terkait dengan faktor kelemahan SKB Putra Handicraft yang  tidak  memiliki  kebun  bambu  sebagai  sumber  pemenuhan  bahan  baku,
39 sehingga  untuk  kegiatan  produksi  masih  harus  mengandalkan  bambu  yang
tumbuh secara alami di kebun atau lahan orang lain. Sementara  itu  faktor  peluang  yang  dimiliki  SKB  Putra  Handicraft  adalah
mekanisasi  dalam  proses  produksi,  adanya  permintaan  produk  parket  lantai bambu,  tersedia  mesin  bantuan  pemerintah  untuk  mengolah  limbah  bambu
menjadi lebih bermanfaat, dan peluang dalam mendapatkan sertifikasi produk dan proses ISO.
Mekanisasi  dalam  proses  produksi  menjadi  sebuah  peluang  karena  saat  ini kebutuhan akan hasil kerajinan yang tepat waktu semakin mendesak, terutama di
musim  puncak  seperti  lebaran,  natal,  tahun  baru  serta  imlek.  Melihat  keadaan produksi  kerajinan  di  negara  lain  terutama  China,  mekanisasi  dalam  proses
produksi  dapat  meningkatkan
output
barang  dan  keuntungan.  Sehingga  saat  ini pemerintah  Provinsi  Jawa  Barat  tengah  mengadakan  lelang  untuk  pengadaan
mesin  pemotong  bambu.  Saat  ini  juga  terdapat  mesin  bantuan  pemerintah  yang dapat  mengolah  limbah  hasil  produksi  menjadi  lebih  bermanfaat,  misalnya
pulp
untuk  campuran  kertas  bahan  penolong  kerajinan.  Namun  keberadaan  mesin  ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Mekanisasi  juga  akan  sangat  bermanfaat  terutama  dalam  produksi  produk selain  kerajinan,  salah  satunya  lantai  parket  yang  tengah  dalam  proses
pengembangan.  Perusahaan  pernah  mencoba  memproduksi  lantai  parket  bambu namun secara manual. Sehingga tidak dapat memenuhi permintaan yang masuk ke
perusahaan.  Adanya  permintaan  akan  produk  ini  menjadi  peluang  untuk melebarkan usaha dengan menambah jenis produk.
Hal  lain  yang  menjadi  peluang  bagi  SKB  Putra  Handicraft  adalah mendapatkan sertifikasi produk dan proses ISO. Hal ini akan meningkatkan nilai
produk  SKB  Putra  Handicraft  terutama  bagi  pembeli  potensial  dari  luar  negeri. Jika  peluang  ini  dimanfaatkan,  maka  tak  dipungkiri  SKB  Putra  Handicraft  akan
menjadi UKM bersertifikasi pertama di Tasikmalaya. Sehingga manfaat langsung dan  tidak  langsung  akan  mudah  didapat  perusahaan.  Tabel  12  menyajikan  tabel
Matriks  Faktor  Peluang  dan  Ancaman  EFE  dari  UKM  SKB  Putra  Handicraft selengkapnya.
40 Tabel 12  Matriks peluang dan ancaman EFE UKM SKB Putra Handicraft
Peluang Bobot
Rating Skor
Komentar 1.
Mekanisasi dalam proses produksi 0,294
3 0,882
Mekanisasi dapat berupa pemotongan dan pembelahan bambu 2.
Adanya permintaan produk parket lantai bambu
0,265 4
1,059 Permintaan ini pernah ditanggapi dengan dibuatnya parket
bambu,namun secara manual 3.
