b. Hak Ekonomi
Disamping hak moral, hak cipta juga berhubungan dengan kepentingan-kepentingan yang bersifat ekonomi
Economic Rights. Adanya kepentingan-kepentingan yang bersifat ekonomi di dalam hak cipta tersebut, merupakan suatu
perwujudan dari sifat hak cipta itu sendiri, yaitu bahwa ciptaan- ciptaan yang merupakan produk olah pikir manusia itu
mempunyai nilai, karena ciptaan-ciptaan tersebut merupakan suatu bentuk kekayaan, walaupun bentuknya tidak berwujud
intangible. Bagi manusia yang menghasilkannya, karya cipta
tersebut memang memberikan kepuasan. Tetapi dari segi yang lain, karya cipta tersebut sebenarnya juga memiliki arti
ekonomi. Hal ini perlu dipahami, dan tidak sekedar menganggapnya semata-mata sebagai karya yang memberi
kepuasan batiniah, bersifat universal dan dapat dinikmati oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun juga, apalagi dengan
sikap bahwa sepantasnya hal itu dapat diperoleh secara cuma- cuma. Sikap seperti itu terasa kurang adil, sekalipun seringkali
mengatasnamakan paham kekeluargaan, kegotongroyongan dan lain-lain yang sejenis dengan itu. Seandainya sang
pencipta selaku pemilik hak atas karya cipta dengan sadar dan sengaja membiarkan dan memberikan karyanya dipakai atau
ditiru masyarakat dengan cuma-cuma, hal itu pun tetap tidak mengurangi kewajiban setiap orang untuk menghargai dan
mengakui hak tersebut
63
. Hak ekonomi tersebut adalah hak yang dimiliki oleh
seseorang pencipta untuk mendapatkan keuntungan atas ciptaannya. Hak ekonomi pada setiap undang-undang hak
cipta selalu berbeda, baik terminologinya, jenis hak yang diliputinya, ruang lingkup dari tiap jenis hak ekonomi tersebut.
Secara umum, setiap negara minimal mengenal dan mengatur hak ekonomi tersebut meliputi jenis hak
64
: 1 Hak reproduksi reproduction right, yaitu hak untuk
menggandakan ciptaan. UUHC 2002 menggunakan istilah perbanyakan.
2 Hak adapatasi adaptation right, yaitu hak untuk mengadakan adaptasi terhadap hak cipta yang sudah ada.
Hak ini diatur dalam Bern Convention. 3 Hak distribusi distributuon right, yaitu hak untuk
menyebarkan kepada masyarakat setiap hasil ciptaan dalam bentuk penjualan atau penyewaan. Dari hak
distribusi itu dapat dimungkinkan timbul hak baru berupa foreign right, yaitu suatu hak yang dilindungi di luar
negaranya. Misalnya satu karya cipta berupa buku, karena merupakan buku yang menarik, maka sangat digemari di
negara lain. Dengan demikian, buku itu didistribusikan ke negara lain tersebut, sehingga mendapatkan perlindungan
sebagai foreign right.
4 Hak pertunjukkan performance right, yaitu hak untuk mengungkapkan karya seni dalam bentuk pertunjukkan
atau penampilan oleh pemusik, dramawan, seniman, peragawati, juga menyangkut penyiaran film, dan rekaman
suara pada media televisi, radio, dan tempat lain yang menyajikan tampilan tersebut. Setiap orang atau badan
yang menampilkan, atau mempertunjukkan sesuatu karya cipta, harus meminta izin dari si pemilik hak performing
tersebut. Keadaan ini terasa menyulitkan bagi orang yang
63
Bambang Kesowo, Pengantar Umum Mengenai Hak atas Kekayaan Intelektual HAKI di Indonesia, Op. Cit., hlm. 24.
64
Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah, Loc.Cit., hlm. 67-73.
akan meminta izin pertunjukkan tersebut, untuk memudahkan hal tersebut maka diadakan suatu lembaga
yang mengurus hak pertunjukkan itu yang dikenal sebagai Performing Right Society.
5 Hak Penyiaran broadcasting right, yaitu hak untuk menyiarkan ciptaan melalui transmisi dan transmisi ulang.
6 Hak program kabel cablecasting right, yaitu hak untuk menyiarkan ciptaan melalui kabel. Hak ini hampir sama
dengan hak penyiaran, tetapi tidak melalui transmisi melainkan kabel.
7 Droite de Suite, yaitu hak tambahan pencipta yang bersifat kebendaan.
8 Hak pinjam masyarakat public lending right, yaitu hak pencipta atas pembayaran ciptaan yang tersimpan di
perpustakaan umum yang dipinjam oleh masyarakat. Hak ekonomi Economic Rights yang terkandung dalam
Pasal 1 angka 1 UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta meliputi hak untuk mengumumkan dan memperbanyak.
Termasuk dalam pengumuman adalah pembacaan, penyiaran pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu
ciptaan dengan menggunakan alat apa pun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apa pun sehingga suatu
ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain. Sedangkan yang termasuk dalam perbanyakan adalah
penambahan jumlah suatu ciptaan, baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan
menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk mengalihwujudkan secara permanen atau temporer.
Konsepsi hak ekonomi yang terkandung di dalam hak cipta tersebut mencerminkan bahwa ciptaan-ciptaan sebagai
hasil oleh pikir manusia dan yang melekat secara alamiah
sebagai suatu kekayaan si pencipta mendapat perlindungan hukum yang memadai karena merupakan salah satu hak asasi
manusia, sebagaimana telah ditetapkan dalam Pasal 27 The Universal Declaration of Human Right sebagai berikut:
1 Everyone has the right freely to participate in the cultural
life of the community, to enjoy the art and to share in scientific advancement and its benefits.
2 Everyone has the right to the protection of the moral and
material interest resulting for many scientific, literary or artistic production of which he is the author.
Dalam bunyi pasal diatas, dapatlah dilihat bahwa hak ekonomi juga dijamin sebagai bagian Hak Asasi Manusia
sebagaimana hak moral. Pada Pasal 27 ayat 1 diatas, hak moral dapat diketahui dari kalimat bahwa setiap orang
mempunyai hak kemerdekaan berpartisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat, menikmati seni atau mengambil bagian
dari kemajuan ilme pengetahuan, sedangkan hak ekonomi terlihat dari istilah “menarik manfaatnya”; sedangkan pada ayat
2 dapat terlihat dengan jelas hak moral dan hak ekonomi dengan disebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak
memperoleh perlindungan atas kepentingan-kepentingan moral hak moral dan material hak ekonomi yang merupakan hasil
dari ciptaan-ciptaan seorang pencipta di bidang ilmu pengetahuan, sastra, dan seni.
Setelah uraian-uraian di atas, penulis dapat memberikan kesimpulan mengenai hak moral dan hak ekonomi dari hak
cipta yang dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Bagan 1. Perbandingan Hak Ekonomi dan Hak Moral
8. Pengalihan Hak Cipta Hak cipta adalah kekayaan personal yang dapat disamakan