11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Profesionalime Guru
a. Pengertian Profesionalisme Guru
Menurut para ahli, profesionalisme nenekankan pada aspek penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan menejemen beserta
strategi penerapannya. Maister 1997 mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi dan
manajemen, tetapi juga mencakup aspek siskap. Menurutnya, pengembangan profesionalisme seharusnya tidak hanya pada
keterampilan yang tinggi, tetapi juga pada suatu tingkah laku yang diprasyaratkan. Hal tersebut sejalan dengan Syah 1995: 230 yang
menyatakan profesionalisme sebagai kualitas dan tindak-tanduk khusus yang merupakan ciri orang profesional.
Profesionalisme guru merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan guru dan menjadi sumber penghasilan kehidupannya
yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu, hal ini merupakan
suatu sikap atau tingkah laku yang memerlukan pendidikan profesi untuk dapat memuaskan anak didiknya Undang-Undang Guru dan
Dosen tahun 2005, No 14 BAB 1 pasal 1. Profesionalisme guru teraktualisasikan dalam wujud kinerja pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk belajar tentang sesuatu, melakukan
12
sesuatu, menjadikan dirinya, dan hidup bersama orang lain secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Hanya guru yang
menguasai kompetensi keguruan pedagogik, kepribadian, sosial, profesional yang mampu menciptakan sesuatu pembelajaran yang
kondusif bagi perkembangan potensi siswa secara maksimal. b.
Macam-macam Kompetensi Guru Dalam rencana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
tentang guru BAB II, pasal 4 tahuh 2005, guru wajib memiliki empat kompetensi dasar keguruan:
1 Kompetensi pedagogik, merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik, yang meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman
terhadap peserta didik, pemahaman kurikulum atau silabus, perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. 2
Kompetensi kepribadian, merupakan kompetensi yang
berkaitan dengan kepribadian seorang guru dalam bersikap atau bertindak, yang meliputi: mantap, stabil, dewasa, arif dan
bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara obyektif mengevaluasi
kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
3 Kompetensi sosial, merupakan kemampuan guru sebagai
bagian dari masyarakat, yang meliputi: a.
Berkomunikasi lisan, tulisan, dan isyarat b.
Mengunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
c. Bergaul secara afektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik d.
Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar 4
Kompetensi profesional, merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru
Menurut Kunandar 2007: 72 Profesionalime guru sering dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup penting yaitu:
1. Kompetensi guru
Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan
kinerjanya secara tepat dan efektif. 2.
Kualifikasi guru Kualifikasi adalah kemampuan untuk melaksanakan peran atau
tugas, kemampuan
mengintegrasikan pengetahuan,
ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap, nilai-nilai pribadi, dan
kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang
dilakukan. 3.
Sertifikasi guru Sertifikasi guru adalah sebuah upaya pemerintah dalam rangka
peningkatan mutu dan uji kompetensi tenaga pendidik dalam mekanisme teknis yang telah diatur oleh pemerintah melalui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, yang bekerjasama dengan instansi pendidikan tinggi yang kompeten, yang
diakhiri dengan pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah dinyatakan memenuhi standar profesional.
Ketiga faktor tersebut disinyalir berkaitan erat dengan kualitas pendidikan. Guru profesional yang dibuktikan dengan kompetensi
yang dimilikinya akan mendorong terwujudnya proses dan produk kinerja yang dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan.
Guru kompeten dapat dibuktikan dengan perolehan sertifikasi guru berikut tunjangan profesi yang memadai ukuran Indonesia.
Sekarang ini terdapat sejumlah guru yang telah tersertifikasi, dan memperoleh tunjangan profesi.
d. Dampak Profesionalisme Guru
Menurut Surya 2005: 47 dampak guru profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai
dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Guru yang
profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai guru peserta didik, orang tua,
masyarakat, bangsa, Negara dan Agama. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan
spiritual. Kehadiran guru profesional tentunya akan berakibat positif
terhadap perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun dalam keterampilan. Oleh sebab itu, siswa akan antusias dengan
apa yang disampaikan oleh guru yang bertindak sebagai fasilitator dalam proses kegiatan belajar mengajar. Bila hal itu terlaksana
dengan baik, maka apa yang disampaikan oleh guru akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa, sehingga siswa tertarik
untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya. Dampak profesional guru bagi sekolah adalah dengan cara
pengajaran guru yang profesional dapat menciptakan lulusan yang berkompeten dan sekolah mendapat pandangan baik dalam
masyarakat. Bagi guru yang bersangkutan, dengan keprofesionalannya
yang telah dimiliki, guru akan lebih mempunyai banyak ilmu dan dapat membagikannya kepada muridnya dengan baik. Murid
merasa senang mempunyai guru yang berkompeten dan gurupun merasa senang bisa membagikan ilmunya kepada muridnya. Selain
itu dengan keprofesionalannya yang dimiliki oleh guru tersebut
maka ini akan meningkatkan level pekerjaannya sehinggga guru dapat meningkatkan upah gajinya dengan menempuh sertifikasi
guru.
2. Sarana dan Prasarana