Metodologi Penelitian

1.7. Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam- dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya (Rachmad Kriyantono, 2009:56).

Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.

1.7.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Peneliti Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Peneliti

Menurut M. Iqbal Hasan, penelitian deskriptif bertujuan untuk melakukan pengukuran secara cermat terhadap fenomena-fenomena masyarakat (sosial) tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis ( M. Iqbal Hasan, 2002:13 ).

Jalaluddin Rakhmat juga menyatakan, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Jalaluddin Rakhmat. 2001:24).

1.7.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta, tepatnya di International Office UNS. Peneliti mengambil lokasi ini karena UNS adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang sedang go international. Selain itu, International Office UNS adalah ujung tombak internasionalisasi UNS.

1.7.4 Subjek Penelitian

Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil penelitian, sehingga tidak dikenal istilah sampel. Sampel dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek penelitian, yaitu orang-orang yang dipilih diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan penelitian (Rachmad Kriyantono, Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil penelitian, sehingga tidak dikenal istilah sampel. Sampel dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek penelitian, yaitu orang-orang yang dipilih diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan penelitian (Rachmad Kriyantono,

S.S, M.CALL. (kepala International Office), Sulistyo Joko Wahyudi (staf IT &

Database, Desain Grafis, Web, Multimedia), dr. Paramasari Dirgahayu, Ph.D.

(koordinator divisi International Student Services), Rizky Adi Yanuasari, S.S. (Staf divisi International Student Services), Muhammad Albert (Staff Administrasi & Keuangan, Pelayanan Mahasiswa) dan beberapa mahasiswa asing yaitu Kristina Baina (mahasiswa Rusia), Cao Tai Loc (mahasiswa Vietnam), Ibrahim (mahasiswa Palestina), dan Mohammad Anwar Ahmadi Omid (mahasiswa Afganistan).

1.7.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut ini:

a. Wawancara mendalam (In-depth interview) Menurut Iqbal Hasan, wawancara adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, kemudian jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam (M. Iqbal Hasan, 2002:58).

Rachmad Kriyantono juga menyebutkan wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung atau bertatap

Kriyantono, 2008:100).

Burhan Bungin juga mejelaskan bahwa metode wawancara mendalam sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, yang mana kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya ( M. Burhan Bungin, 2008:108 ).

Biasanya metode ini menggunakan sampel yang terbatas, jika peneliti merasa data yang dibutuhkan sudah cukup maka tidak perlu mencari sampel (responden) yang lain. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya, motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalaman-pengalamannya.

b. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi hal-hal yang dirasa belum cukup diperoleh peneliti, data-data yang diperoleh dengan pengumpulan lewat dokumen atau catatan yang ada dan dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.

mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data (Rachmad Kriyantono, 2008:118).

1.7.6 Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. H.B. Sutopo menyebutkan bahwa dalam teknik ini jumlah informan tidak ditentukan sebab yang penting bukan jumlahnya tetapi kelengkapan dan kedalaman informasi yang bisa digali sesuai dengan yang diperlukan bagi pemahaman masalahnya (Sutopo, 2002:37).

Teknik purposive sampling sering digunakan dalam penelitian yang menggunakan wawancara mendalam, teknik ini lebih dipilih untuk penelitian yang lebih mengutamakan kedalaman data (Rachmad Kriyantono, 2008:157).

1.7.7 Teknik Validitas Data

Menurut H.B. Sutopo, terkait dengan penggunaan teknik purposive sampling maka sebagai usaha peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif sering digunakan teknik triangulasi sumber sebagai pelaksanaan proses multi perspektif (H.B. Sutopo, 2002:37).

Dalam penelitian ini juga digunakan teknik triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang Dalam penelitian ini juga digunakan teknik triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang

Gambar 1.7 Teknik Triangulasi Sumber

Sumber : H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapan (2002:80)

1.7.8 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam suatu penelitian digunakan peneliti agar dapat melakukan penarikan kesimpulan-kesimpulan. Rachmad Kriyantono menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dikembangkan dengan maksud hendak memberikan makna (making sense of) terhadap data, menafsirkan (interpreting), atau mentransformasikan (transforming) data dalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah (thesis) yang akhirnya sampai pada kesimpulan- kesimpulan final (Rachmad Kriyantono, 2008:101).

Data

Wawancara

Informan 1

Informan 2

Informan 3

Analisis Interaktif (Interactive Models of Analysis), seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman . Penelitian ini bergerak diantara tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dimana aktivitas ketiga komponen tersebut bukanlah linear namun lebih merupakan siklus dalam struktur kerja interaktif. Adapun teknik analisis data, divisualisasikan dalam bentuk gambar.

Gambar 1.8 Teknik Analisis Interaktif

Sumber : H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapan (2002:96)

Keterangan gambar:

· Reduksi data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data (kasar) yang ada dalam fieldnote.

Pengumpulan data

Penarikan simpulan/ verifikasi

Reduksi data Sajian data

kesimpulan riset yang dilakukan. · Penarikan kesimpulan/ verifikasi

Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mulai mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, dan proposisi- proposisi. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir.