Dampak Sistem Lotre Terhadap Masyarakat Pajang

C. Dampak Sistem Lotre Terhadap Masyarakat Pajang

1. Dampak sosial terhadap masyarakat yang mendapatkan tanah lotre Tanah dalam tinjauan sosiologis sangat erat hubungannya dengan sudut pandang

ekonomi dan sudut pandang politik, hal tersebut saling berkaitan dalam penguasaan dan kepemilikan tanah. Tanah juga mempunyai fungsi sosial yaitu adanya keseimbangan antara kepentingan individual (penguasa dan pemilik) dengan kepentingan masyarakat

dan Negara. 20 Tanah merupakan alat produksi bagi masyarakat tani, maka tanah harus dipergunakan sebesar-besarnaya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial yaitu bahwa tanah itu harus dipergunakan sesuai dengan keadaan tanahnya dan sifat haknya dan tidak dapat dibenarkan pemakaian tanah

20 Kartasapoetra, G, Hukum Tanah: Jaminan UUPA bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah , (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1985), hlm. 53.

dengan adanya pembagian tanah secara lotre yaitu rakyat dapat memanfaatkan tanah yang diberikan.

Penguasaan tanah sering menimbulkan berbagai akibat yang menjadi permasalahan menarik sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang sedemikian cepat. Adanya pembagian tanah secara lotre ini memberikan perubahan stuktur di Kelurahan Pajang. Setiap masyarakat dalam hidupnya akan selalu mengalami perubahan. Adapun perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat pada prinsipnya merupakan suatu proses terus menerus, akan tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang mengalami perubahan lebih cepat dan adapula masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih lama. Perubahan kepemilikan tanah, hal ini erat hubungannya dengan perubahan sosial. Perubahan sosial itu sendiri merupakan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, sikap dan pola tingkah

laku antara kelompok dalam masyarakat. 22

Perubahan sosial itu muncul pada dasarnya disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti kondisi ekonomi, teknologi, geografi dan aspek-aspek kehidupan sosial. Perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat menyangkut dua

21 Bachsan Mustofa, Hukum Agraria dalam Prespektif, (Bandung: CV. Remadja karya,1988), hlm. 20.

22 Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta, (Yogyakarta : UGM Press, 1986), hlm. 303 22 Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta, (Yogyakarta : UGM Press, 1986), hlm. 303

Pembagian tanah secara lotre memberikan dampak dan pengaruh yang cukup berarti bagi masyarakat yang mendapatkan tanah tersebut. Ketika itu kondisi perekonomian dan politik belum stabil, pemberian tanah lotre tersebut sangat membantu bagi rakyat baik dalam segi ekonomi dan sosial. Setiap masyarakat selalu terdiri dari kelompok-kelompok yang menunjukkan lapisan-lapisan (stratifikasi) didalamnya. Stratifikasi sosial merupakan salah satu bentuk kedudukan sosial yang telah ada dalam masyarakat. Tanpa disadari terlebih dahulu kedudukan tersebut dilihat dari tingkat sosial yang akan membentuk suatu lapisan sosial.

Orang-orang yang paling menonjol dalam kekayaan ekonomi mampu menempati kedudukan yang paling tinggi di dalam pelapisan sosial, selain itu para pemegang kekuasaan atau mempunyai jabatan juga berada dalam kedudukan yang tertinggi dalam lapisan sosial. Lapisan masyarakat tingkat bawah adalah orang-orang yang dalam ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan maupun ilmu pengetahuan hanya memiliki nilai yang

23 Taneko, Soleman B, Stuktur Proses Sosial “Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan”, (Jakarta: Rajawali,1993), hlm. 155.

daerah kota lainya. Stuktur stratifikasi sosial di Kelurahan Pajang seperti di kelurahan – kelurahan lainya yang terdiri dari perangkat Pemerintah yaitu kelurahan dan perangkat kampung kemudian masyarakat.

