Metode Spektral FFTPSD METODOLOGI

¾ Data El Niño Modoki Index EMI, berupa data deret waktu anomali suhu muka laut bulanan ⁰C hasil perhitungan tiga wilayah formulasi El Niño Modoki dengan periode waktu 1970–2010. Data EMI diperoleh dari website JAMSTEC Jepang: http:www.jamstec.go.jpfrcgcresearc hd1iodDATAemi.monthly.txt ¾ Data observasi curah hujan rata-rata bulanan mmbulan beberapa wilayah bertipe hujan monsun di Indonesia, yaitu Lampung Sumatera, Indramayu Jawa Barat, Makassar Sulawesi Selatan, Banjar Baru Kalimantan Selatan, dan Sumbawa Besar Nusa Tenggara Barat periode 1970–2000. Data pengamatan tersebut merupakan data stasiun meteorologiklimatologi setempat, bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG. ¾ Data curah hujan bulanan satelit TRMM 3B43 tahun 1998 – 2010, dapat diperoleh di website: ftp:disc2.nascom.nasa.govdataTRM MGridded3B43_V6 Data satelit TRMM 3B43 memiliki resolusi temporal bulanan dan resolusi spasial 0.25°x0.25° NASDA 2001. Cakupan pengamatan datanya adalah global, 50°N– 50°S dan 180°E–180°W, dan tersedia dari bulan Januari 1998 sampai sekarang. Namun dalam penelitian ini, data TRMM 3B43 yang digunakan dibatasi pada periode 1998–2010. Wilayah kajian yang dipilih adalah: ¾ Lampung Sumatera, ¾ Indramayu Jawa Barat, ¾ Makassar Sulawesi Selatan, ¾ Banjar Baru Kalimantan Selatan, ¾ Sumbawa Besar Nusa Tenggara Barat, Kelima wilayah yang dipilih dianggap mewakili daerah di Benua Maritim Indonesia BMI yang bertipe curah hujan monsunal. b. Data pendukung, berupa data aSML empat wilayah Niño. ¾ Data anomaly SML wilayah Niño periode 1970–2010, merupakan data anomali suhu permukan laut bulanan di sepanjang Samudera Pasifik tropis bagian timur dan tengah yang terdiri atas Niño1+2, Niño3, Niño4, Niño3.4 dan dapat diperoleh di website: http:www.cpc.ncep.noaa.govdataind icesSSToi.indices

3.3 Metode Penelitian

Pelaksanaan tugas akhir dibagi menjadi beberapa metode analisis, yaitu:

3.3.1 Metode Analisis Temporal

Data deret waktu adalah data yang merupakan fungsi atas waktu dan antar pengamatannya terdapat suatu hubungan yang disebut dengan istilah berautokorelasi, sehingga untuk menyajikan bentuk hubungan fungsional antara data dengan waktunya tidak bisa menggunakan metode analisis regresi biasa. Mulyana 2004 menyatakan bahwa salah satu metode dalam analisis temporal data deret waktu yang jarang dibahas padahal peranannya sangat besar dalam melengkapi informasi mengenai ciri characters suatu data deret waktu adalah analisis spektral. Mulyana 2004 menyatakan bahwa analisis spektral membahas mengenai cara menelaah periodisitas data tersembunyi hidden periodecities yang sulit diperoleh pada saat kajian dilakukan pada kawasan domain waktu. Kajian periodisitas data perlu dilakukan untuk menambah informasi mengenai karakteristik dari data deret waktu tersebut, dan harus dilakukan pada kawasan frekuensi melalui analisis spektral. Analisis temporal data deret waktu dengan metode FFTPSD Fast Fourier Transform Power Spectral Density dan Wavelet digunakan untuk mengetahui pola osilasi dominan dan karakterisitik temporal dari masing-masing indeks fenomena iklim global yang dikaji. Indeks fenomena iklim global yang dimaksud adalah aSML EMI dan aSML Niño. Periode yang dipilih adalah deret 1979– 2010 dalam satuan ⁰C. Pola osilasi dominan diketahui dengan puncak tertinggi pada alur PSD yang menunjukkan energi spektral terbesar, sedangkan variasinya terhadap waktu dapat diketahui dengan metode Wavelet.

a. Metode Spektral FFTPSD

Salah satu metode analisis spektral yang umum digunakan adalah metode FFT. Data deret waktu dapat dinyatakan sebagai deret fourier yang merupakan fungsi harmonis, sehingga dengan membangun fungsi spektrum kuasanya, periodisitas data dapat ditentukan. Transformasi Fourier biasa digunakan untuk interpretasi fisis sederhana dari suatu sinyal, untuk memperlihatkan frekuensi yang terdapat dalam sebuah sinyal. Tetapi untuk menentukannya tidak dapat dilakukan dalam domain waktu, melainkan harus dalam domain frekuensi sebab fungsi spektrum kuasa merupakan fungsi atas autokorelasi dengan frekuensi. Jika dilakukan pendugaan terhadap fungsi spektrum kuasa dan nilai-nilai pendugaannya itu dipetakan terhadap frekuensinya, maka akan diperoleh sebuah garis spektrum. Periodisitas osilasi dominan data ditentukan dengan cara melihat frekuensi yang berpasangan dengan titik-titik puncak garis spektrumnya Mulyana 2004. Gambar 10 Skema Transformasi Fourier. Transformasi Fourier membawa sinyal dari domain waktu ke dalam domain frekuensiperiode. Tang 2009 Definisi deret fourier adalah sebagai berikut Hermawan 2003: cos sin ∞ ….. 1 …………………… 2 …………… 3 ……………... 4 Tranformasi Fourier tranformasi Fourier kompleks atau Spektrum Fourier dari suatu fungsi ft adalah F ω: ∞ ∞ …..……………... 5 Persamaan ini merupakan analisis fourier dari ft. Langkah berikutnya adalah melakukan invers transformasi Fourier sebagai berikut: ∞ ∞ ….....…………….. 6 Persamaan di atas merupakan sintesis fourier dari ft, yaitu sintesis dari berbagai komponen spektral F ω ke fungsi asalnya ft. Fungsi ft dan F ω disebut pasangan fourier, dualisme pasangan fungsi tersebut dinyatakan dengan: ft ↔ Fω. Dengan menggunakan sifat ortogonalitas dari fungsi trigonometri, faktor e –i ωt berfungsi sebagai sebuah operator, yang hanya mempunyai komponen berfrekuensi ω dari ft. Fω adalah rata–rata dari komponen ft tersebut yang mempunyai frekuensi ω. Apabila Fω berada dalam satuan interval frekuensi, kuantitas F ω disebut sebagai kerapatan spektral atau spectral density Hermawan 2003. Analisis temporal yang pada kajian ini menggunakan teknik FFTPSD bertujuan membandingkan karakteristik temporal. Karakteristik temporal ditunjukkan oleh pola periodisitas kejadian berulang fenomena iklim global yang dianalisis, yaitu El Niño Konvensional dan El Niño Modoki. El Niño Konvensional didefenisikan oleh aSML 4 wilayah Niño dan El Niño Modoki didefenisikan oleh EMI.

b. Metode Wavelet