Penelitian siklus II

2. Penelitian siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil analisis dan reflekti dari tindakan I, maka perencanaan tindakan untuk siklus II berdasakan refleksi yang dilakukan pada siklus I meliputi hal-hal sebagi berikut :

1) Guru menyiapkan garis besar materi yang akan disampaikan kepada siswa dan sesuai dengan topik permasalahan yang akan dibahas, sehingga penyampaian materi dapat sesuai kebutuhan dan waktu yang diperlukan tidak terlalu lama, selain itu guru mengurangi pembicaraan di luar materi yang disampaikan.

2) Guru pada saat mengajar harus menguasai kelas dengan baik, sehingga pengajaran dan perhatian guru tidak berfokus pada satu posisi saja namun bisa merata kepada seluruh siswa baik yang di depan, tengah, maupun belakang. Hal ini akan membuat siswa fokus dan konsentrasi pada pelajaran.

3) Guru memantau lebih intensif kepada setiap kelompok agar mereka saling berdiskusi dan berkerjasama dengan setiap anggota kelompok,

commit to user

1-2 siswa untuk presentasi sehingga siswa harus paham akan materi. Perencanaan siklus II di lakukan pada tanggal pada hari Jumat 20 April 2012. Guru bersama peneliti mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan tindakan siklus II akan dilakukan 3 kali pertemuan yakni setiap hari sabtu pada tanggal 21 April hingga 5 Mei 2011. Kegiatan perencanaan tindakan siklus II sebagai berikut :

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran ekonomi kelas

X untuk memperlancar jalannya proses kegiatan tindakan, kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mendiskusikannya bersama guru, sekenario pembelajaran yang direncanakan sebagai berikut : Pertemuan 1( Sabtu, 21 April 2012) Alokasi waktu: 2 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dan sosialisasi model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray .

b) Penyampaian tujuan pembelajaran.

c) Penyampaiaan materi pembelajaran oleh guru secara garis besar.

d) Sesi tanya jawab terhadap materi yang belum jelas.

e) Pembentukan kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4 siswa dan

meminta untuk duduk dengan teman satu kelompok.

f) Pembagian LKS yang berisi studi kasus untuk dan lembar jawaban untuk didiskusikan.

g) Setelah diskusi kelompok inti selesai guru meminta siswa yang di

tunjuk sebagai tamu segera bertamu kekelompok lain.

h) Guru menginformasikan laporan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan ada

3 kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan sehingga seluruh kelompok dapat mempersiapkan diri untuk mempresentasikan ke depan kelas setelah diskusi selesai.

commit to user

jelaskan. j) Salam penutup. Pertemuan 2( Sabtu, 28 April 2012) Alokasi waktu: 2 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dan absensi.

b) Melanjutkan diskusi pertemuan sebelumnya.

c) Mempresentasikan hasil diskusi dan bertamu yang terpilih 3 kelompok

secara acak untuk dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

d) Tanggapan dan penguatan dari guru baik pelurusan maupun tambahan presentasi.

e) Pemberitahuan bahwa pertemuan yang akan datang diadakan tes evaluasi, siswa di minta mempersiapkan diri.

f) Salam penutup. Pertemuan 3( Sabtu, 5 Mei 2012) Alokasi waktu: 1 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dengan salam dan melakukan absensi.

b) Pembagikan soal kuis dan meminta siswa untuk mengerjakan secara individu.

c) Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan kemampuan mereka.

d) Setelah waktu habis guru meminta lembar siswa dikumpulkan.

e) Pengumumkan kelompok terbaik dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik.

2) Menyiapkan intrumen penelitian. (Kriteria Keaktifan Siswa Terlampir)

3) Menyiapkan materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pokok yang digunakan dalam penerapan model cooperative learning tipe two stay two stray pada siklus II adalah bank.

commit to user

perbankan. Kompetensi Dasar

: Membedakan peran bank umum dan bank sentral.

4) Mendesain alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa setelah penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan seperti siklus I dimana masing-masing pertemuan selama 2X45 menit dan 1X45 menit, pada tanggal 21, 28 April, 5 Maret. Pelaksanana tindakan siklus II dengan meteri pembelajaran bank.

Pertemuan pertama pada siklus II guru menerangkan garis basar materi bank, kemudian guru membagi kelompok menjadi 9 kelompok untuk mendiskusikan permasalahan, bertamu dan menerima tamu. Pada pertemuan kedua melanjutkan kegiatan bertamu dan menerima tamu serta selanjutnya melakukan presentasi kemudian sesi tanya jawab dan berahir dengan evaluasi pada pertemuan ketiga.

