Hasil Analisis Metode Wawancara

- “ Disana aku disuruh nginap” NK 25 nang kana enyong dikon nginep Berikut proses pembentukannya. Kata Dasar berfonem i + {N}  luluh  ŋ Inep  k + {N}  {N}+inap  ŋginap Pembentukan ini dipengaruhi oleh pola pembentukan BJ nginep. Menurut tata bahasa Indonesia, fonem i pada kata inap apabila ditambah dengan prefiks {N} maka luluh menjadi {m}  {meng-}. Pembentukan polanya sebagai berikut. KD fonem i, vokal + prefiks {N-}  luluh  m inap  i+{N-}  {N-}+inap  m-+inapmenginap 3 Penggunaan prefiks {ke-} Pembentukan kata dengan prefiks {ke-} merupakan interferensi morfologi BJ. Hal ini disebabkan imbuhan yang digunakan {ke-} berasal dari BJ. Adapun bentuk baku pada pembentukan BI adalah {ter-} atau {ber}. Data penelitian menunjukkan interferensi morfologi sebagai akibat diterapkannya prefiks {ke-} dari BJ ke dalam BI, sebagai berikut. - “Barang-barang yang ada di rumah penduduk pada kebawa arus banjir” NK 6 barang-barang sing ana nang umah warga kegawa arus banjir Bentuk kebawa pada penggalan kalimat tersebut merupakan wujud interferensi yang berasal dari prefiks {ke-} + morfem dasar bawa atau prefiks {ke-} + morfem 59 dasar. Bentuk interferensi dengan prefiks {ke-} tidak mengalami perubahan karena morfem dasar yang ditemui diawali dengan konsonan, yaitu morfem B. Pembentukan ini dipengaruhi oleh sistem morfologi pembentukan BJ, yaitu kegawa. Pembentukan ini memiliki pola yang sama dengan kebawa, yaitu: KD+{ke-}  ke-KD Bawa  {ke-} + KD  {ke-} + bawa  kebawa Gawa  {ke-} + KD  {ke-} + gawa  kegawa Pembentukan kata tersebut berpengaruh terhadap BI yang digunakan murid. Bentukan kata kebawa sebenarnya sudah ada padanannya dalam BI baku. Menurut BI baku, kata bawa + prefiks {ter-} menjadi terbawa. Jadi pembentukan kata yang benar pada kalimat di atas adalah: - “Barang-barang yang ada di rumah penduduk terbawa arus banjir” 4 Pelepasan afiks Interferensi pelepasan afiks terdapat pada kata pakai. Pada konteks BI kata pakai seharusnya mendapat prefiks {me-}. Tetapi dalam kalimat di bawah ini tidak demikian. - “Sang Gajah pakai belalailainya untuk membuat jembatan” NK 4 sang gajah nganggo tlalene nggo gawe brug Interferensi pelepasan afiks tersebut terjadi karena kebiasaan penggunaan BJ seperti contoh kalimat berikut ini. - “Kakange inyong pinter maca puisi”. 60