56
Fatullah Yoesoef
ADZKIYA MARET 2015
konteks. Tidak seperti formisme, kontekstualisme bersifat sintetis, di mana ia berfokus pada pola, suatu keseluruhan objek
studi daripada fakta-fakta yang terpisah. Seperti formisme, kontekstualisme bersifat dispersif di mana fokusnya adalah
pada interpretasi dari fakta-fakta yang di ambil satu per satu dari suatu keseluruhan fakta.
d
Organisisme Organisisme terhubung dengan absolut atau idealisme
objektif. Metafora akarnya adalah integrasi secara keseluruhan atau kesatuan yang harmonis dilihat dari segi ketepatan waktu
dan struktur yang bertahan. Seperti mekanisme, organisisme terintegrasi dalam artian bahwa dunia tersusun dari fakta-
fakta yang tertata rapi dan terintegrasi yang dapat diuraikan sekaligus dapat diramalkan. Seperti kontekstualisme ia bersifat
sintetis, dengan berfokus pada keseluruhan objek studi dan bukannya fakta-fakta yang berbeda.
8
Teori kebenaran dari organisisme adalah koherensi yang di dasar kanpada determinasi dan keabsolutan. Dengan kata
lain, organisisme mengusulkan adanya tingkat kebenaran yang tergantung pada jumlah fakta yang di ketahui,dan ketika semua
fakta telah diketahui, karena memang pada prinsipnya mereka dapat diketahui, baru kebenaran absolut dapat di peroleh.
[9]
2. Formisme dalam akuntansi
Formisme dalam akuntansi meliputi pencarian akan kesamaan dan perbedaan di antara berbagai objek studi yang
berbeda-beda tanpa mempertimbangkan adanya kemungkinan hubungan di antara mereka. Dapat di kemukakan bahwa
seluruh pengetahuan teknik akuntansi yang digunakan dalam pengajaran akuntansi dan termuat dalam buku-
buku teks standar sampai sejauh ini adalah formistis secara mutlak. Aturan-aturan umum, model dan algoritma yang
digunakan untuk menjelaskan fenomena akuntansi dan untuk membantu pelaksanaan praktik akuntansi adalah
objek studi yang memiliki ciri-ciri tersendiri, yang dapat di
8
Ibid ., h. 7
Metodologi Keilmuan Penelitian Akuntansi
57
Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah, Vol. 03 Nomor 1
bandingkan dari segi tingkat kesamaan dan perbedaan di antara mereka.
3. Mekanisme dalam akuntansi
Mekanisme akuntansi tidak hanya meliputi pencarian kesamaan dan perbedaan di antara objek-objek studi namun
juga dan terutama adalah untuk hubungan kuantitatif yang memungkinkan untuk dilakuakan penguraian dan
peramalan. Mekanisme dalam akuntansi adalah juga pencarian keteraturan empiris antara fenomena yang berbeda-beda
melalui berbagai bentuk korelasi statistik.
Mekanisme dalam akuntansi berfokus pada pencapaian uraian yang semakin mendalam dan penyajian yang lebih
sempurna agar dapat menggambarkan suatu representasi yang singkat dari logika yang menghubungkan bagian-bagian
dari objek penelitian akuntansi. Masalah lain yang dihadapi oleh mekanisme dalam akuntansi adalah adanya asumsi tidak
langsung bahwa: ukuran tidak memiliki perbedaan invariant
, dan hubungan diantara ukuran tidak memiliki perbedaan
invariant.
9
4. Kontekstualisme dalam akuntaansi
Kontekstualisme dalam akuntansi berfokus pada interpretasi dari fakta-fakta independen yang di peroleh dari
seperangkat fakta menurut satu konteks spesiik yang akan menciptakan suatu pola atau gestalt. Fakta-fakta yang terdapat
di setiap pola diasumsikan akan mengalami perubahan dan menerima hal-hal baru. Tambahan lagi, mereka akan di
bedakan berdasarkan sifat dan tekstur mereka.
Kontekstualisme dalam penelitian akuntansi bergantung pada analisis dari fakta-fakta yang hanya diveriikasi secara
langsung. Fakta-fakta yang spesiik terhadap situasi tertentu. Sehingga hasil akhirnya akan memiliki ruang lingkup yang
terbatas.
5. Organisisme Di Dalam Akuntansi