VIABILITAS DAN EFISIENSI KOLONISASI SPERMATOGONIA DARI TESTIS IKAN GURAMI

VI. VIABILITAS DAN EFISIENSI KOLONISASI SPERMATOGONIA DARI TESTIS IKAN GURAMI

PASCAPRESERVASI DINGIN PADA LARVA IKAN NILA ABSTRAK Pada aplikasi transplantasi, ketersediaan sel donor sering tidak sinkron dengan ketersediaan resipien sedangkan testis tidak dapat bertahan lama di luar tubuh. Oleh karena itu dibutuhkan upaya preservasi jaringan testis sebagai sumber sel donor sebelum transplantasi dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1 mengevaluasi viabilitas spermatogonia dari testis pascapreservasi, dan 2 mengevaluasi efisiensi kolonisasi sel donor dari testis yang dipreservasi. Testis dipreservasi pada larutan NaCl fisiologis pada suhu 4 o C selama 6, 12, 24, dan 48 jam. Testis didisosiasi dalam larutan PBS phosphate buffered solution dengan 0,5 trypsin dan 3 DNase 10 IUµ L, 5 FBS fetal bovine serum, 25 mM HEPES dan 1 mM CaCl 2 untuk mendapatkan suspensi sel testikular. Parameter yang diamati adalah viabilitas spermatogonia diameter sel 10 µm dan kerusakan sel akibat preservasi. Viabilitas sel dianalisis dengan trypan blue sedangkan kerusakan sel dan jaringan dianalisis secara histologis. Suspensi sel testikular dari 24 dan 48 jam preservasi dilabel dengan PKH26 dan ditransplantasikan ke larva ikan nila umur 3 hari pascamenetas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas sel mulai menurun pada preservasi 12 jam P0,05, dan pada preservasi 48 jam viabilitas sel mencapai 54,48±8,33. Kerusakan histologis yang ditemukan berupa disintegrasi jaringan dan inti piknotik. Efisiensi kolonisasi rata-rata tidak berbeda nyata antara donor tanpa preservasi 61,11 dan yang dipreservasi selama 24 jam 55,56 dan 48 jam 55,56. Hal ini berarti testis yang dipreservasi pada suhu 4 o C hingga 48 jam masih dapat digunakan sebagai sumber sel donor bagi kegiatan transplantasi sel testikular ikan gurami ke ikan nila. Kata kunci: preservasi, spermatogonia, ikan gurami, viabilitas, efisiensi kolonisasi

VI. THE VIABILITY AND COLONIZATION EFFICIENCY OF SPERMATOGONIA ISOLATED FROM GIANT GOURAMI