Metode Potensial Penghitungan Solusi Optimal

Proses langkah dari Tabel 3.6 dengan menggunakan metode ongkos terkecil Least Cost ini menghasilkan solusi awal dengan 10 variabel basis dan 14 variabel non basis. Untuk alokasi dengan menggunakan metode ongkos terkecil, maka total biaya total transportasi adalah: Rp. 762.075.000 Solusi ini hanya merupakan solusi awal yang tidak berpengaruh terhadap solusi optimum, kecuali hanya mengurangi banyaknya jumlah iterasi. Metode Least cost ini memberikan solusi awal yang lebih baik dibandingkan dengan metode Northwest Corner.

3.4.3 Metode Potensial

Solusi dengan menggunakan metode potensial adalah merupakan suatu variasi dari metode Stepping Stone yang didasarkan pada rumusan dual. Dalam mencari solusi optimal metode potensial metode U-V ini melakukan evaluasi dari suatu lokasi transportasi secara matriks. Dalam proses mencari harga-harga sel evaluasi matriks, metode potensial ini terlebih dahulu harus menyusun satu matriks perantara. Matriks asli dari transportasi dinyatakan dengan , matriks antara yang akan dijelaskan dinyatakan dengan , sedangkan matriks evaluasi dinyatakan dengan Untuk menentukan solusi optimal dengan menggunakan metode potensial, maka solusi awal dengan menggunakan metode Least Cost ditulis kembali pada Tabel 3.7 Universitas Sumatera Utara Demand Tebing Tinggi Paya Rumput Panjang Konsumen Gudang Tabel 3.7. Solusi Awal Dengan Metode Least Cost 50.000 UD Sakti 2.000 1.500 50.000 1.000 65.000 UD Paten 2.300 1.800 65.000 1.500 85.000 UD Utama B 85.000 1.200 2.000 1.800 10.000 10.000 UD Indomas 1.800 2.500 2.300 35.000 8.200 14.550 12.250 UD Jecky 1.500 3.000 2.500 15.000 15.000 PT Nidya Karya 1.000 2.000 1.800 10.000 10.000 PT Waskita Karya 800 2.200 1.800 95.000 95.000 UD Harco 5.000 4.000 3.500 365.000 118.200 109.550 137.250 Supply Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dari Tabel 3.7 dapat dperoleh matriks seperti pada Tabel 3.8 berikut. Tabel 3.8. 1.000 1.500 1.800 2.300 2.500 1.800 1.800 3.500 137.250 1.500 1.800 2.000 2.500 3.000 2.000 2.200 4.000 109.550 2.000 2.300 1.200 1.800 1.500 1.000 800 5.000 118.200 50.000 65.000 85.000 10.000 35.000 15.000 10.000 95.000 365.000 Dengan : = Biaya per sak pada pengiriman semen Padang = Toko konsumen 1 UD. Sakti = Toko konsumen 2 UD. Paten = Toko konsumen 3 UD. Utama B = Toko konsumen 4 UD. Indomas = Toko konsumen 5 UD. Jecky = Toko konsumen 6 PT. Nidya Karya = Toko konsumen 7 PT. Waskita Karya = Toko konsumen 8 UD. Harco = Gudang 1 = Gudang 2 = Gudang 3 = Kapasitas permintaan pada toko konsumen j = Kapasitas persediaan sak semen pada gudang i Hasil dari perolehan solusi awal dengan metode Least Cost pada Tabel 3.7, dapat dibentuk matriks alokasi awal seperti pada Tabel 3.9 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.9. Matriks Alokasi Awal 50.000 65.000 10.000 12.250 137.250 14.550 95.000 109.550 85.000 8.200 15.000 10.000 118.200 50.000 65.000 85.000 10.000 35.000 15.000 10.000 95.000 365.000 Selanjutnya dari Tabel 3.9 dapat diperoleh tabel matriks biaya pada Tabel 3.10 seperti berikut. Tabel 3.10. 1.000 1.500 2.300 2.500 3.000 4.000 1.200 1.500 1.000 800 Kemudian dari Tabel 3.10 dapat dicari harga-harga untuk setiap baris dan harga untuk setiap kolom dengan menggunakan rumus untuk semua variabel basis dengan terlebih dahulu memilih , sehingga diperoleh matriks pada Tabel 3.11. Tabel 3.11. Matriks Perubahan biaya 1 =1.000 =1.500 =2.200 =2.300 =2.500 =2000 =1.800 =3.500 = 1.000 1.500 2.200 2.300 2.500 2.000 1.800 3.500 = 500 1.500 2.000 2.700 2.800 3.000 2.500 2.300 4.000 = -1.000 500 1.200 1.300 1.500 1.000 800 2.500 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya akan dihitung matriks evaluasi yang dinyatakan dengan . Matriks evaluasi dihitung dengan rumus [ ] [ ] [ ] Karena pada sel 13, 16, 22, 23, 24, 26, 27 terdapat , maka dipilih dengan nilai negatif terbesar yaitu terdapat pada sel sehingga pada sel terjadi perubahan dan Tabel 3.9 pada solusi awal mengalami perubahan alokasi. Perubahan nilai alokasi dapat dilihat pada Tabel 3.12. Tabel 