21
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dapat diukur dengan menggunakan
Multifactor Leadership Questionnaire MLQ dan meliputi emapat hal yaitu pengaruh ideal, inspirasi yang memotivasi, pertimbangan individu, dan
rangsangan intelektual.
6. Komponen Kepemimpinan Transformasional
Warrilow dalam James dan Ogbonna, 2013 dan Riggio 2008 membagi komponen gaya kepemimpinan transformasional kedalam empat
komponen yang dikenal juga dengan sebutan four I, yaitu: a.
Karisma atau pengaruh ideal : Merujuk pada pemimpin transformasional yang menjadi model bagi pengikutnya. Pemimpin transformasional
memegang nilai-nilai dan kepercayaan mereka sehingga pengikutnya sangat menghargai pemimpin transformasional.
b. Inspirasi yang memotivasi : pemimpin transformasional mampu untuk
meningkatkan gairah dan menginspirasi pengikutnya dengan cara membagikan visi untuk masa depan dan hasil yang bermakna.
c. Rangsangan Intelektual: pemimpin merangsang rasa ingin tahu dan
inovasi serta kreativitas dari pengikutnya.
22
d. Perhatian individu atau pertimbangan individu : melibatkan perhatian
pribadi pemimpin untuk mengetahui perasaan, kebutuhan, dan kekhawatiran pengikutnya. Pemimpin bertindak sebagai mentor atau
pelatih dan menghargai dan mengapresiasi setiap kontribusi dari individu. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan memiliki transformasional mempunyai empat komponen atau yang biasa disebut Four I yaitu Karisma atau pengaruh ideal, Inspirasi
yang memotivasi, rangsangan intelektual, dan Perhatian individu atau pertimbangan individu.
7. Dampak dari Kepemimpinan Transformasional
Menurut Givens 2008, kepemimpinan transformasional dapat berdampak pada oraganisasi dan kepribadian. Givens secara khusus
membahas pengaruh dari kepemimpinan transformasional pada organisasi. Kepemimpinan transformasional memberikan dampak pada organizational
citizenship behavior OCB. Penelitian memperlihatkan bahwa OCB memiliki dampak yang positif pada kinerja karyawan dan memberikan
keuntungan pada organisasi. Selain itu, kepemimpinan transformasional juga berpengaruh pada budaya organisasi. Hal ini dapat terlihat pada karyawan
23
yang bekerja di organisasi. Pemimpin transformasional akan membantu bawahannya untuk mencapai misi organisasi dan akhirnya meningkatkan
komitmen organisasi pada bawahan. Pemimpin transformasional juga berpengaruh pada budaya organisasi melalui produktifitas organisasi.
Produktivitas pada organisasi akan meningkat. Kemudian, kepemimpinan transformasional juga memberikan pengaruh yang positif pada visi
organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Nguni, Sleegers, dan Denessen dalam Givens, 2008 mendapatkan hasil bahwa pemimpin transformasional
memberikan dampak pada organisasi seperti organizational citizenship behavior, komitmen organisasi, kepuasan kerja, usaha, dan kinerja.
Selain berdampak pada organisasi, kepemimpinan transformasional juga berdampak pada hasil personal. Hasil panelitian memperlihatkan bahwa
kepemimpinan transformasional memberikan pengaruh positif pada kekuatan, kepuasan kerja, komitmen, kepercayaan, keyakinan diri, dan
motivasi pada bawahan Givens, 2008. Yukl 1999 menambahkan bahwa kepemimpinan transformasional dapat
menghasilkan efek atau dampak yang negatif bagi pengikut dan organisasi. Menurut Harrison dalam, Yukl, 1999 tingkat emosional para pengikut di
tempat kerja dapat diubah ke tingkat yang lebih tinggi dari waktu ke waktu
24
sehingga para pengikut mengalami burn out karena stres yang berkepanjangan. Pemimpin juga bisa mengeksploitasi pengikut tanpa
disadari. Porter dan Bigley dalam Yukl, 1999 menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional juga memiliki dampak merugikan bagi
organisasi. Jika anggota organisasi dipengaruhi oleh pemimpin-pemimpin yang berbeda visi, hasilnya akan meningkatkan ambiguitas peran dan
konflik peran. Selain itu adanya perasaingan diantara subunit dapat mengakibatkan penurunan keefektifan organisasi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dapat memberikan dampak positif pada
organisasi dan individu seperti OCB, budaya organisasi, komitmen organisasi, kepuasan kerja, keprcayaan, dan motivasi. Selain berdampak
positif, gaya kepemimpinan transformasinal juga membawa dampak negative pada karyawan dan organisasi yaitu karyawan dapat mengalami stres dan
keefektifan organisasi menurun.
25
B. Perilaku Kerja Kontraproduktif