1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah: 1. Dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakan dengan memaksimalkan
fungsi-fungsi teknologi RFID berdasarkan tingkat kemapanan selanjutnya 2. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Perpustakaan Nasional RI untuk
menentukan kebijakan tata kelola Teknologi Informasi selanjutnya 3. Dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap teori bagi penelitian bidang
Teknologi Informasi khususnya pada aspek layanan perpustakaan selanjutnya.
1.6. Definisi Operasional
Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
COBIT 4.1 Control Objectives for Information and Related Technology adalah kerangka kerja dalam melakukan audit sistem informasi dan dasar
pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association ISACA, dan IT Governance Institute ITGI pada tahun
1992. Johnson dkk, 2007. CSF Critical Success Factor adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
organisasi yang merupakan faktor-faktor penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Ward J and Peppard J. 2005.
Maturity Level adalah alat untuk melakukan benchmarking dan self-assessment oleh manajemen teknologi informasi secara lebih efisien. Pederiva, 2003
RFID Radio Frequency Identificaion adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk
menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Wikipedia, 2010
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 RFID
2.1.1 Definisi RFID
RFID Radio Frequency Identification adalah teknologi identifikasi berbasis gelombang. Supriyanto, 2008 .Metode identifikasinya menggunakan
sarana yang disebut label RFID atau transponder tag untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Teknologi ini mampu mengidentifikasi berbagai objek
secara simultan tanpa diperlukan kontak langsung atau dalam jarak pendek. Implementasi RFID secara efektif digunakan pada lingkungan manufaktur atau
indistri yang memerlukan akurasi dan kecepatan identifikasi objek dalam jumlah yang besar serta berbeda di area yang luas. Namun kini RFID tidak hanya terbatas
pada fasilitasi fungsi manufaktur atau industri saja lebih jauh lagi sudah merambah pada banyak bidang lain, diantaranya layanan perpustakaan.
Saat ini banyak sudah institusi atau organisasi baik profit maupun nonprofit yang menggunakan RFID sebagai alat bantu memperlancar kegiatan
layanan , termasuk di dalamnya kegiatan layanan perpustakaan. Implementasi RFID di perpustakaan memberikan keunggulan yang signifikan bila dibandingkan
dengan teknologi barcode dan tag anti-thift pencurian. Keunggulan utama ada pada meningkatnya kualitas pelayanan serta penghematan biaya operasional
tenaga perpustakaan. Secara utuh sistem RFID terdiri dari 3 komponen, yaitu :
1. RFID Tag Dapat berupa stiker, kertas atau plastic dengan beragam ukuran. Dalam
setiap tag terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi tertentu. Sebuah tag yang dipasang tidak menggunakan sumber energi
seperti batere sehingga dapat digunakan dalam waktu yang sangat lama. Antena bisa dipasang secara permanent walau saat ini tersedia juga yang
portable Bentuknya pun beragam sekarang sesuai dengan keinginan kita.