Tanggung Jawab PT Wijaya Karya terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja

B.Tanggung Jawab PT Wijaya Karya terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja

Dalam penelitian ini yang menjadi responden untuk memperoleh data mengenai pelaksanaaan tanggung jawab terhadap pekerja pada PT. Wijaya Karya adalah :

a. Ibu Rini Ambarwati selaku staf bagian personalia PT. Wijaya Karya

b. Bapak Soni Kuncoro selaku staf bagian personalia PT. Wijaya Karya

c. Bapak Darmadi selaku staf bagian personalia PT. Wijaya Karya

d. Bapak Jaya Kusuma selaku staf bagian personalia PT. Wijaya Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, kondisi tenaga kerja dalam PT Wijaya Karya adalah sebagai berikut: Data jumlah tenaga kerja yang dipertanggung jawabkan:

Jabatan Jumlah pekerja dan

Rincian Utama status pekerja

Tenaga kerja

yang diasuransian

Direktur 1orang,status Asuransi jaminan tenaga kerja reguler atau pekerja tetap

ltetap untuk mempersiapkan pembayaran pesangon

Tenagakerja 68orang,status Asuransi jaminan Asuransi untuk langsung

termasuk karyawan keberangkatan, menanggung temporer

Asuransi biaya

kecelakaan, penyakit,

kepulangan,

atau kecelakaan di luar

Asuransi

kecelakaan kerja.

kecelakaan

Karyawan 61orang,status termasuk karyawan

Berdasarkan data yang telah penulis dapatkan, PT. Wijaya Karya telah menjadi peserta Jamsostek sejak bulan Januari tahun 1988, dan mengikusertakan 129 pekerja tetap (61 Karyawan dan 68 Tenaga Kerja Langsung). Dengan ketentuan yang diikutkan dalam program Jamsostek pada PT. Wijaya Karya hanya bagi pekerja tetap saja, dengan pertimbangan bagi pekerja tidak tetap menurut wawancara penulis dengan Ibu Rini Ambarwati selaku manager personalia mengatakan bahwa bagi pekerja tidak tetap hanya bekerja pada PT. Wijaya Karya apabila ada proyek yang dikerjakan, selebihnya apabila tidak ada proyek yang dikerjakan, maka pekerja-pekerja tersebut tidak lagi bekerja pada. PT. Wijaya Karya.. Dengan pertimbangan tersebut maka bagi pekerja tidak tetap tidak diikutsertakan dalam program Jamsostek. Sedangkan apabila ada kecelakaan kerja bagi pekerja tidak tetap yang bekerja pada PT. Wijaya Karya seluruhnya adalah tanggungan perusahaan, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, penyakit yang timbul dalam hubungan kerja ataupun perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Dengan ketentuan bagi pekerja tidak tetap tidak disediakan fasilitas asuransi dan tunjangan dari perusahaan.

Setiap upaya yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja hanya akan berhasil diterapkan jika kedua pihak yaitu PT Wijaya Karya dan para pekerja melakukan kerjasama sinergis dan harmonis. Setiap pelaku harus bertekad dan berdisiplin memperkecil terjadinya kecelakaan kerja. PT Wijaya Karya perlu memiliki tujuan memperkecil kejadian kecelakaan kerja sampai nol. Manfaat bagi kepentingan karyawan berupa keselamatan kerja yang maksimum dan begitu pula bagi PT Wijaya Karya berupa keuntungan maksimum.

Data kecelakaan kerja pada PT Wujaya Karya menunjukkan dari tahun 2005 sampai dengan bulan tahun 2009 adalah:

7 kasus kecelakaan

kecelakaan kecelakaan kecelakaan kecelakaan kecelakaa kerja berat

n berat

12 kasus kecelakaan

kecelakaan kecelakaan kecelakaan kecelakaan kecelakaa kerja ringan

ringan n ringan

Data jumlah

19 kasus kasus kecelakaan kecelakaan kecelakaan kecelakaan kecelakaa kecelakaan kerja

n kerja kerja

Sumber data : Personalia PT Wijaya Karya

Dari keterangan data yang menunjukkan kecelakaan kerja dala PT Wijaya Karya maka dalam hal ini penulis menentukan langakah-langkah yang ditempuh apabila terjadi kecelakaan kerja antara lain :

1. PT Wijaya Karya Apabila terjadi kecelakaan, pemegang polis segera memberitahukan kepada PT. Asuransi Umum Sinarmas dalam waktu 3 x 24 jam sejak kecelakaan terjadi dengan disertai keterangan-keterangan lengkap mengenai kecelakaan dan cedera yang dialami Tertanggung (karyawan). Kepada Tertanggung segera diadakan pengobatan/perawatan dan sama sekali tidak diperbolehkan melakukan hal-hal yang dapat menghalangi penyebuhan atau pemulihan kesehatan.