Pembagian tanah secara lotre tersebut berdampak pada sosial masyarakat Pajang, terutama bagi yang mendapatkan tanah tersebut. Salah satu golongan yang merasakan adanya pembagian tanah tersebut yaitu masyarakat Magersari. Daerah Pajang termasuk daerah kota pinggiran dan penduduknya kebanyakan bukan sebagai petani sehingga di Pajang tidak mengenal kelas-kelas sosial seperti di pedesaan. Walaupun tidak terdapat kelas sosial namun adanya masyarakat yang golongan Magersari tersebut memunculkan sebuah kelas sosial dan mereka yang berada di posisi terbawah.

Pembagian tanah ini memberikan perubahan dan meningkatkan sosial golongan tersebut. Adanya pembagian tanah lotre mengubah orang-orang yang dulunya magersari tidak lagi menempati tanah milik orang lain atau milik tuan mereka. Pembagian ini juga menjadikan interaksi antara pemilik tanah lotre yang satu dengan yang lain sehingga memberikan dampak sosial yang membentuk hubungan sosial di dalam lahan-lahan yang telah dibagikan kepada rakyat, yang nantinya tercipta sebuah kampung-kampung baru di dalam lahan tersebut. Tanah lotre ini juga mengubah status sosial bagi masyarakat yang

24 Adhi Agus Wijayanto, “Serat Nanas Mojogedang dan Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Tahun 1922- 1937”, Diakronik, Vol.3, No. IV, Juli 2009, Jurusan

Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, hlm.

pemerataan penduduk di daerah Kelurahan Pajang sehingga terjadi sebuah urbanisasi kecil dilingkup Kelurahan Pajang.

2. Dampak ekonomi terhadap rakyat yang mendapatkan tanah lotre Tanah selain berpengaruh terhadap sosial juga berpengaruh terhadap perekonomian

masyarakat. Pembagian tanah ini juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang mendapatkan tanah tersebut. Pada tahun 1950 bangsa Indonesia sedang merehabilitasi perekonomian akibat dari peralihan kekuasaan dan perang melawan penjajah, sehingga perekonomian belum stabil. Pada saat itu juga terjadi hiper-inflasi yang memperburuk ekonomi di Indonesia dan terjadi krisis ekonomi. Sepanjang tahun 1950-an Indonesia masih mencoba berbagai sistem politik dari sistem presidensil ke sistem perlementer dan kemudian kembali lagi ke presidensil. Pada tahun itu muncul berbagai partai politik dalam sistem parlementer, hal itu menimbulkan pertentangan dalam ideologi disetiap partai-partai dalam merebutkan kekuasan. Kondisi tersebut menyebabkan perekonomian yang sedang dibangun menjadi kurang baik.

Keadaan perkonomian nasional tersebut menggambarkan bahwa perkonomian di daerah atau lokal juga mengalami kondisi yang hampir tidak jauh berbeda, sama halnya dengan kondisi perekonomian yang terjadi di Surakarta. Meskipun kondisi pemerintahan yang belum stabil serta perekonomian yang masih menurun tidak mempengaruhi pembagian tanah secara sistem lotre di daerah Pajang. Pembagian tanah memberikan Keadaan perkonomian nasional tersebut menggambarkan bahwa perkonomian di daerah atau lokal juga mengalami kondisi yang hampir tidak jauh berbeda, sama halnya dengan kondisi perekonomian yang terjadi di Surakarta. Meskipun kondisi pemerintahan yang belum stabil serta perekonomian yang masih menurun tidak mempengaruhi pembagian tanah secara sistem lotre di daerah Pajang. Pembagian tanah memberikan

Perubahan ekonomi masyarakat ditimbulkan karena mereka memanfaatkan sebagian tanah tersebut untuk ditanami dengan umbi-umbian atau dengan ditanami buah-buah seperti: pisang, mangga, kelapa dan sebagainya, yang nanti hasil kebun tersebut dijual

kemudian hasilnya sedikt membantu menambah penghasilan mereka. 25 Adanya tanah lotre memberikan dampak yang positif bagi rakyat dalam segi kehidupan baik secara ekonomi dan sosial. Pengaruhnya dalam segi politik dengan adanya pembagian tanah tersebut yaitu berakhirnya sistem tuan dan terhapusnya sistem magersari. Pembagian tanah ini memperkuat hak milik bagi rakyat yang mendapatkannya.

25 Data diolah dari Wawancara dengan Parto tanggal 26 Desember 2011