3.12. Matriks Perubahan Alokasi Persediaan Dan Permintaan 1 iterasi 1 50.000 65.000 10.000 12.250 137.250 14.500 95.000 109.550 70.450 22.750 15.000 10.000 118.200 50.000 65.000 85.000 10.000 35.000 15.000 10.000 95.000 365.000 Kemudian dari Tabel 3.12 dapat dicari harga-harga untuk setiap baris dan harga untuk setiap kolom dengan menggunakan rumus untuk semua variabel basis dengan terlebih dahulu memilih , sehingga diperoleh matriks pada Tabel 3.13 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.13. Matriks perubahan biaya 2 =1.000 =1.500 =2.200 =2.300 =2.500 =2000 =1.800 =4.200 = 1.000 1.500 2.200 2.300 2.500 2.000 1.800 4.200 = -200 800 1.300 2.000 2.100 2.300 1.800 1.600 4.000 = -1.000 500 1.200 1.300 1.500 1.000 800 3.200 Selanjutnya akan dihitung matriks evaluasi yang dinyatakan dengan . Matriks evaluasi dihitung dengan rumus [ ] [ ] [ ] Karena pada sel 13, 16, 18, 23 terdapat , maka dipilih dengan nilai negatif terbesar yaitu terdapat pada sel sehingga pada sel terjadi perubahan, dan Tabel 3.12 pada solusi awal mengalami perubahan alokasi terlihat pada Tabel 3.14. Tabel 3.14. Matriks Perubahan Alokasi Persediaan Dan Permintaan 2 Iterasi 2 50.000 65.000 10.000 12.250 137.250 26.800 82.750 109.550 58.200 35.000 15.000 10.000 118.200 50.000 65.000 85.000 10.000 35.000 15.000 10.000 95.000 365.000 Universitas Sumatera Utara Kemudian dari Tabel 3.14 dapat dicari harga-harga harga untuk setiap kolom dengan menggunakan rumus , sehingga diperoleh matriks pada Tabel 3.15. Tabel 3.15. Matriks Perubahan Alokasi Biaya 3 =1.000 =1.500 =1.500 =2.300 =1.800 =1.300 =1.800 =3.500 = 1.000 1.500 1.500 2.300 1.800 1.300 1.100 3.500 = 500 1.500 2.000 2.000 2.800 2.300 1.800 1.700 4.000 = -300 700 1.200 1.200 2.000 1.500 1.000 800 3.200 Selanjutnya akan dihitung matriks evaluasi yang dinyatakan dengan . Matriks evaluasi dihitung dengan rumus . [ ] [ ] [ ] Karena pada sel 22, 24, 34 terdapat , maka dipilih dengan nilai negatif terbesar yaitu terdapat pada sel sehingga pada sel terjadi perubahan dan Tabel 3.14 mengalami perubahan alokasi seperti terlihat pada Tabel 3.16. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.16 Matriks Perubahan Alokasi Persediaan Dan Permintaan 3 Iterasi 3 50.000 65.000 22.250 137.250 26.800 10.000 72.750 109.550 58.200 35.000 15.000 10.000 118.200 50.000 65.000 85.000 10.000 35.000 15.000 10.000 95.000 365.000 Kemudian dari Tabel 3.16 dapat dicari harga-harga harga untuk setiap kolom dengan menggunakan rumus , sehingga diperoleh matriks perubahan biaya . Perubahan biaya transportasi dapat dilihat pada Tabel 3.17 berikut. Tabel 3.17. Matriks Perubahan Biaya 4 =1.000 =1.500 =1.500 =1.200 =1.800 =1.300 =1.100 =3.500 = 1.000 1.500 1.500 1.200 1.800 1.300 1.100 3.500 = 500 1.500 2.000 2.000 2.500 2.300 1.200 1.600 4.000 = -300 700 1.200 1.200 900 1.500 1.000 800 3.800 Selanjutnya akan dihitung matriks evaluasi yang dinyatakan dengan . [ ] [ ] [ ] Karena pada sel sehingga pada sel terjadi perubahan dan Tabel 3.16 mengalami perubahan alokasi seperti terlihat pada Tabel 3.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.18. Matriks Perubahan Alokasi 4 Iterasi 4 50.000 22.250 137.250 65.000 26.800 10.000 72.750 109.550 58.200 35.000 15.000 10.000 118.200 50.000 65.000 85.000 10.000 35.000 15.000 10.000 95.000 365.000 Kemudian dari Tabel 3.18 dapat dicari harga-harga harga untuk setiap kolom dengan menggunakan rumus , sehingga diperoleh matriks pada Tabel 3.19 Tabel 3.19. Matriks Perubahan Biaya =1.000 =1.500 =1.500 =1.200 =1.800 =1.300 =1.100 =3.500 = 1.000 1.300 1.500 1.200 1.800 1.300 1.100 3.500 = 500 1.500 1.800 2.000 2.500 2.300 1.800 1.600 4.000 = -300 700 1.000 1.200 1.700 1.500 1.000 800 3.200 Selanjutnya akan dihitung matriks evaluasi yang dinyatakan dengan . Matriks evaluasi dihitung dengan rumus [ ] [ ] [ ] Karena tidak terdapat lagi nilai yang negatif pada matriks, yakni maka iterasi telah selesai dan solusi optimal telah ditemukan. Universitas Sumatera Utara Nilai optimal adalah Rp. 727.315.000

3.5 Penyelesaian Model Optimasi dengan Program Lindo