Tersedia mesin bantuan pemerintah untuk mengolah limbah bambu menjadi lebih
bermanfaat 0,235
2 0,471
Berupa mesin pencacah bambu yang bisa menjadi campuran pembuat kertas bahan penolong kerajinan
4. Peluang mendapatkan sertifikasi produk dan
proses ISO 0,206
3 0,618
Trend sertifikasi dan standarisasi dirasa menjadi peluang yang akan membawa dampak positif bagi perusahaan
Total 1.000
3,029 Ancaman
Bobot Rating
Skor Komentar
1. Banyaknya perusahaan baru yang memasuki
bisnis ini, baik dari dalam negeri maupun mancanegara
0,370 4
1,481 Pesaing umumnya berasal dari Cilacap dan Yogyakarta serta
China yang produknya cenderung murah karena diproduksi dalam jumlah banyak dan dengan bantuan mesin
2. Minat generasi penerus pengrajin yang
semakin berkurang 0,333
3 1,000
Anak para pengrajin lebih menginginkan pekerjaan formal yang tetap
3. Pasokan bahan baku semakin menipis di
daerah sekitar pengrajin 0,296
3 0,889
Sumber kebun bambu di Kecamatan Mangkubumi semakin menipis
Total 1,000
3,370 Sumber: Bobot dan skor dari responden pemilik perusahaan; skor =  perkalian bobot dan skor
40
41 Setelah  semua  faktor  internal  dan  eksternal  dalam  matriks  IFE  dan  EFE,
maka diperoleh pula hasil perkalian masing-masing skor dalam matriks perkalian faktor  internal-eksternal  Tabel  13.  Nilai  tertinggi  merupakan  hasil  perkalian
antara faktor internal kelemahan dan faktor ekstenal ancaman yaitu sebesar 10,363 cetak tebal. Hal ini menunjukan bahwa UKM SKB Putra Handicraft merupakan
uasaha  yang  lemah  dan  menghadapi  tantangan  besar.  Sehingga  rekomendasi strategis  yang  akan  menjadi  prioritas  pengembangan    adalah  strategi  bertahan,
yakni strategi  yang telah ada dipertahankan sembari memperbaiki diri. Perbaikan diri  perusahaan  dapat  berupa  penyegaran  dan  perbaikan  manajemen,
menghasilkan  produk  baru  dan  inovatif  hingga  meningkatkan  kemampuan pengrajin dan kapasitas produksi.
Tabel 13  Perkalian faktor internal-eksternal
S 3,044
W 3,075
O  3,029 9,220
9,314 T   3,370
10,258 10,363
Sumber: Hasil perkalian total skor
Stretegi  yang  terpilih  adalah  strategi  yang  berupaya  untuk  meminimalkan kelemahan  untuk  menghindari  ancaman.  Kelemahan  utama  yang  dimiliki  adalah
dari segi manajemen atau pengelolaan usaha. Hal mendasar yang dapat dilakukan pertama kali adalah yang dengan kembali menyusun komponen berupa visi, misi
dan  tujuan  usaha,  lalu  membukukannya  dalam  sebuah  identitas  tertulis perusahaan.  Selain  itu  harus  ada  pula  kejelasan  status  usaha,  apakah  berbentuk
CV, PT atau bentuk lain. Dari segi  kepengurusan,  harus ada upaya penyegaran dan perbaikan sistem
manajemen  perusahaan.  Menempatkan  staf  atau  tenaga  yang  sesuai  antara kemampuan dan tugas  yang diembannya, atau menerapkan prinsip
the right man on  the  right  place
.  Hal  ini  dapat  dimulai  secara  perlahan  misalnya  dengan menempatkan  karyawan  yang  mempunyai  keahlian  kesekretariatan  dan
pembukuan  serta  mengerti  akan  penggunaan  aneka  perangkat  yang  menunjang menulis  surat,  mesin  tik,  komputer.  Selain  itu  dapat  pula  dengan  memberikan
pelatihan  bahasa  asing  terutama  bahasa  Inggris,  kesekretariatan  dan
42 kebendaharaan  seperti  pemahaman  mengenai
Microsoft  Office  Word,  Excel
maupun  program  lain  seperti
adobe  photo  shop
,
internet
dan
e-mail
.  Pemilihan tenaga karyawan ini bisa saja memanfaatkan anak-anak para pengrajin yang sudah
memasuki  usia  produktif  dan  memiliki  daya  pembelajaran  yang  cepat.  Pada umumnya  minat  mereka  menurun  untuk  mengikuti  jejak  orang  tuanya  sebagai
pengrajin  karena  mendambakan  pekerjaan  formal  yang  tetap.  Sehingga  hal  ini dapat  mempertemukan  solusi  akan  kelemahan  dan  ancaman  yang  dihadapi  SKB
Putra Handicraft saat ini. Strategi  pengembangan  selanjutnya  yaitu  mengusahakan  budidaya  bambu
dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki oleh SKB Putra Handicraft. Selama ini kebutuhan  bahan  baku  didapat  dari  bambu  yang  tumbuh  secara  alami  di  kebun
milik  orang  lain.  Sistem  budidaya  seperti  dalam  Hutan  Tanaman  industri  bisa mulai  diterapkan  dengan  memanfaatkan  lahan  yang  dimiliki  pemilik  usaha.