2. Dalam hal meninggal dunia, segera memberitahukan kepada PT. Asuransi Umum Sinarmas sebelum penguburan dilakukan. Jika dianggap perlu, asuransi dapat meminta untuk diadakan pemeriksaan atas jenazah satu sama lain berkaitan dengan masalah penentuan pemberian santunan.

3. Tertanggung dan pihak yang berkepentingan dalam pertanggungan ini harus memberikan segala keterangan kepada PT.Asuransi Umum Sinarmas secepatnya sesuai keadaan yang sebenarnya dilengkapi bukti tertulis sah dari yang berwajib.

4. Jika kewajiban-kewajiban yang tersebut diatas tidak dipehuni, maka segala hak atas santunan menjadi batal.

Dalam pelaksanaannya tanggung jawab terhadap kecelakaan kerja dilakukan oleh PT Wijaya Karya terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja,dimana dalam hal ini :

a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempattempat yang mudah dilihat dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang keselamatan kerja.

c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai.

Hal tersebut tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek, karena menurut Pasal 2 ayat (4) Peraturan Pemerintah

Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial tenaga Kerja bahwa pengusaha yang telah menyelenggarakan program pelayanan pemeliharaan kesehatan sendiri dengan manfaat lebih baik dari program pemeliharaan kesehatan yang diselenggarakan oleh PT. Jamsostek, tidak wajib untuk mengikuti program jaminan pemeliharaan kesehatan pada PT. Jamsostek.

Sesuai dengan ketentuan tersebut di atas tidak jarang pekerja mengalami kecelakaan kerja bukan karena kelalaian dari dirinya saja tetapi juga karena perusahaan kurang memahami dan tidak melindungi karyawan dengan alat pengaman ketika mereka bekerja. Kalau ini dibiarkan maka motivasi dan kinerja karyawan bakal semakin menurun. Karena itu PT Wijaya Karya sewajarnya memiliki strategi memperkecil dan bahkan menghilangkan kejadian kecelakaan kerja di kalangan karyawan sesuai dengan kondisi perusahaan. Strategi yang perlu diterapkan PT Wijaya Karya meliputi:

1. Pihak manajemen PT Wijaya Karya perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan dalam menghadapi kejadian kecelakaan kerja. Misalnya karena alasan finansial, kesadaran karyawan tentang keselamatan kerja dan tanggung jawab perusahaan dan karyawan maka perusahaan bisa jadi memiliki tingkat perlindungan yang minimum bahkan maksimum.

2. Pihak manajemen PT Wijaya Karya dapat menentukan apakah peraturan tentang keselamatan kerja bersifat formal ataukah informal. Secara formal dimaksudkan setiap aturan dinyatakan secara tertulis, dilaksanakan dan dikontrol sesuai dengan aturan. Sementara secara informal dinyatakan tidak tertulis atau konvensi dan dilakukan melalui pelatihan dan kesepakatan- kesepakatan.

3. Pihak manajemen PT Wijaya Karya perlu proaktif dan reaktif dalam pengembangan prosedur dan rencana tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Proaktif berarti pihak manajemen perlu memperbaiki terus menerus prosedur dan rencana sesuai kebutuhan perusahaan dan karyawan.

Sementara arti reaktif, pihak manajemen perlu segera mengatasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja setelah suatu kejadian timbul.

4. Pihak manajemen PT Wijaya Karya dapat menggunakan tingkat derajad keselamatan dan kesehatan kerja yang rendah sebagai faktor promosi perusahaan ke khalayak luas. Artinya perusahaan sangat peduli dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

Sesuai dengan strategi di atas maka program yang diterapkan untuk menterjemahkan strategi itu diantara perusahaan biasanya dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini sangat bergantung pada kondisi perusahaan. Secara umum program memperkecil dan menghilangkan kejadian kecelakaan kerja dapat dikelompokkan : telaahan personal, pelatihan keselamatan kerja, sistem insentif, dan pembuatan aturan penyelamatan kerja

