Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti di atas dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama penelitian deskriptif kuantitatif dan sama-sama meneliti tentang analisis butir soal. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian, tempat, dan waktu penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Pada kegiatan pembelajaran terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru. Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Salah satu tahapan yang dapat ditempuh guru untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran yaitu dengan melakukan evaluasi. Kegiatan pembelajaran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang saling terkait. Evaluasi merupakan kegiatan mengoreksi hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran. Melalui evaluasi guru dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru juga dapat mengetahui kemampuan siswanya dengan melakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes. Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Ulangan Akhir Semester merupakan instrumen tes yang digunakan oleh guru untuk mengetahui hasil belajar peserta didik selama satu semester, oleh sebab itu perlu diidentifikasi terlebih dahulu kualitas dari tes tersebut. Soal yang digunakan untuk tes dibuat oleh guru mata pelajaran yang terkait. Oleh karena itu, tes yang dibuat harus memiliki kualitas yang baik. Tes yang memiliki kualitas yang baik akan memberikan gambaran yang tepat mengenai hasil belajar siswa. Untuk mengetahui kualitas soal, guru harus melakukan analisis kualitas soal. Analisis kualitas soal merupakan kegiatan untuk mengkaji tingkat kualitas soal dalam tes apakah sudah memenuhi persyaratan sebagai tes yang memiliki kualitas baik. Analisis kualitas soal Ulangan Akhir Semester UAS dilakukan setelah UAS selasai dilaksanakan. Dalam melakukan kegiatan analisis kualitas soal dapat dilihat dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecohdistractor. Validitas merupakan tingkat ketepatan atau kesahihan dari suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari suatu tes. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan hasil yang sama pada saat tes tersebut diberikan kepada peserta didik yang sama dalam waktu yang berbeda. Analisis tingkat kesukaran dilakukan guna mengetahui butir soal yang tergolong mudah, sedang dan sulit. Indeks tingkat kesukaran pada soal berkisar 0,00 sampai 1,00. Soal sebaiknya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Semakin mendekati angka 1,00 berarti soal tersebut semakin mudah. Daya pembeda merupakan pengukuran yang digunakan untuk mengetahui peserta didik yang sudah menguasai materi dengan yang belum atau kurang menguasai materi. Dengan kata lain, daya pembeda merupakan pengukuran untuk mengetahui perbedaan pada tingkat pemahaman siswa. Soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik, apabila soal tersebut dapat membedakan peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dengan peserta didik yang memiliki kemampuan rendah. Pengecoh merupakan alternatif jawaban selain jawaban yang benar. Pengecoh digunakan pada soal pilihan ganda. Efektivitas pengecoh digunakan untuk mengukur pengecoh pada soal pilihan ganda apakah sudah berfungsi dengan baik atau tidak. Pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika dipilih secara merata oleh peserta tes. Hasil dari analisis kualitas soal pada setiap butir soal dibagi dalam lima kategori yaitu: sangat baik, baik, sedang, tidak baik, dan sangat tidak baik. Soal yang memiliki kualitas sangat baik akan disimpan di bank soal. Soal dengan kualitas baik dan sedang perlu diperbaiki. Sedangkan untuk soal yang tidak baik dan sangat tidak baik akan memerlukan revisi secara signifikan sehingga lebih baik dibuang.

D. Paradigma Penelitian