8
F. Tinjauan Kepustakaan 1. Hukum Internasional
Menurut Mochtar Kusumaatmadja
10
Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas negara antara: 1 negara dengan negara;
2 negara dengan subjek hukum lain bukan negara satu sama lain. Sebagai salah satu dari cabang ilmu Hukum Internasional maka hukum
udara air law atau hukum penerbangan aviation law menurut verschoor adalah hukum dan regulasi yang mengatur penggunaan ruang udara yang bermanfaat
bagi penerbangan kepentingan umum dan bangsa-bangsa di dunia.
11
Hukum atau keseluruhan kaedah dan azas yang dimaksud adalah keseluruhan kaedah dan azas yang terkandung di dalam perjanjian-perjanjian
internasional maupun hukum kebiasaan internasional, yang berobjek penerbangan sipil, yang oleh masyarakat internasional, yaitu masyarakat negara-negara,
termasuk subjek-subjek hukum internasional bukan negara, diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat melalui lembaga-lembaga dan proses kemasyarakatan
internasional.
12
2. Tanggung Jawab
Penekanan dalam arti tangung jawab disini ialah kewajiban memperbaiki kembali kesalahan yang pernah terjadi.
13
Liability dapat diartikan sebagai
10
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional,Bandung: Alumni, 2003, hal. 4.
11
H.K.Martono, Hukum Udara Nasional dan Internasional Publik, Jakarta:Rajawali Pers,2012, hal.3-4.
12
Ibid.
13
H.K.Martono, Op.cit, hal.215.
Universitas Sumatera Utara
9
kewajiban membayar ganti kerugian yang diderita, misalnya dalam perjanjian transportasi udara, perusahaan penerbangan “bertanggung jawab” atas
keselamatan penumpang danatau barang-barang kiriman, karena itu apabila timbul kerugian yang diderita oleh penumpang danatau pengirim barang, maka
perusahaan penerbangan harus “bertanggung jawab” dalam arti liability. Tanggung jawab di sini diartikan perusahaan penerbangan “wajib membayar”
ganti kerugian yang diderita oleh penumpang danatau pengirim barang akibat perusahaan penerbangan melakukan wanprestasi. Perusahaan penerbangan dapat
digugat di depan pengadilan perdata. dalam uraian ini yang dimaksud dengan dengan “tanggung jawab” adalah tanggung jawab hukum dalam arti legal liability
dimaksudkan kewajiban membayar segala kerugian atau biaya yang timbul akibat kecelakaan pesawat udara yang dilakukan oleh kapten penerbang dan kewajiban
tersebut dapat diajukan gugatan di depan pengadilan perdata.
14
3. Penerbangan Sipil
Penerbangan sipil yang dimaksudkan di sini ialah penerbangan yang ditujukan bukan untuk perang dan berlaku bagi kalangan umum bukan militer
menjelang berakhirnya Perang dunia kedua yang mana penerbangan sipil ini dapat dimanfaatkan sebagai peningkatan persahabatan, memelihara perdamaian, dan
saling mengerti antar bangsa, saling mengunjungi masyarakat dunia dan dapat mencegah dua kali perang dunia yang sangat mengerikan, dapat mencegah friksi
dan dapat digunakan sebagai kerjasama antar bangsa yang dapat memelihara perdamaian dunia. Karena itu, negara-negara peserta konfrensi sepakat mengatur
prinsip-prinsip dasar penerbangan sipil internasional, menumbuh kembangkan
14
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
10
penerbangan sipil yang aman, lancar, teratur, dan memberikan kesempatan yang sama kepada negara-negara anggota untuk menyelenggarakan angkutan udara
internasional dan mencegah persaingan yang tidak sehat.
15
Bila dirujuk pada konsep penerbangan dalam UU No.1 Tahun 2009 Tentang penerbangan,
penerbangan merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi
penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainya.
16
4. Sumber Hukum Udara Internasional