Penelitian Terdahulu

C. Penelitian Terdahulu

1. Ahmad Adi Nugroho, penelitian ini berjudul Analisis Ekspor Non Migas Indonesia (2000-2004). Variable X yaitu pendapatan per kapita negara tujuan, Cadangan devisa negara tujuan ekspor, jarak geografi. Sedangkan variable Y yaitu ekspor non migas. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder. Dari hasil analisis regresi didapat: pendapatan perkapita negara tujuan berpengaruh positif dan signifikan, cadangan devisa negara tujuan ekspor berpengaruh positif dan signifikan, jarak geografi menunjukan nilai koefisien negatif.

2. Yito Lestiyono, penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Kurs, Inflasi, dan Impor Terhadap Ekspor Non Migas Indonesia tahun 2002-2007. Variable X yaitu kurs, inflasi dan impor. Sedangkan variable Y yaitu 2. Yito Lestiyono, penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Kurs, Inflasi, dan Impor Terhadap Ekspor Non Migas Indonesia tahun 2002-2007. Variable X yaitu kurs, inflasi dan impor. Sedangkan variable Y yaitu

3. Sekar Ayu Widyawati, penelitian ini berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor Kakao Indonesia ke Amerika Serikat tahun 1990-2007. Variable X yaitu GDP negara pengimpor, harga domestik kakao, harga internasional kakao, harga internasional gula, harga internasional soybean oil, sedangkan variable Y yaitu ekspor kakao. Hasil regresi didapat: GDP negara pengimpor (AS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kakao Indonesia ke AS. Harga domestik kakao berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ekspor kakao Idonesia ke AS. Harga internasional kakao perpengaru positif dan signifikan terhadap ekspor kakao Indonesia ke AS. Harga internasional gula memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ekspor kakao Indonesia ke AS. Harga internasional soybean oil memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ekspor kakao Indonesia ke AS.

4. Andriyanto, penelitian ini berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditi Utama Industri Kreatif Indonesia ke Lima Negara Tujuan Ekspor Utama. Variable X yaitu: cadangan devisa lima negara tujuan ekspor utama, GDP lima negara tujuan ekspor utama , kurs lima negara tujuan ekspor. Variable Y yaitu ekspor komoditi utama 4. Andriyanto, penelitian ini berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Komoditi Utama Industri Kreatif Indonesia ke Lima Negara Tujuan Ekspor Utama. Variable X yaitu: cadangan devisa lima negara tujuan ekspor utama, GDP lima negara tujuan ekspor utama , kurs lima negara tujuan ekspor. Variable Y yaitu ekspor komoditi utama

5. M. Ridwan dan Wildan Syafitri, penelitian ini berjudul Analisis Faktor- faktor Penentu Perkembangan Ekspor Kayu Lapis Indonesia ke Jepang. Dari hasil regresi di dapat: perkembangan penawaran ekapor produk industri kayu lapis dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh perubahan variable harga ekspor, harga dalam negeri, kapasitas produksi dalam negeri, sedangkan harga harga dalam negeri berpengaruh negatif, telah mendorong meningkatnya penawaran ekspor produk industri manufaktur Indonesia secara berarti. Sementara fluktuasi nilai tukar riiil Rupiah terhadap Dollar AS tidak berpengaruh signifikan. Dari sisi permintaan dapat disimpulkan bahwa fluktuasi variable harga ekspor, harga kayu lapis di Jepang dan pendapatan negara Jepang berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan permintaan ekspor produk manufaktur Indonesia. Sementara nilai tukar yen Jepang terhadap Dollar AS tidak berpengaruh signifikan. Tidak signifikannya pengaruh nilai tukar Yen terhadap Dollar AS diperkirakan karena dua faktor berikut: a. Melemahnya karena daya saing produk ekspor kayu lapis Indonesia 5. M. Ridwan dan Wildan Syafitri, penelitian ini berjudul Analisis Faktor- faktor Penentu Perkembangan Ekspor Kayu Lapis Indonesia ke Jepang. Dari hasil regresi di dapat: perkembangan penawaran ekapor produk industri kayu lapis dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh perubahan variable harga ekspor, harga dalam negeri, kapasitas produksi dalam negeri, sedangkan harga harga dalam negeri berpengaruh negatif, telah mendorong meningkatnya penawaran ekspor produk industri manufaktur Indonesia secara berarti. Sementara fluktuasi nilai tukar riiil Rupiah terhadap Dollar AS tidak berpengaruh signifikan. Dari sisi permintaan dapat disimpulkan bahwa fluktuasi variable harga ekspor, harga kayu lapis di Jepang dan pendapatan negara Jepang berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan permintaan ekspor produk manufaktur Indonesia. Sementara nilai tukar yen Jepang terhadap Dollar AS tidak berpengaruh signifikan. Tidak signifikannya pengaruh nilai tukar Yen terhadap Dollar AS diperkirakan karena dua faktor berikut: a. Melemahnya karena daya saing produk ekspor kayu lapis Indonesia