Menurut wawancara penulis dengan Ibu Rini Ambarwati selaku manager personalia mengatakan bahwa bagi pekerja tidak tetap hanya bekerja pada PT. Wijaya Karya apabila ada proyek yang dikerjakan, selebihnya apabila tidak ada proyek yang dikerjakan, maka pekerja-pekerja tersebut tidak lagi bekerja pada PT. Wijaya Karya. Dengan pertimbangan tersebut maka bagi pekerja tidak tetap tidak diikutsertakan dalam program Jamsostek. Sedangkan apabila ada kecelakaan kerja bagi pekerja tidak tetap yang bekerja pada PT. Wijaya Karya seluruhnya adalah tanggungan perusahaan, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, penyakit yang timbul dalam hubungan kerja ataupun perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Dengan ketentuan bagi pekerja tidak tetap tidak disediakan fasilitas asuransi dan tunjangan dari perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, pengusaha telah menerapkan ketentuan perjanjian kerja bersama (PKB) Pasal 63 ayat (5) dan (6) ini dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan penunjukan Asuransi Jiwa Sinar Mas sebagai pihak asuransi yang menjamin jaminan kecelakaan kerja di PT. Wijaya Karya.. Asuransi Jiwa Sinar

Mas selaku pihak yang memberi jaminan dalam perlindungan telah memberikan fasilitas yang terbaik bagi pekerja di PT. Wijaya Karya., hal ini dapat dibuktikan dengan Asuransi Jiwa Sinar Mas memberikan fasilitas kesehatan berupa program rawat inap, rawat jalan dan perawatan gigi. Berikut ini akan penulis jabarkan pelaksanaan program jaminan Asuransi Jiwa Sinar Mas yang berhubungan dengan jaminan keselamatan kerja di PT. Wijaya Karya.

a. Jaminan perawatan rumah sakit & pembedahan (Rawat Inap), yaitu:

1) Biaya kamar dan menginap di rumah sakit (max 90 hari) Penggantian biaya-biaya harian akomodasi kamar, menginap dan makan.

2) Biaya kamar semi ICU/Isolasi (max 20 hari) Penggantian biaya-biaya harian akomodasi kamar dan menginap, serta harus ada pernyataan tertulis dari dokter bahwa seorang peserta harus dirawat di kamar semi ICU/Isolasi

3) Unit perawatan intensif (max 20 hari) Penggantian biaya-biaya harian akomodasi kamar dan menginap, serta harus ada pernyataan tertulis dari dokter bahwa seorang peserta harus dirawat di ICU.

4) Biaya aneka perawatan rumah sakit Obat-obat sesuai dengan resep, biaya pemeriksaan laboratrium, pemeriksanaan radiologi, penggunaan alat-alat medis, baya perawatan, biaya terapi, transfusi darah, pemakaian oksigen dan biaya administrasi.

5) Biaya pembedahan Penggantian biaya yang wajar dan perlu sesuai dengan daftar pembedahan, termasuk biaya kunjungan dokter bedah.

6) Biaya pembiusan Penggantian biaya yang wajar dan perlu yang dibebankan oleh dokter anastesi termasuk obat yang diberikan.

7) Biaya kamar bedah

Penggantian biaya kamar bedah, obat-obatan dan sewa alat.

8) Kunjungan Dokter di Rumah Sakit Penggantian atas biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengunjungi seorang pasien.

9) Konsutasi Dokter spesialis di Rumah Sakit Penggantian atas biaya konsultasi pada Dokter spesialis

10) Biaya ambulans

11) Biaya sebelum dan sesudah perawatan Rumah Sakit Penggantian biaya-biaya seperti jasa konsultasi Dokter umum, obat-obatan dan tes laboratrium yang terjadi 30 (tiga puluh) hari sebelum dan sesudah perawatan Rumah Sakit.

12) Perawatan gigi darurat akibat kecelakaan Penggantian biaya-biaya yang terjadi dari cedera yang terjadi pada gigi alamiah yang benar-benar sehat.

13) Rawat jalan darurat akibat kecelakaan Penggantian biaya-biaya untuk perawatan sebagai pasien berobat jalan pada klinik atau rumah sakit apapun yang terdaftar dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) jam setelah kecelakaan terjadi.

14) Perawatan bedah minor Penggantian biaya pembedahan untuk penyakit yang membutuhkan tindakan bedah sederhana, tidak dilakukan di kamar operasi dan tidak memerlukan Dokter anastesi.

15) Santunan kematian Pembayaran dilakukan sesuai dengan premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi.