Tabel 4.2 Urutan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II No

Uraian Kegiatan

Keterangan

Pertemuan I ( Sabtu, 21 April 2012)

1)

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

2)

Guru menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kehadiran dan kondisi siswa. Siswa semua masuk tidak ada yang izin atau sakit.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari ini, dan akan mengunakan model pembelajaran seperti pertemuan sebelumnya.

Perencanaan dan persiapan

4)

Guru menerangkan materi pembelajaran bank secara garis besar. Guru menerangkan dengan jelas

Perencanaan dan

commit to user

dahulu menghimbau agar siswa benar-benar memperhatikan penjelasan yang diberikan

5)

Guru membacakan anggota-anggota setiap kelompok yang telah di susun sebelumnya secara heterogen dan meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya. Siswa terbagi menjadi 9 kelompok beranggotakan 4 siswa dengan jumlah siswa dalam satu kelas berjumlah 36 siswa.

Perencanaan dan persiapan

6) Guru membagikan kertas folio dan LKS pada setiap kelompok dan guru menerangkan untuk memecahkan masalah referensi lain yang dapat mendukung.

Perencanaan dan persiapan

7) Guru mengarahkan siswa untuk mencari pemecahan masalah dan pemilihan siapa yang akan menjadi tamu. Secara keseluruhan proses diskusi berjalan dengan lancar, sebagian siswa secara aktif berdiskusi dalam kelompoknya.

Perencanaan dan persiapan

8)

Guru meminta dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Kemudian duta juga menginformasikan hasil kerja mereka. Bila terdapat kejanggalan mereka mendiskusikan bersama. Setelah selesai guru meminta kelompok tamu kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan penemuan mereka dari kelompok lain dan mencocokkan serta membahas hasil kerja mereka dengan menulisnya sebagai laporan, selama proses diskusi bertamu dan menerima tamu sebagian siswa berantusias untuk menerangkan hasil diskusi kepada tamu atau tuan rumah,

9) Guru memberitahukan bahwa laporan dikumpulkan pertemuan berikutnya dan ada 3 kelompok dipilih secara acak untuk mempresantasikan sehingga seluruh kelompok dapat mempersiapkan diri secara maksimal untuk mempresentasikan ke depan kelas setelah diskusi selesai.

10) Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswa materi yang telah di jelaskan

11)

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

Pertemuan kedua ( Sabtu, 28 April 2012) 1)

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

2) Guru membuka pelajaran, absensi dan menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

commit to user

dalam pembelajaran.

3) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran

4)

Guru meminta siswa untuk duduk berdekatan dengan siswa satu kelompok dan melanjutkan diskusi pertemuan sebelumnya

5)

Guru memilih 3 kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi dan bertamu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dalam sesi ini siswa sudah mulai aktif bertanya dan mengutarakan pendapat namun keaktifan masih terhitung sedikit

6) Guru memberikan tanggapan terhadap presentasi siswa, tanggapan bisa berupa pelurusan dari penjelasan siswa yang kurang tepat dan tambahan materi dari apa yang siswa belum jelaskan.

Refleksi

7) Guru menginformasikan kepada siswa pertemuan yang akan datang diadakan tes evaluasi

8)

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam Pertemuan ke tiga ( Sabtu, 5 Mei 2012)

1)

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Guru mengecek kehadiran siswa, pada hari itu ada 3 siswa yang tidak masuk yaitu Agung Ardianto, Billy Danu Raharjo, Wisnu Setiaji. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan meminta siswa untuk menyimpan buku dan materi-materi ekonomi karena sesuai dengan perjanjian pertemuan yang lalu bahwa akan diadakan tes evaluasi. Tes diikuti oleh seluruh siswa karena seluruh siswa hadir

3) Guru bersama peneliti membagikan soal kuis dan meminta siswa untuk mengerjakan secara individu

Evaluasi 4)

Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan kemampuan mereka

Evaluasi

5)

Setelah waktu habis guru meminta lembar siswa dikumpulkan

6)

Guru mengumumkan kelompok terbaik dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik, yaitu kelompok 9 yaitu Domaina, Miftahullia, Putriana, Wisnu

