Perhitungan Kadar Hemoglobin Hb Perhitungan Kadar Hematokrit Perhitungan Jumlah Eritrosit

7

2.2.4 Gambaran Darah Ikan

Pengamatan gambaran darah ikan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebelum perlakuan pakan, setelah selesai perlakuan pakan dan pada hari ke-5 pasca uji tantang. Darah ikan diambil melalui vena caudal menggunakan syringe. Syringe dan tabung eppendorf dibilas dengan larutan antikoagulan terlebih dahulu, natrium sitrat C 6 H 5 O 7 Na 3 .2H 2 O. Lalu, syringe dimasukkan dari belakang anal ke arah tulang hingga menyentuh tulang belakang. Darah dihisap perlahan kemudian dimasukkan ke dalam tabung eppendorf. Pengamatan gambaran darah ikan meliputi kadar hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, differensial leukosit serta indeks fagositik.

2.2.4.1 Perhitungan Kadar Hemoglobin Hb

Prosedur perhitungan kadar hemoglobin Hb dilakukan dengan metode Sahli Wedemeyer dan Yasutake, 1977. Pertama, darah sampel dihisap dengan menggunakan pipet Sahli hingga skala 20 mm 3 atau pada skala 0,2 ml. Lalu ujung pipet dibersihkan dengan kertas tisu. Darah dalam pipet dipindahkan ke dalam tabung Hb-meter yang telah diisi HCl 0,1 N hingga skala 10 merah. Darah tersebut lalu diaduk dengan batang pengaduk selama 3 hingga 5 menit. Setelah itu, akuades ditambahkan ke dalam tabung tersebut hingga warna darah tersebut menjadi seperti warna larutan standar yang ada dalam Hb-meter. Skala hemoglobin dapat dilihat pada skala jalur g kuning yang berarti banyaknya hemoglobin dalam gram per 100 ml darah.

2.2.4.2 Perhitungan Kadar Hematokrit

Kadar hematokrit diukur menurut Anderson dan Siwicki 1993. Pertama, ujung tabung mikrohematokrit dicelupkan ke dalam tabung yang berisi darah. Darah diambil sebanyak ¾ bagian tabung. Ujung tabung yang telah berisi darah ditutup dengan crytoceal dengan cara menancapkan ujung tabung tersebut ke dalam crytoceal kira-kira sedalam 1 mm sehingga terbentuk sumbat crytoceal. Setelah itu, tabung mikrohematokrit tersebut disentrifuge selama 5 menit pada 5.000 rpm dengan posisi tabung yang bervolume sama berhadapan agar putaran sentrifuse seimbang. Panjang bagian darah yang mengendap a dan panjang total volume darah yang terdapat di dalam tabung b diukur dengan menggunakan penggaris. Kadar 8 hematokrit merupakan banyaknya sel darah digambarkan dengan padatan atau endapan dalam cairan darah. Kadar hematokrit darah dapat dihitung dengan rumus :

2.2.4.3 Perhitungan Jumlah Eritrosit

Jumlah eritrosit dihitung menurut Blaxhall dan Daisley 1973. Pertama, darah sampel dihisap dengan menggunakan pipet yang berisi bulir pengaduk warna merah hingga skala 0,5 pipet untuk mengukur sel darah merah. Lalu ditambahkan larutan hayem hingga skala 101. Darah dalam pipet diaduk dengan cara mengayunkan tangan yang memegang pipet seperti membentuk angka delapan selama 3-5 menit hingga homogen. Dua tetes pertama larutan darah dalam pipet tersebut dibuang, selanjutnya darah tersebut diteteskan di atas haemocytometer yang telah diletakkan gelas penutup di atasnya. Jumlah sel darah merah dapat dihitung dengan bantuan mikroskop dengan perbesaran 400x. Perhitungan dilakukan pada 5 kotak besar haemocytometer. Jumlah sel darah merah dapat dihitung dengan rumus :

2.2.4.4 Perhitungan Jumlah Leukosit