16) Santunan kecelakaan

Pembayaran dilakukan sesuai dengan premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi. Dalam pelaksanaannya dalam rawat jalan ini pekerja beserta keluarganya diberi keleluasaan untuk memilih fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan manfaat/fasilitas yang paling baik. Dengan ketentuan apabila biaya yang dikeluarkan oleh pekerja beserta keluarganya tidak melebihi dari premi yang dibayarkan. Maka selisih dari pembayaran tersebut adalah tanggungan dari pekerja beserta keluarganya.

b. Program jaminan rawat jalan, yaitu:

1) Konsultasi ke Dokter Umum

Penggantian biaya untuk suatu konsultasi ke Dokter umum.

2) Konsultasi ke Dokter Spesialis

Penggantian biaya untuk suatu konsultasi ke Dokter spesialis, tanpa harus ada surat rekomendasi dari Dokter umum.

3) Konsultasi dan obat-obatan

Penggantian biaya-biaya untuk suatu kunjungan dan obat-obatan yang berhubungan dengan diagnosis.

4) Obat-obatan yang diberikan resep Dokter

Penggantian atas biaya resep dan ditebus di apotik.

5) Tes diagnostic

Penggantian biaya-biaya untuk tes laboratrium, serta alat-alat pengujian diagnostic yang direkomendasikan oleh Dokter yang merawat.

6) Fisioterapi

fisioterapi yang direkomendasikan oleh Dokter.

7) Biaya administrasi

Penggantian biaya-biaya yang dibebankan untuk administrasi berhubungan dengan pengobatan yang dilakukan.

Dalam pelaksanaannya dalam hal rawat jalan ini, maka pihak Asuransi Jiwa Sinar Mas hanya akan mengganti sebesar 80% dari biaya yang telah dikeluarkan oleh para pekerja beserta keluarganya. Dengan ketentuan tidak melelebihi dari premi yang dibayarkan. Apabila biaya yang dikeluarkan pekerja beserta keluarganya melebihi premi yang dibayarkan maka selebihnya adalah tanggungan yang bersangkutan (pekerja dan keluarga).

c. Program jaminan perawatan gigi, yaitu:

1) Perawatan dasar

Penggantian biaya-biaya obat-obatan berdasarkan resep Dokter gigi, rontgen gigi yang diperlukan sebelum perawatan gigi, penambalan gigi, pencabutan, sreta peralatan saluran akar.

2) Perawatan gusi

Penggantian biaya-biaya untuk perawatan gusi termasuk kuretase.

3) Perawatan pencegahan

Penggantian biaya-biaya untuk pembersihan karang gigi, poles dan prophylaxis.

4) Perawatan kompleks

Penggantian biaya-biaya untuk perawatan kompleks yang mencakup pembedahan jaringan gigi, pelapisan emas, apicoectomy.

5) Perawatan perbaikan

Penggantian biaya-biaya untuk perawatan perbaikan yang menyangkut cappings, mahkota dan jembatan dalam bentuk plastik atau porselen berlapis emas.

6) Gigi palsu

Penggantian biaya-biaya untuk gigi palsu yang diperlukan sesuai dengan kehilangan gigi karena penyakit atau cedera.

Dalam pelaksanaannya jaminan perawatan gigi ini sama halnya dengan jaminan rawat jalan, maka pihak Asuransi Jiwa Sinar Mas hanya akan mengganti sebesar 80% dari biaya yang telah dikeluarkan oleh para pekerja beserta keluarganya. Dengan ketentuan tidak melelebihi dari premi yang dibayarkan. Apabila biaya yang dikeluarkan pekerja beserta keluarganya melebihi premi yang dibayarkan maka selebihnya adalah tanggungan yang bersangkutan (pekerja dan keluarga).

Pihak perusahaan akan membatasi maksimal 3 (Tiga) orang anak yang akan diikutkan dalam program Asuransi Jiwa Sinar Mas dan bagi pekerja perempuan yang anaknya sudah mengikuti asuransi pada kantor suaminya, maka tidak lagi diikutkan dalam Asuransi Jiwa Sinar Mas pada PT. Wijaya Karya, maka PT. Wijaya Karya juga mengadakan pengaturan program jaminan sosial tenaga kerja bagi pekerja tetap untuk diselenggarakan sendiri khususnya dalam program pemeliharaan kesehatan pada Asuransi Jiwa Sinar Mas sesuai dengan perjanjian kerja bersama (PKB) Pasal 63 ayat (5) dan (6). Hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 1992, karena kepada masing-masing perusahaan yang bersangkutan diberi keleluasaan dengan manfaat lebih baik untuk menyelenggarakan sendiri program keempat yaitu mengenai pelayanan pemeliharaan kesehatan bagi pekerja.