Tujuan Pembangunan Pembangunan 1. Pengertian Pembangunan
Dampak sosial adalah konsekuensi sosial yang timbul akibat suatu kegiatan pembangunan, maupun penerapan suatu kebijaksanaan dan program. Di
Indonesia studi dampak sosial pada umumnya menjadi bagian dari studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL hanya diterapkan untuk
proyek pembangunan. Dampak sosial muncul ketika aktivitas proyek, program atau kebijaksanaan diterapkan pada suatu masyarakat. Pengaruh itu bisa
positif, bisa pula negative. Hal ini hanya dapat diuji dari nilai, norma, aspirasi, dan kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat yang diakibatkan oleh adanya aktivitas pembangunan Sudharto P.
Hadi, 1997: 110.
Perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat ini menurut Armour 1987: 2 dalam Sudharto P. Hadi 1997: 24-25, meliputi aspek-aspek:
1. Cara hidupway of life, termasuk di dalamnya bagaimana manusia dan masyarakat itu hidup, bekerja, bermain, dan berinteraksi satu dengan yang
lain. Cara hidup ini disebut sebagai aktivitas keseharian 2. Budaya, termasuk di dalamnya sistem nilai, norma, dan kepercayaan
3. Komunitas, meliputi struktur penduduk, kohesi sosial, stabilitas masyarakat, estetika, sarana-prasarana yang diakui sebagai “public
facilities”. Beberapa contoh “public facilities” adalah gedung sekolah tempat ibadah seperti musholla dan gereja, balai rukun warga, balai
kelurahan. Seringkali kehadiran proyek yang menimbulkan dampak perpindahan penduduk menimbulkan renggangnya kohesi sosial. Mereka
harus pindah ke tempat lain yang tidak selalu sama dengan tetangga sebelumnya. Proyek-proyek baru juga seringkali harus menggusur fasilitas
umum seperti tempat ibadah masjid, gereja, musholla, balai desa kuburan, dan sekolah.
Menurut Carley dan Bustello 1984: 5 dalam Sudharto P. Hadi 1997: 25-26, ruang lingkup aspek sosial dalam kajian dampak lingkungan yang diakibatkan
oleh suatu kegiatan pembangunan paling tidak mencakup aspek demografi,
sosial ekonomi, institusi serta psikologis dan sosial budaya. Dampak demografis meliputi angkatan kerja dan perubahan struktur penduduk ,
kesempatan kerja, pemindahan dan relokasi penduduk. Dampak sosial ekonomi terdiri dari perubahan pendapatan, kesempatan berusaha, pola tenaga
kerja. Dampak institusi meliputi naiknya permintaan akan fasilitas seperti perumahan, sekolah, dan sarana rekreasi. Dampak psikologis dan sosial
budaya meliputi integrasi sosial, kohesi sosial, keterikatan dengan tempat tinggal.
Canadian Environmental Assessment Review Council CEARC yang dikutip oleh D’Amore 1986: 2 dalam Sudharto P. Hadi 1997: 26, merumuskan
ruang lingkup aspek dampak sosial sebagai konsekuensi dari kegiatan pembangunan, terutama dalam kaitannya dengan kajian dampak sosial studi
AMDAL, sebagai berikut:
a. Perubahan yang berhubungan dengan kependudukan b. Perubahan yang berkaitan dengan aspek ekonomi
c. Perubahan yang berhubungan dengan aspek budaya d. Perubahan yang berhubungan dengan sumber daya alam
e. Perubahan yang berkaitan dengan fasilitas publik
Dampak sosial, menurut Homenuck 1998: 13 dalam Sudharto P. Hadi 1997: 26-27, juga dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yakni “real
impact” dan “perceived impact”. “Real impact” atau “standard impact” menurut Homenuck, can be predicted with some certainty based on
information concerning the construction and operation of the facility. Jadi