Karakteristik Keong Macan, Kerang Tahu dan Kerang Salju

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Keong Macan, Kerang Tahu dan Kerang Salju

Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari tiga kerang yaitu keong macan Babylonia spirata, kerang tahu Meretrix meretrix dan kerang salju Pholas dactylus yang diperoleh dari pasar ikan Muara Angke di Jakarta. Hasil pengukuran rata-rata panjang, lebar, tinggi dan bobot keong macan, kerang tahu dan kerang salju dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil pengamatan panjang, lebar, tinggi, dan bobot rata-rata pada tiap jenis Kerang. No Jenis Kerang Parameter Panjang cm Lebar cm Tinggi cm Berat gram 1. Keong Macan Babylonia spirata 4,27 ± 0,27 2,87 ± 0,17 1,94 ± 0,19 16,65 ± 2,47 2. Kerang Tahu Meretrix meretrix 4,26 ± 0,27 3,60 ± 0,29 1,89 ± 0,22 20,85 ± 4,16 3. Kerang Salju Pholas dactylus 6,66 ± 0,37 2,88 ± 0,31 2,10 ± 0,24 17,95 ± 2,36 Menggunakan 30 ekor kerang Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh data mengenai ukuran dan bobot keong macan, kerang tahu dan kerang salju yang terdiri dari beberapa parameter yaitu panjang, lebar, tinggi dan berat total. Keong macan memiliki panjang rata- rata 4,27 cm, lebar rata-rata 2,87 cm, tinggi rata-rata 1,94 cm dan bobot total rata- rata sebesar 16,65 g. Kerang tahu memiliki panjang rata-rata 4,26 cm, lebar rata- rata 3,60 cm, tinggi rata-rata 1,89 cm dan bobot rata-rata 20,85 cm. Sementara itu, kerang salju memiliki panjang rata-rata 6,66 cm, lebar rata-rata 2,88 cm, tinggi rata-rata 2,10 cm dan bobot rata-rata sebesar 17,95 g. Kerang mempunyai berat yang bervariasi, yaitu antara 20-40 gram. Panjangnya juga bervariasi yaitu 83-100 mm, tinggi 15-20 mm, lebar total kerang berkisar 33-47 mm Pustaka IPTEK 2008. Perbedaan ukuran dan berat kerang dipengaruhi oleh pertumbuhan. Menurut Effendi 1997, pertumbuhan adalah perubahan ukuran, baik berat, panjang maupun volume dalam laju perubahan waktu. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dalam merupakan faktor yang sukar untuk dikontrol, contohnya keturunan. Sedangkan faktor luar merupakan faktor yang dapat dikontrol, diantaranya adalah makanan dan suhu. Pertumbuhan kerang sendiri dapat dilihat dari garis-garis di sekeliling umbo yang merupakan garis pertumbuhan tahunan. Daerah penyebaran moluska terutama meliputi wilayah Indo-Pasifik termasuk Indonesia dan umumnya ditemukan hidup di perairan dangkal di daerah tropik Robert et al. 1982. Moluska yang hidup pada perairan yang realtif tenang akan tumbuh lebih baik daripada moluska yang hidup dalam perairan yang mengalir Sianipar 1977 dan Anwar 1977 diacu dalam Suwigyo et al. 1981. Hal ini karena moluska bersifat filter feeder artinya mekanisme makan bergabung dengan mekanisme pernapasan. Ketika kerang menyaring air, maka zat-zat makanan seperti fitoplankton serta organisme mikroskopik lain akan ikut tersaring dan kemudian diubah menjadi jaringan tubuh yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kerang dari segi ukuran dan bobot. Morfologi keong macan, kerang tahu dan kerang salju yang diambil dari pasar ikan Muara Angke disajikan pada Gambar 9. Gambar 9 a Keong macan, b kerang tahu dan c kerang salju yang diambil dari perairan Muara Angke Sampel Keong macan, kerang tahu dan kerang salju yang diperoleh, kemudian dipreparasi untuk mengeluarkan daging, jeroan dan memisahkannya dari cangkang.. Bentuk cangkang, daging dan jeroan kemudian diamati karakteristik fisiknya. Hasil pengamatan karakteristik fisik cangkang, daging dan jeroan keong macan, kerang tahu dan kerang salju dapat dilihat pada Tabel 2. Bentuk cangkang, daging dan jeroannya ditampilkan pada Lampiran 2. Tabel 2 Hasil pengamatan karakteristik fisik cangkang, daging dan jeroan keong macan kerang tahu dan kerang salju. Kerang Karakteristik fisik Cangkang Daging Jeroan Keong macan Warna Coklat gelap dengan pola loreng Putih gading dan berwarna orange Coklat, hitam Tekstur Keras Kenyal Lunak dan mudah hancur bila ditekan Kerang tahu Warna Putih dengan garis hitam di ujung Putih Coklat kekuningan Tekstur Keras Kenyal Lunak dan mudah hancur bila ditekan Kerang salju Warna Putih kehitaman Putih gading Coklat kekuningan Tekstur Keras Kenyal Lunak dan mudah hancur bila ditekan Keong macan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki warna cangkang coklat terang dengan pola loreng orange dan teksturnya keras, bagian daging berwarna putih orange dan teksturnya kenyal, jeroan memiliki warna coklat hitam serta tekstur yang lunak dan mudah hancur bila ditekan. Sementara itu, kerang tahu dan kerang salju memiliki karakteristik fisik yang hampir sama, dimana cangkang berwarana putih dengan tekstur yang keras, daging berwarna putih dan tekstur yang kenyal serta memiliki jeroan yang berwarna coklat kekuningan dengan tekstur lunak dan mudah hancur bila ditekan. Proses karakterisasi ini dilakukan guna mengetahui sifat dari bahan baku yang digunakan. Sifat bahan baku ini tidak terbatas pada sifat fisik saja, tetapi juga sifat kimia. Hal ini dikarenakan sifat fisik maupun kimia dari bahan baku yang digunakan berbeda antara yang satu dengan yang lain. Karakteristik fisik kerang yang digunakan dalam penelitian ini telah diamati dan dijelaskan di atas, sehingga perlu dilakukan pengukuran rendemen dan analisis kandungan gizi kerang tersebut diatas dengan uji proksimat.

4.2 Rendemen