I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era globalisasi dan liberalisasi perdagangan membuat persaingan semakin ketat. Perubahan sangat diperlukan dalam berbagai aspek, baik
ekonomi, sosial, politik, hukum, dan lainnya. Kebutuhan untuk unggul dalam persaingan global membuat pemahaman akan kualitas menjadi sangat penting.
Berbagai penghargaan kualitas dirancang untuk memotivasi perusahaan- perusahaan agar dapat meningkatkan kualitas produk, dimana peningkatan
kualitas produk tersebut dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam pandangan internasional.
Industri otomotif di Indonesia merupakan industri besar yang terdiri dari banyak perusahaan yang bersaing di dalam industri tersebut. Berdasarkan
distribusi PDB, industri otomotif memberikan distribusi yang besar dilihat atas daftar harga berlaku BPS, 2007. Persaingan dalam industri ini menuntut
perusahaan yang berkecimpung di dalamnya memiliki standar kualitas yang diakui internasional. Perusahaan otomotif yang unggul dapat dilihat dari
penghargaan kualitas yang diberikan pada perusahaan tersebut.
Tabel 1. Distribusi PDB Menurut Sub Sektor Industri Manufaktur Atas Dasar Harga Berlaku 2004 – 2007 dalam persen
Sub Sektor 2004
2005 2006
2007 Industri Manufaktur
25 5,99
26,16 26,11
Industri Migas 3.47
0.19 4.15
4.15 Industri Bukan Migas
21.52 2.8
22.01 21.96
Makanan, minuman, dan tembakau 12.33
3.9 12.11
11.59 Tekstil, Kulit
1.77 0.58
1.63 1.64
Barang kayu dan hasil hutan 1.1
0.85 0.79
0.71 Kertas dan barang cetakan
0.89 0.84
0.81 0.71
Pupuk, kimia, dan barang dari karet 2.52
0.93 3.26
3.47 Semen dan barang galian bukan
logam 0.56
0.54 0.58
0.62 Logam dasar besi dan baja
0.69 0.74
0.88 0.85
Alat Angkut, Mesin dan peralatan 1.58
0.35 1.9
2.31 Barang lainnya
0.07 0.06
0.06 0.07
Sumber BPS, 2007
Terdapat beberapa pemberian penghargaan dalam bidang kualitas diantaranya adalah Malcolm Baldridge, National Quality Award, Deming
Application Prize, European Quality Award, Korean Quality Management Award, Brazilian Quality Award, Columbian National Quality Award, Rajiv
Gandhi National Award. Penghargaan tersebut memiliki kriteria-kriteria tertentu yang berbeda satu sama lainnya. Di Indonesia sendiri dibuat Standar
Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional BSN. BSN telah mengadaptasi Sistem Manjemen Mutu International Organization
for Standardization ISO 9000 menjadi SMM SNI 19-9000-2001. Beberapa negara mengadopsi ISO 9000 seutuhnya untuk dipergunakan
sebagai standar nasional di masing-masing negara dengan mengubah nama standar nasional, namun isinya sesuai dengan standar ISO 9000. ISO 9000
merupakan sistem manajemen kualitas formal yang berlaku secara internasional dan meliputi suatu seri dari standar-standar internasional, baik
untuk industri manufaktur maupun industri jasa. ISO 9000 bukan merupakan suatu standar produk karena ISO 9000 tidak memuat suatu persyaratan
spesifik yang harus dipenuhi oleh produk barang atau jasa. Apabila suatu perusahaan telah memperoleh sertifikat ISO 9000, manfaat
yang akan diperoleh diantaranya adalah : 1 meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan
sistematis, 2 meningkatkan citra dan daya saing dalam memasuki pasar global, 3 pelanggan tidak perlu melakukan audit kualitas, 4. meningkatkan
kesadaran kualitas dalam perusahaan, 5 terjadi perubahan positif budaya kualitas perusahaan karena terdorong mempertahankan sertifikasi ISO 9000
Nasution, 2004. PT. Mah Sing Indonesia merupakan perusahaan manufaktur berbentuk
joint venture yang bergerak dalam bidang plastic injection. Dari total produksi perusahaan sebanyak 90 memproduksi barang-barang otomotif. PT. Mah
Sing Indonesia telah menerapkan ISO 9001:2000 sejak tahun 2005. Selain itu, perusahaan ini juga telah menerapkan ISO 14000:2000. PT Mah Sing
Indonesia telah dipercaya oleh konsumen sehingga mendapatkan penghargaan
excellent award. Penggunaan manajemen mutu terpadu diperlukan perusahaan tersebut untuk dapat bersaing dengan perusahaan manufaktur sejenis.
PT. Mah Sing Indonesia pada awalnya tahun 1995 tidak memiliki sistem manajemen mutu perusahaan. Pada tahun 2000, perusahaan mengadaptasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 lalu lima tajun setelahnya diperbaharui lagi menjadi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. Dalam penerapan
tersebut ditemukan kendala yang dapat mengganggu efektivitas SMM ISO 9001:2000.
1.2. Rumusan Masalah