Prinsip Merancang layout Gudang Jalan Lintasan Aisle

2.6.2. Prinsip Merancang layout Gudang

Terdapat bebrapa prinsip yang harus diperhatikan dalam merancang layout gudang untuk arus gudang yang dirancang dapat digunakan sepenuhnya yaitu :  Untuk barang-barang yang bersifat fast moving, sebaiknya diletakkan dekat dengan pintu keluar.  Untuk barang-barang yang bersifat slow moving, sebaiknya diletakkan jauh dengan pintu keluar atau dekat dengan pintu masuk.  Jalan masuk dan jalan keluar hendaknya diatur sedemikian rupa agar memudahkan keluar masuknya barang, baik dengan bantuan alat pemindahan maupun tanpa bantuan alat pemidahan.  Bila kegiatan yang terjadi di dalam gudang sangat tinggi, baitu itu frekuensi kegiatan mengeluarkan dan memasukkan barang, sebaiknya pintu masuk dan keluar dipisahkan.  Sebaiknya lorong yang dilalui barang tidak berkelok-kelok. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Selain prinsip diatas, masih terdapat beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam merancang layout gudang S. Reibel, 1940, yaitu : 1. Rintangan keluar masuknya barang Adanya rintangan dapat menyebabkan tertundanya pengangkutan barang atau bahkan menghentikan sama sekali arus keluar masuk barang tersebut. Rintangan yang terjadi dapat berupa menumpuknya barang di dekat pintu masuk atau keluar, alat-alat pemindah diletakkan dilorong-lorong yang dilalui sebagai jalan keluar masuknya barang. 2. Loronggang Lebar lorong yang akan dilalui barang hendaknya direncanakan dengan cermat dan harus sedikit lebih lebar dibandingkan dengan alat pemindah yang digunakan, agar alat pemindah dapat bergerak lebih leluasa. 3. Letak tumpukan barang Tumpukan barang harus diletakkan pada tempatnya masing-masing agar lorong-lorongya mudah diteliti.

2.6.3. Jalan Lintasan Aisle

Jalan lintasan atau aisle dalam pabrik digunakan terutama untuk dua hal yaitu komunikasi dan transportasi. Perencanaan yang baik daripada jalan lintasan ini akan banyak menentukan proses perpindahan dari personil, bahan ataupun peralatan produksidari satu lokasi ke lokasi lain. Dengan demikian maka jalan lintasan ini dalam pabrik akan dipergunakan antara lain untuk hal-hal seperti :  Material handling Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Gerakan perpindahan personil  Finished goods products handling  Kondisi-kondisi darurat semacam kebakaran dan lain-lain. Didalam penentuan lokasi dari jalan lintasan ini maka akan dijumpai dua macam problema utama, yaitu ;  Di lokasi mana jalan intasan tersebut akan ditempatkan, dan  Berapa lebar jalan lintasan yang sebaiknya diambil. Kedua hal tersebut diatas akan banyak mempengaruhi segi-segi ekonmis pembiayaannya. Jalan lintasan yang terlalu besar akan mencapai prosentase yang besar dibandingkan dengan luas gudang yang ada, dimana hal ini tentu saja akan mahal dan tidak efisien. Sebaliknya jalan lintasan ang trlalu sedikit dan sempit yang tidak sebanding dengan frekuensi penggunaannya akan menimbulkan masalah-masalah kemacetan dalam proses pemindahan bahan. Disamping masalah-masalah penentuan lokasi dan lebar dari jalan lintasan ini, satu hal yang cukup penting seharusnya juga diperhatikan yaitu macam gerak pepindahan apa yang umum terdapat dalam jalan lintasan yang akan dibuat tersebut. Jalan lintasan yang cenderung banyak digunakan untuk lalu lintas manusiaoperator 9personel traffic0 akan berbeda perencanaannya dengan jalan lintasan yang akan dipakai untuk lalu lintas barang yang menggunakan peralatan yang berat dan besar heavy traffic. Pada dasarnya ada dua macam jalan lintasan yang umum dijumpai dalam suatu pabrik yaitu jalan lintasan utama main aisle dan jalan lintasan intern Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. departemen departemen aisle. Jalan lintasan utama atau main aisle kadang- kadang disebut pula dengan back-bone aisle terutama sekali dipakai untuk lalu lintas pepindahan bahan dari satu departemen ke departemen yang lain dan juga pepindahan bahan dari luar menuju ke dalam pabrik dan sebaliknya. Sedangkan jalan lintasan intern departemen terutama sekali dipergunakan untuk gerakan perpindahan bahan didalam departemen itu sendiri. Lokasi dari jalan utama atau main aisle biasanya diatur dengan memperhatikan letak kolom bangunan pabrik dan umumnya akan membagi pabrik dalam luasan yang sama. Jalan lintasan utama biasanya juga memiliki pintu di kedua ujungnya, meskipun dalam keadaan normal pntu yang kedua selaludalam keadaan tertutup dan akan dibuka untuk kondisi yang bersifat darurat saja. Berikut ini beberapa contoh penempatan jalan lintasan utama yang dipandang cukup memenuhi persyaratan, yaitu : Benar Salah Benar Salah Gambar 2. 4 Contoh Penempatan jalan Lintas Utama Main aisle dalam pabrik Lebar beban load width disini menunjukkan lebar dari standar pallets atau skids yang sering digunakan bersama-sama pesawat pengangkat yang disebutkan. Demikian juga lebar jalan lintasan 9aisle width yang ditetapkan disini seharusnya disesuaikan lagi dengan kondisi personel traffic yang bersama-sama akan ikut melintasi jalan yang ada ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.1 Standar Lebar Jalan Lintasan yang Direkomendasikan Macam lalu lintas Lebar bebanbahan yang melintas meter Lebar jalan lintasan meter Hanya orang yang bergerak melintasi dalam dua arah __ 1,00 Jalan Lintasan antar departemen yang akan dilewati orang dan gerobakkereta dorong 2 roda, satu arah dan tidak bisa untuk putar balik. 0,75 1,5 Truk pengirim barang dimana orangkaryawan gudang harus bergerak mengelilingi truk saat melakukan kegiatan 1,50 2,0 Jalan lintas satu arah yang dilewati forklift trucks. 1,50 2,25 Jalan lintas dua arah yang dilewati forklift trucks. 3,00 4,50 Jalan lintas dua arah yang dilewati tractor-trailer trains. 3,00 4,50 Jalan lintas dua arah yang dilewati mobile crane atau truck besar __ 5,00 Sumber: Sritomo W. 2003 2.6.4. Penerapan Penumpukan Palet. 2.6.4.1. Palet