Uji Validitas dan Reliabilitas

4.3.9 Nilai I ndeks dan Status Keberlanjutan Pengelolaan Private Label dengan Keterpaduan Dimensi ( Multidimensi)

Gambar 4.21 memperlihatkan status keberlanjutan pengelolaan private label PT. I ndomarco Prismatama dari berbagai pertimbangan dimensi pengelolaan, yaitu dimensi merchandise, quality product, price, location, customer service & selling, store layout & design, dan advertising & promotion.

RAP-FOVABEL Ordination

Bad Good

Status Keberlanjutan

Real Fisheries

Reference anchors

Anchors

Gambar 4.21 Analisis RAP-FOVABEL yang Menunjukkan Nilai I ndeks Keberlanjutan untuk Keterpaduan Dimensi (Multidimensi)

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2010) Berdasarkan Gambar 4.21, diketahui bahwa nilai indeks keberlanjutan adalah

sebesar 54,817 pada skala keberlanjutan 1 – 100. Nilai ini menunjukkan bahwa dimensi pengelolaan private label di PT. I ndomarco Prismatama termasuk dalam

kategori cukup berkelanjutan (Cukup: 50,01 < nilai indeks < 75,00). Adapun nilai

indeks keberlanjutan dimensi merchandise, quality product, price, location, customer service & selling, store layout & design, dan advertising & promotion digambarkan dengan diagram layang ( kite diagram), seperti Gambar 4.22.

Berdasarkan Gambar 4.22, terlihat bahwa dimensi quality product maupun dimensi merchandise merupakan dimensi yang dinilai paling rendah kinerjanya dibanding dimensi lainnya oleh responden. Oleh karena itu, kedua dimensi ini membutuhkan perhatian lebih dari perusahaan agar pengelolaan private label

I ndomaret dapat berkelanjutan dengan meningkatkan kinerja atau melakukan

perbaikan terhadap faktor pengungkit pada masing-masing dimensi tersebut.

Gambar 4.22 Diagram Layang Keberlanjutan Pengelolaan Private Label di PT. I ndomarco

Prismatama

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2010) Untuk mengetahui apakah hasil analisis RAP-FOVABEL untuk setiap dimensi maupun

untuk keterpaduan dimensi (multidimensi) layak dan mampu menyerupai kondisi pengelolaan private label yang sebenarnya di PT. I ndomarco Prismatama, maka perlu dilakukan uji

statistik terhadap koefisien determinasi (R 2 ) dan stress. Bila hasil uji statistik tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, maka perlu dilakukan kroscek/ pengecekan ulang dan penambahan atribut baru dalam analisis.

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik terhadap Koefisien Determinasi (R 2 ) dan Stress