Karena  selama  ini,  modal  berupa  lahan  dimanfaatkan  dalam  bentuk  peternakan dan  budidaya  perikanan.  Sehingga  budidaya  bambu  diharapkan  akan  mengatasi
kelemahan  dan  ancaman  bahan  baku  bambu  yang  semakin  sulit  didapatkan  di sekitar pengrajin.
Strategi  yang  dapat  dijalankan  untuk  meminimalkan  kelemahan  yang terakhir  yaitu  meningkatkan  keterampilan  pengrajin  terutama  dalam  hal  desain
dan mekanisasi. Desain menjadi sangat penting untuk ditingkatkan karena saat ini trend  bentuk  dan  model  kerajinan  yang  dimintai  sangat  cepat  berubah.  Jika
pengrajin tidak cepat menanggapi hal ini, produk kerajinan SKB Putra Handicraft akan  mengalami  keterbelakangan  dari  segi  model  yang  bisa  menyebabkan
tergerus  dalam  persaingan.  Sedangkan  kemampuan  mekanisasi  sangat  berguna untuk  memanfaatkan  mesin-mesin  yang  telah  dan  akan  ada  yang  merupakan
bantuan  dari  berbagai  instansi  pemerintah.  Sangat  disayangkan  apabila  mesin yang  telah  diberikan  pemerintah  sebagai  bantuan  tidak  sesuai  spesifikasinya  dan
tidak  dimanfaatkan  sama  sekali.  Sehingga  pihak  manajemen  harus  sudah  bisa menyiapkan skenario terburuk bila mesin yang akan datang tidak sesuai harapan,
namun masih dapat digunakan untuk penggunaan lain.
43 Strategi  yang  akan  menjadi  prioritas  ini  beserta  strategi  lainnya  yang  telah
didapatkan berdasarkan keempat faktor UKM SKB Putra handicraft dapat dilihat dalam Tabel 14 Matriks SWOT.
Tabel 14  Matriks SWOT UKM SKB Putra Handicraft
Analisis internal
Analisis eksternal Kekuatan
1. Produk SKB telah banyak
dikenal dan bermutu 2.
Promosi yang dilakukan terus menerus
3. Pemberian dan pembayaran
kredit yang lancar 4.
Memiliki peralatan yang lengkap, dan workshop yang
baik keadaannya 5.
Mendapatkan dukungan dari pemerintah
6. Pembeli loyal
Kelemahan 1.
Manajemen keuangan masih belum profesional
2. Pegawai perusahaan umumnya
belum menguasai bahasa asing Inggris, sehingga ekspor
tidak bisa dilakukan secara langsung
3. Tidak memiliki kebun bambu
sendiri sebagai sumber bahan baku
4. Belum adanya visi dan misi
yang tertulis 5.
Belum memiliki outlet di luar kota
Peluang
1. Mekanisasi dalam proses
produksi mesin pemotong dan pembelah bambu
2. Adanya permintaan produk
parket lantai bambu 3.
Tersedia mesin bantuan pemerintah untuk mengolah
limbah bambu menjadi lebih bermanfaat
4. Peluang mendapatkan
sertifikasi produk dan proses ISO
Strategi SO : -
Optimalisasi potensi UKM untuk mengembangkan usaha
di bidang lain Parket  bambu S5, O1, O2
- Meningkatkan keterampilan
pengrajin melalui pelatihan dengan bantuan pemerintah
S3, S4, S6, O3 Strategi WO :
- Evaluasi dan perbaikan sistem
manajemen W1, W2, W5, O4 -
Memaksimalkan peran sebagai anggota ASEPHI sehingga
memperoleh bantuan dan informasi seperti informasi
penggunaan mesin, sistem manajemen yang baik dan
menambah jaringan dengan mitra di berbagai wilayah di
Indonesia W3,W6, O1, O3, O4
Ancaman
1. Banyaknya perusahaan baru
yang memasuki bisnis ini, baik dari dalam negeri maupun
mancanegara 2.