7) Guru mengahiri pertemuan dengan salam penutup Wawancara yang dilakukan terhadap guru seperti di siklus I untuk

mengetahui tanggapan dan kesulitan yang dialami guru. Guru

commit to user

meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa daripada siklus I, karena mereka lebih paham akan model pembelajaran dan ketuntasan meningkat mencapai 11,11%. Guru dalam siklus II lebih dapat menguasai kelas namuan belum dapat lebih mengaktifkan siswa dalam bertanya dan mengutarakan pendapat. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa, siswa sudah lebih aktif dalam dalam proses pembelajaran daripada siklus. Hal ini dikarenakan mereka merasa senang mengunakan model cooperative learning tipe two stay two stray dalam mempelajari ekonomi karena lebih pahan dengan model cooperative learning tipe two stay two stray dan siswa merasa lebig pahamdan mendapatkan nilai lebih baik.

c. Pengamatan

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan dilakukannya observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti, mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi ini digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.

Pada saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti adalah memantau pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray . Guru menerangkan pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray dan penjelasan garis besar materi tentang bank. Selama observasi berlangsung guru memantau pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray , membantu siswa dan membimbing siswa memecahkan masalah dalam diskusi, mengamati jalannya cooperative learning tipe two stay two stray serta memberikan evaluasi dan refleksi terhadap pemecahan

commit to user

keaktifan siswa dengan berkolaborasi dengan peneliti.

Peran siswa di siklus II mengalami peningkatan dibanding siklus

I. Siswa lebih antusias dan fokus pada materi yang disampaikan baik oleh guru maupun dari temannya namun keaktifan siswa belum mencapai kriteria ketuntasan, hal ini dapat dilihat hasil observasi penilaian pemaparan pembelajaran model cooperative learning tipe two stay two stray sebagai berikut :

Tabel 4.3. Pengukuran Keaktifan Siswa Dengan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Siklus II Sebagai Berikut :

Kriteria

Jenis Keaktifan

Mental activities

Oral activities

Listening

activities

Writing activities

0% Sumber: Data pengamatan siklus II penelitian

Keterangan: BS : Baik Sekali

B : Baik

C : Cukup K

: Kurang KS : Kurang Sekali

Sedangkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran model cooperative learning tipe two stay two stray dalam pembelajaran bank mengalami sedikit peningkatan dengan rata-rata kelas 76,55. Dengan

commit to user

dari 36 siswa, sedangkan sisanya masih di bawah KKM.

d. Refleksi

Setelah dilakukan tindakan dan pengamatan, maka peneliti melakukan analisis data yang diperoleh sebagai suatu refleksi dari siklus

II. Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa skor antara pengamatan rata-rata sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dimana pada kriteria aspek mental activities untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya 4,17%, untuk indikator B (Baik) 59,72%, untuk indikator C (Cukup) presentasenya 27,78%, untuk indikator K (Kurang) presentasenya 6,94% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 1,39%, pada aspek oral activities untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya 11,11%, untuk indikator B (Baik) 54,17%, untuk indikator C (Cukup) presentasenya 27,78%, untuk indikator K (Kurang) presentasenya 6,94% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 0%. Sedangkan pada aspek listening activities untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya 5,56%, untuk indikator B (Baik) 55,56%, untuk indikator C (Cukup) presentasenya 20,14%, untuk indikator K (Kurang) presentasenya 14,58% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 4,17%, pada aspek writing activities untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya 11%, untuk indikator B (Baik) 55,56%, untuk indikator C (Cukup) presentasenya 22,22%, untuk indikator K (Kurang) presentasenya 11,11% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 0%, sedangkan untuk hasil belajar bervariatif yaitu berkisar 64-86, dengan nilai rata-rata 76,55 dan presentase ketuntasan mencapai 69,44%, berarti dalam hal ini hasil belajar dalam siklus II belum mencapai target yang di tentukan yaitu sebesar 75% siswa tuntas. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan perlu dilakukan siklus III untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan sekaligus untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Kekurangan tersebut antara lain :

commit to user

materi dengan temannya sehingga materi yang disampaikan kurang di pahami oleh siswa.

2) Siswa kurang aktif dalam bertanya dan mengutarakan pendapat dalam diskusi maupun presentasi sehingga kekatifan siswa masih rendah dan pemahaman materi kurang.

3) Siswa masih belum berani berpendapat di depan guru, siswa masih

cenderung berani berpendapat dengan teman sebaya.