4.2.6. Pengujian Hipotesis Regresi Logistik
Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logistik dilakukan dengan memasukkan seluruh variabel ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas
persediaan dan margin laba kotor pada pemilihan metode akuntansi persediaan. Pengujian bertujuan untuk melihat pengaruh ukuran perusahaan, financial
leverage, variabilitas persediaan dan margin laba kotor terhadap pemilihan metode persediaan. Hasil pengujian regresi logistik disajikan dalam tabel 4.12 dan
Lampiran 5.
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
95 C.I.for EXPB
Lower Upper Step 1
a
VP -2.045 1.547
1.747 1
.186 .129
.006 2.685
MLK -.288 1.381
.043 1
.835 .750
.050 11.230 FL
1.026 1.291 .631
1 .427
2.789 .222 35.049
RL -.167 .240
.485 1
.486 .846
.528 1.354
Constant 4.615 2.828
2.664 1
.103 100.982
a. Variables entered on step 1: VP, MLK, FL, RL.
Hasil regresi logistik dari tabel diatas, maka persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut.
+ +
Berdasarkan tabel 4.9 dan 4.10 dapat diketahui bahwa hasil regresi logistik adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Koefisien pada variabel variabilitas persediaan bernilai negatif sebesar
2.045 dan
signifikansi sebesar
0.186. Apabila
dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0.05 5, maka nilai signifikansi sebesar 0.186 lebih besar dari tingkat signifikansi
0.05, hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak. Penolakan hipotesis ini menunjukkan bahwa variabilitas persediaan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode persediaan.
Pengujian variabel margin laba kotor dengan menggunakan regresi logistik diperoleh nilai koefisiennya adalah negatif sebesar 0.288
dan nilai signifikan sebesar 0.835. Nilai signifikan ini jauh lebih besar dari tingkat signifikansi 5, dengan demikian maka
hipotesis ditolak. Penolakan hipotesis menunjukkan bahwa margin laba kotor tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan
metode akuntansi persediaan.
Financial leverage pada pengujian regresi logistik menunjukkan nilai koefisien positif yaitu sebesar 1.026 dan nilai signifikan
sebesar 0.427. Nilai signifikan sebesar 0.427 lebih besar dari tingkat signifikansi 5, hal ini berarti hipotesis ditolak.
Penolakan hipotesis tersebut menunjukkan bahwa financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode
akuntansi persediaan.
Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa nilai koefisien rasio lancar yang diperoleh adalah negatif yaitu sebesar
Universitas Sumatera Utara
0.167 dan nilai signifikan sebesar 0.486. Nilai signifikan yang diperoleh jauh lebih besar dari tingkat signifikansi 5, hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Penolakan hipotesis memberikan bukti yang menunjukkan bahwa rasio lancar tidak
berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian