Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) Gambaran Umum Kegiatan

3.4 Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) Gambaran Umum Kegiatan

3.4.1 Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) bertujuan mempersiapkan guru agar dapat bertugas sebagai kepala sekolah di masa mendatang.

3.4.2 Kegiatan-kegiatan terkait PPCKS yang didanai dalam lingkup ProDEP adalah terdiri dari prosedur seleksi akademis dan pelatihan-pelatihan sebagaimana diatur dalam Permendiknas No 28 tahun 2010. Gambaran tentang PPCKS dapat dilihat pada Diagram 4.

Diagram 4: Gambaran Umum tentang PPCKS

• In Learning 1

MODALITY

V CERTIFICATION ALUAT

• On-the Job

SELECTION

Learning

• In Learning 2

Komponen di kotak abu-abu tidak dapat didanai dari Perjanjian Hibah ini

3.4.3 Proses seleksi administrasi dilakukan oleh kabupaten/kota dan tidak dapat didanai dari Program ProDEP ini.

3.4.4 Proses seleksi akademis serta diklat calon kepala sekolah berada di bawah pengendalian LPPKS.

3.4.5 Seleksi akademis dirancang untuk dilakukan selama tiga hari dan dua malam (setara dengan 30 JP).

3.4.6 Para pelatih PPCKS dipersiapkan melalui sebuah Pelatihan untuk Pelatih (ToT) untuk Pelatih Ahli (Master Trainer) dan Asesor. ToT ini disampaikan oleh Kepala Pelatih Ahli (Lead Master Trainer) dan Kepala Asesor (Lead Asesor).

3.4.7 Kegiatan pelatihan PPCKS untuk para calon kepala sekolah akan menggunakan pendekatan In-On-In untuk pembelajaran dalam bentuk sebagai berikut.

a. In-service Learning 1 - lokakarya pelatihan tatap muka awal dirancang untuk diselenggarakan selama tujuh hari dan enam malam – dengan total 70 jam pelajaran.

b. On-the-Job Learning (OJL) – diselenggarakan selama periode 3 bulan, atau setara dengan 200 jam pelajaran.

Tidak boleh mengurangi jumlah hari atau jumlah jam pelajaran di tingkat Instansi Pelaksana. Permintaan perubahan rancangan kegiatan hanya dapat dilakukan oleh Pusbangtendik dan mendapat persetujuan dari SDTOG.

3.4.8 Semua materi pelatihan yang akan digunakan dalam PPCKS harus disetujui oleh Instansi Penanggung-jawab sebelum digunakan.

Tanggung-Jawab Pengelolaan

3.4.9 LPPKS menjadi Instansi Pelaksana dan menerima pendelegasian tanggung jawab untuk pelaksanaan dan pengelolaan PPCKS secara efektif.

3.4.10 LPPKS melapor kepada dan bekerja sama dengan Instansi Penanggung-jawab serta bertanggung jawab untuk hal-hal di bawah ini:

a. Menyebarkan informasi tentang PPCKS kepada kabupaten/kota dan calon- calon yang potensial.

b. Memastikan kabupaten/kota memahami tanggung jawab mereka terkait dengan PPCKS.

c. Mempersiapkan, menyetujui dan mendukung, serta melakukan sertifikasi Master Trainer dan Penilai/Asesor.

d. Mempersiapkan dan memvalidasi instrumen penilaian potensi kepemimpinan dan makalah kepemimpinan.

e. Memberikan bantuan teknis bagi LPMP dan kabupaten/kota dalam menyusun proyeksi kebutuhan kepala sekolah 2 (dua) tahunan.

f. Mempersiapkan para field monitor (pemantau lapangan) untuk melakukan monitoring dan evaluasi.

g. Mempersiapkan materi dan instrumen penilaian pelatihan.

h. Menjalin hubungan kerjasama dengan LPMP terkait dengan pemilihan dan penyampaian program.

i. Memilih kabupaten/kota untuk berpartisipasi dalam PPCKS. j. Mempersiapkan rencana pelaksanaan PPCKS dengan menjalin hubungan dengan kabupaten/kota. k. Memverifikasi hasil seleksi administrasi para calon bersama dengan LPMP untuk Modalitas LPMP. l. Melakukan seleksi akademis sesuai kewenangannya. m. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah. n. Memberikan bantuan teknis kepada LPMP dalam pelaksanaan PPCKS. o. Mengelola keuangan PPCKS sesuai dengan kewenangannya. p. Melakukan penjaminan mutu pelaksanaan PPCKS. q. Memverifikasi laporan PPCKS yang dilakukan oleh LPMP. r. Menyiapkan dan mendistribusikan sertifikat kepala sekolah ber-Nomor Unik

Kepala Sekolah (NUKS) untuk para kandidat yang berhasil. _________________________________________________________________________________________ Kepala Sekolah (NUKS) untuk para kandidat yang berhasil. _________________________________________________________________________________________

Instansi Penanggung-jawab.

3.4.11 LPMP melaksanakan PPCKS sesuai kewenangannya dengan mendapatkan bantuan teknis dari LPPKS.

3.4.12 Jika LPMP adalah pihak yang melaksanakan seleksi akademis atau diklat calon kepala sekolah, maka LPMP bertanggung jawab untuk hal-hal berikut ini:

a. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan kabupaten/kota terpillih dalam merencanakan kegiatan PPCKS.

b. Memastikan kabupaten/kota memahami tanggung jawab mereka terkait dengan PPCKS.

c. Menyusun rencana pelaksanaan PPCKS yang dilakukan bersama dengan kabupaten/kota terpilih.

d. Memberi bantuan teknis kepada kabupaten/kota dalam menyusun proyeksi kebutuhan kepala sekolah untuk 2 (dua) tahun mendatang.

e. Memverifikasi hasil seleksi administrasi di kabupaten/kota yang melaksanakan dan menyerahkan hasilnya tersebut ke LPPKS.

f. Melakukan seleksi akademis di bawah pengawasan LPPKS. Seleksi akademis dipimpin oleh seorang lead assessor yang telah bersertifikat.

g. Menyerahkan hasil seleksi akademis kepada kabupaten/kota sasaran dan kepada LPPKS.

h. Bersama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota mengembangkan rencana pelatihan calon kepala sekolah.

i. Melaksanakan pelatihan calon kepala sekolah di bawah pengawasan LPPKS. j. Mengelola dan melaporkan penggunaan keuangan terkait PPCKS sesuai kewenangannya. k. Membuat laporan tentang pelatihan calon kepala sekolah dan menyerahkannya kepada LPPKS. l. Mendistribusikan sertifikat ber-NUKS kepada calon kepala sekolah yang berhasil lulus pelatihan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

3.4.13 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mendukung pelaksanaan PPCKS dengan cara sebagai berikut.

a. Menyampaikan informasi tentang PPCKS kepada peserta yang potensial.

b. Menyusun rencana proyeksi kebutuhan kepala sekolah dua tahunan untuk menilai potensi lowongan bagi kepala sekolah.

c. Berkoordinasi dengan LPMP setempat untuk persiapan pelaksanaan PPCKS.

d. Menominasikan guru yang potensial sebagai kandidat untuk ikut serta dalam kegiatan PPCKS.

f. Melakukan seleksi administratif bagi calon peserta PPCKS.

g. Menyerahkan hasil seleksi administratif ke LPMP.

h. Menyediakan data bagi LPMP atau LPPPKS untuk keperluan administrasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

i. Mendistribusikan sertifikat ber-NUKS kepada calon kepala sekolah yang lulus pelatihan. j. Melakukan Uji Akseptabilitas calon terkait dengan konteks dan kebutuhan masing-masing lowongan sebelum diangkat menjadi kepala sekolah. k. Menyediakan sumber daya dan pendanaan untuk mendukung kegiatan PPCKS.

Moda Penyampaian PPCKS

3.4.14 Kegiatan pelatihan PPCKS melalui LPPKS atau LPMP dilakukan dengan menggunakan Modalitas Langsung.

Peserta dan Sasaran PPCKS

3.4.15 Peserta PPCKS diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang berasal dari guru yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Permendiknas No 28 tahun 2010, Pasal 2, Ayat 2.

3.4.16 Sampai September 2013 PPCKS telah dilaksanakan di 184 kabupaten/kota dan akan dilaksanakan lebih lanjut lagi pada 72 kabupaten/kota dengan dukungan dari Perjanjian Hibah. Kabupaten/kota lainnya bisa berpartisipasi dalam PPCKS menggunakan pendanaan APBN/APBD.

3.4.17 Kabupaten/Kota yang dilibatkan pada Program ProDEP ini harus terlebih dahulu

menyelesaikan pelatihan modul MPSDM sebelum ikut serta dalam PPCKS.

3.4.18 Peserta dipilih dari kabupaten/kota yang telah disetujui oleh Instansi Penanggung- jawab dengan berkonsultasi dengan SDTOG.

3.4.19 Jumlah peserta dari masing-masing kabupaten/kota akan ditentukan oleh Instansi Penanggungjawab melalui konsultasi dengan LPPKS dan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Ketersediaan dana.

b. Hasil proyeksi kebutuhan kepala sekolah dua tahunan.

c. Jumlah calon yang memenuhi persyaratan seleksi administratif dan akademik di masing-masing kabupaten/kota.

3.4.20 Prioritas keikutsertaan akan diberikan kepada kabupaten/kota yang telah disetujui tetapi belum pernah ikut serta di dalam PPCKS sebelumnya.

3.4.21 Dengan memperhatikan ketersediaan tempat pelatihan, kabupaten/kota dapat menyediakan dana untuk menyertakan calon tambahan dalam PPCKS.

Pelatih dan Asesor untuk PPCKS

3.4.22 Asesor dan pelatih PPCKS harus sudah berhasil menyelesaikan pelatihan yang relevan dan telah disertifikasi oleh LPPKS.

3.4.23 Asesor untuk Penilaian Potensi Kepemimpinan adalah widyaiswara, dosen, dan pengawas yang telah berhasil menyelesaikan Pelatihan Penilaian Potensi Kepemimpinan yang dikelola dan disertifikasi oleh LPPKS.

3.4.24 Pelatihan Penilai Potensi Kepemimpinan difasilitasi oleh Asesor Nasional yang telah bersertifikat.

3.4.25 Master Trainer untuk pelatihan PPCKS adalah widyaiswara, dosen, dan pengawas yang telah berhasil menyelesaikan Pelatihan Master Trainer dan disertifikasi oleh LPPKS.

3.4.26 Pelatih di Pelatihan Master Trainer adalah mereka yang bersertifikat Lead Master Trainer.

3.4.27 Pelatih di Pelatihan Asesor adalah mereka yang bersertifikat Lead Assesor.

3.4.28 Semua instrumen dan materi yang dikembangkan untuk PPCKS dikembangkan oleh pelatih dan asesor bersertifikat dan disetujui oleh Instansi Penanggung-jawab.