Definisi Tujuan Umum Perawatan Personal Hygiene Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

 Menurunnya insiden penyakit menular yang erat hubungannya dengan sampah. 2. Dampak Negatif a. Terhadap Kesehatan  Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadi tempat berkembang biak bagi vektor penyakit seperti lalat atau tikus sehingga insiden penyakit tertentu akan meningkat.  Kecelakaan-kecelakaan timbul karena pembuangan sampah secara sembarangan, misalnya luka oleh benda tajam seperti besi, kaca.  Gangguan psikosomatis seperti sesak nafas, insomnia, stress, dan lain-lain. b. Terhadap Lingkungan  Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang mata.  Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas- gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.  Pembakaran sampah dapat menimbulkan pencemaran udara dan bahaya kebakaran yang lebih luas.  Bila musim hujan akan menyebabkan banjir dan mengakibatkan pencemaran pada sumber air permukaan atau sumur menjadi dangkal.

2.4 Personal Hygiene

2.4.1 Definisi

Hygiene adalah usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan, atau ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan Jerusalem, 2010: 37. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, Personal adalah perorangan, sedangkan hygiene adalah sehat. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan b aik fisik maupun psikis Isro’in, 2012: 2. Personal hygiene atau kebersihan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis Hidayat, 2008: 84.

2.4.2 Tujuan Umum Perawatan Personal Hygiene

Menurut Hidayat 2008: 84, tujuan umum perawatan Personal hygiene diantaranya: a. Memelihara kebersihan diri b. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang c. Pencegahan penyakit d. Menciptakan keindahan e. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

Menurut Isro’in 2012: 3, faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene diantaranya: a. Citra tubuh Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuhnya, citra tubuh sangat mempengaruhi dalam praktik hygiene seseorang. b. Praktik Sosial Manusia merupakan makhluk sosial dan karenanya berada dalam kelompok sosial. Personal hygiene atau kebersihan diri seseorang sangat mempengaruhi praktik sosial seseorang. Selama masa kanak-kanak, kebiasaan keluarga mempengaruhi praktik hygiene, misalnya mandi, waktu mandi. Pada masa remaja, hygiene pribadi dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya. Pada masa dewasa, teman dan kelompok kerja membentuk harapan tentang penampilan pribadi. Sedangkan pada lansia, akan terjadi beberapa perubahan dalam praktik hygiene karena perubahan dalam kondisi fisiknya. c. Status sosial ekonomi Status ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik hygiene perorangan. Sosial ekonomi yang rendah memungkinkan hygiene perorangan rendah pula. d. Pengetahuan dan motivasi Pengetahuan tentang hygiene akan mempengaruhi praktik hygiene seseorang. Sedangkan motivasi merupakan kunci penting dalam pelaksanaan hygiene tersebut. Permasalahan yang sering terjadi adalah ketiadaan motivasi karena kurangnya pengetahuan. e. Budaya Kepercayaan budaya dan nilai pribadi akan mempengaruhi perawatan hygiene seseorang. Di Asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan sehingga mandi bisa dilakukan 2-3 kali sehari.

2.4.4 Bentuk Perilaku Personal Hygiene

Dokumen yang terkait

Hubungan Personal Hygiene dan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pada Petani Dengan Infeksi Cacing di Desa Paribun Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2004

2 46 76

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA PETANI DI KELURAHAN MERJOSARI-MALANG

8 25 32

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KELUHAN DERMATITIS KONTAK PADA PEMULUNG DI TPA SUPIT URANG MALANG

5 35 28

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 15

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 2

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

1 3 6

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

2 0 36

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD), MASA KERJA, DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATOSIS PADA PEKERJA PENGUPAS SINGKONG DI UD GONDOSARI KABUPATEN PATI

0 2 73

HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEMULUNG DI TPA JATIBARANG SEMARANG TAHUN 2015

3 11 69

HUBUNGAN PERILAKU HYGIENE DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING PADA PEMULUNG SAMPAH DI TPA PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA

0 0 16