Knemidokopes mutans Knemidokoptes gallinae Ornithonyssus sylvarium

Secara umum, siklus hidup tungau terdiri atas fase telur, larva, nimfa, dan dewasa. Fase nimfa pada tungau terdiri dalam tiga tahap, yakni protonimfa, deutonimfa, dan tritonimfa. Bergantung dari kelompok taksonominya, satu atau lebih fase dalam siklus hidup tungau dapat tidak terjadi. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan dalam bentuk kehidupan tungau. Telur tungau dapat disimpan di luar tubuh induk atau di dalam uterus induk sampai menetas. Perkembangan dari telur hingga dewasa dan jumlah generasi dalam satu tahun sangat beragam untuk menentukan generasi yang berarti Mullen Oconnor 2002.

2.4.1.1 Knemidokopes mutans

Knemidokoptes mutans atau scaly-leg mites termasuk ke dalam ordo Acariformes, subordo Astigmata, dan famili Knemidokoptidae. Tungau ini banyak menyerang unggas berumur tua. Betina memiliki ukuran 0.5 mm dan jantan berukuran setengah dari betinanya. K, mutans jantan memiliki kaki yang melebihi tubuhnya Hungerford 1970. Tungau ini membuat terowongan di bawah sisik kaki ayam sehingga menyebabkan terjadinya kelainan bentuk dari kaki unggas. Rongga yang terbentuk akibat terowongan yang terjadi di dalam lapisan kulit dapat mengakibatkan peradangan proliferatif dan pembentukan keropeng serta sisik. Walaupun infeksi yang parah dapat mengakibatkan kelumpuhan, keberadaan tungau ini jarang menimbulkan masalah pada peternakan ayam komersial Tabbu 2002. Tungau ini juga menyebabkan iritasi, hiperkeratosis, dan retakan kulit yang melapisi hampir keseluruhan kaki. Infestasi tungau ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung Zucca Delogu 2008. Konfirmasi diagnosis didapatkan dengan cara melakukan kerokan kulit pada kaki unggas Taylor et al. 2007.

2.4.1.2 Knemidokoptes gallinae

Knemidokoptes gallinae juga merupakan tungau yang termasuk ordo Acariformes, subordo Astigmata, dan famili Knemidokoptidae, sama dengan K. mutans. Tungau ini memiliki morfologi yang hampir sama dengan K. mutans, hanya ukurannya saja yang lebih kecil. Tungau yang tesebar luas di dunia ini memiliki habitat di sekitar bulu-bulu pada ayam. Bagian yang sering terinfestasi adalah kepala, leher, punggung, abdomen, dan kaki bagian atas pada ayam. Ayam akan terinfestasi jika melakukan kontak langsung dengan unggas penderita Taylor et al. 2007. Tungau ini biasa menggali dasar tangkai bulu sehingga menyebabkan iritasi yang mengakibatkan ayam suka mematuki bulunya. Akibat dari perilaku ini menyebabkan rontoknya bulu pada ayam. Kerontokan bulu pada ayam dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan produksi telur Tabbu 2002.

2.4.1.3 Ornithonyssus sylvarium

Ornithonyssus sylvarium atau Northern fowl mite merupakan tungau ordo Parasitifomes dengan subordo Mesostigmata dan famili Macronyssidae. Masa hidup O. sylvarium dihabiskan di tubuh inangnya dan tidak dapat bertahan lebih dari sepuluh hari jika jauh dari inangnya. Tungau dengan ukuran 0.75-1 mm ini merupakan tungau penghisap darah. Tungau ini dapat menghisap darah mamalia bahkan manusia jika tidak terdapat inang di sekitarnya. Jika menggigit manusia, O. sylvarium biasa menyebabkan pruritus Taylor et al. 2007. O. sylvarium memiliki keping dorsal yang melebar pada dua per tiga panjang tubuhnya bagian atas dan meruncing seperti lidah pada sepertiga bagian bawah Gambar 2A. Seta rambut kasar pada bagian dalam keping dorsal tungau ini berukuran lebih kecil daripada seta yang berada di bagian luar keping dorsal. Keping ventral O. sylvarium dilengkapi dengan dua pasang seta Soulsby 1982. Dampak buruk bagi ekonomi muncul pada peternakan ayam. Infestasi biasanya muncul dari unggas liar atau unggas baru yang telah terinfestasi. Tungau ini dapat menyebar hanya dalam waktu beberapa minggu saja. Masalah yang ditimbulkan O. sylvarium berupa iritasi kulit dengan lesio yang tidak terlihat pada tempat gigitan dan mengerutnya bulu yang menjadi keabu-abuan terutama pada bulu daerah anus ayam. Unggas yang telah terinfestasi parah dapat mengalami anemia, penurunan bobot badan dan produksi telur, hingga kematian. Kerabang telur ayam yang terinfestasi tungau ini menjadi lunak dan sedikit kental dan penurunan produksi telur mencapai 5-15 jika dibandingkan dengan unggas sehat Mullen dan Oconnor 2002. Tungau ini dilaporkan tersebar di Amerika Utara, E- ropa, dan beberapa negara subtropis. Beberapa penelitian membuktikan bahwa O. sylvarium dapat mentransmisikan virus WEE West Equine Encephalitis dari satu unggas ke unggas lainnya, tetapi tungau ini tidak memiliki peran dalam mentransmisikan arbovirus ke manusia Zucca Delogu 2008. Tungau ini mengalami fase telur, larva, nimfa, dan dewasa dalam siklus hidupnya. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam menjadi larva berkaki enam. Larva berganti kulit menjadi protonimfa dengan cepat. Hanya fase protonimfa pada siklus hidup O. sylvarium yang menghisap darah. Darah ini dibutuhkan untuk mencapai fase deutonimfa dan tritonimfa. Tritonimfa berganti kulit menjadi tungau dewasa tanpa perlu makanan. Siklus hidup tungau ini dicapai dalam waktu 5-7 hari, sehingga pertumbuhan populasi tungau ini sangat cepat Mullen Oconnor 2002; Taylor et al. 2007 .

2.4.1.4 Ornithonyssus bursa