Populasi dan Sampel

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Duwi Priyatno (2010: 8) mengemukakan bahwa “Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan digeneralisasi hasil penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2006: 55) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari , kemudian ditarik kesimpulan. Dari dua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlah populasinya secara pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang melakukan keputusan pembelian di cafe Rocketz Solo.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2006: 56) menjelaskan bahwa ”Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan Duwi Priyatno (2010: 8) memberi pengertian bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti ”. Jadi dapat disimpulkan sampel adalah

commit to user

berhati-hati dan memenuhi aturan pemilihan sampel. Namun demikian, physical evidence yang diciptakan oleh suatu perusahaan cafe tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, rancangan penelitian, dan pelaksanaan serta pengolahannya.

Menentukan besarnya sampel adalah salah satu masalah penyelidikan yang pelik, karena sulit merumuskan keriteria bagi sifat representatif dan kewajaran yang ditentukan sebagai syarat sampel. Sifat representatif penting sebagai syarat sampel sebab data atau kesimpulan diperoleh dari sampel yang terbatas itu digunakan sebagai dasar untuk meramalkan sesuatu didalam populasi dan merupakan kesimpulan penelitian.

Menurut Joseph F. Hair (1998: 166) penentuan besarnya sampel untuk populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlahnya secara pasti untuk penelitian dengan analisis regresi berganda berikut ini :

In addition to its role in determining statistical power, sample also affects the generalizability of results by the ratio of observations to independent variables. A general rule is that the ratio should never fall below 5 to 1, meaning that there should be five observations for each independent variable in the variate. As this ratio fall below 5 to 1, the researcher encounters the risk of “overfitting” the variate to the sample, making results too specific to the sample and thus lacking generalizability. Although the minimum ratio is 5 to 1, desired level is between 15 to 20 observations for each independent variable. When this level is reached, the result should be generalized if the sample is representative. However, if a stepwise procedure is employed, the recommended level increases to 50 to 1. In cases for which the available sample does not meet these criteria, the researcher should be certain to validate the generalizability of the results.

Berdasarkan kutipan di atas penentuan besarnya sampel dapat dilakukan dengan cara mengalikan jumlah variabel bebas dengan tingkatan perkalian 15 sampai 20. Atas dasar inilah maka jumlah sampel yang akan digunakan sebesar:

N = 20 x jumlah variabel bebas N = 20 x 3 N = 60

Maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak

60 sampel.

commit to user

Menurut Sugiono (2006: 56) “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

dengan teknik quota sampling, yaitu menentukan jumlah populasi yang dijadikan sampel sejumlah 60 responden dengan menggunakan rumus Joseph F. Hair (1998). Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel menggunakan cara accidental sampling , yaitu secara kebetulan. Sampel dalam populasi ini adalah para pelanggan yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti pada saat dilakukan penelitian di lokasi penelitian.