Minat generasi penerus pengrajin yang semakin
berkurang 3.
Pasokan bahan baku semakin menipis di daerah sekitar
pengrajin Strategi ST :
- Menguatkan image sebagai
UKM kerajinan pertama dengan kualitas utama S1,
S5, S6, T1, T2 -
Melakukan inovasi  produk dengan mengikuti trend
produk terkiniS3, S4, S5,T2 -
Meningkatkan fasilitas bagi kesejahteraan pengrajinS3,
T2 -
Menggaet pihak potensial untuk budidaya bambu
sebagai pemenuhan  bahan baku dan bentuk usaha baru
yang menjanjikan S3, S5, T3
Strategi WT : -
Memperbaiki sistem manajemen perusahaan  W1,
W2, W4, T1 -
Mengusahakan budidaya bambu dengan memanfaatkan
lahan yang dimiliki W3, T3 -
Mengumpulkan dokumentasi dan membuat profil perusahaan
dengan memakai jasa tenaga kerja yang kreatif W4, W5,
T2
- Meningkatkan kemampuan
bahasa asing pegawaistaf; keterampilan desain dan
produksi pengrajin W2, T1, T2
Sumber: Hasil penyusunan strategi SWOT
44 Dapat  kita  lihat  pula  dalam  Tabel  13  bahwa  hasil  perkalian  antara  faktor
internal  kekuatan  dengan  faktor  eksternal  ancaman  memiliki  nilai  yang  tidak terlalu jauh beda dengan hasil perkalian tertinggi. Hal ini menunjukan pula bahwa
perusahaan kuat namun menghadapi tantangan besar. Kekuatan perusahaan dapat dipahami  dari  lamanya  perusahaan  telah  berdiri.  Namun  berbagai  ancaman  yang
saat ini dihadapi harus mendapat perhatian dan disikapi untuk mencari solusinya. Sehingga  perusahaan  akan  sulit  berkembang  jika  hanya  bertumpu  pada  strategi
lama.  Diversifikasi  strategi    akan  mendukung  strategi  bertahan  yang  menjadi prioritas bagi perusahaan.
Berbagai kekuatan yang ada seperti kualitas produk yang  telah dikenal dan bermutu harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Sehingga
image
sebagai usaha  kerajinan  bambu  yang  pertama  dan  utama  di  Kota  Tasikmalaya  pun  dapat
kembali  diraih.  Promosi  produk  pun  harus  terus  dilakukan  dengan  mengikuti berbagai  acara promosi  baik  yang dilakukan pemerintah maupun instansi  terkait.
Dengan  adanya  Asosiasi  Produser  dan  Eksportir  Kerajinan  Tasikmalaya  yang baru  setahun  berdiri,  diharapkan  promosi  dapat  lebih  intensif,  terutama  dengan
cabang  asosiasi  di  seluruh  Indonesia.  Sehingga  pasar  lokal  diharapkan  dapat berkembang. Seiring berkembangnya kemajuan teknologi informasi, promosi pun
dapat  dilakukan  dengan  bantuan  media  sosial  mulai  dari  pembuatan  situs perusahaan  atau  blog,  promosi  via  situs  asosiasi,  pemerintah  kota  maupun
provinsi,
facebook
hingga
twitter
yang  akan  turut  menggairahkan  perekonomian kreatif negeri.
Alternatif  lain  yang  dapat  dilakukan  adalah  dengan  menggaet  pihak potensial  seperti  Dinas  Pertanian  Perikanan  dan  Kehutanan  maupun  Perum
Perhutani  Tasikmlaya  untuk  mendirikan  sistem  budidaya  bambu.  hal  ini  dapat menjawab  tantangan  sulitnya  mendapatkan  bahan  baku  bambu  terutama  di
wilayah Kota Tasikmalaya yang lokasinya masih relatif dekat dengan keberadaan para perajin.
45
5.2 Strategi Pegembangan UKM SKB Putra Handicraft