sebuah perusahaan dan manajemen perusahaan, serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan. Komponen pengendalian
intern meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian, pemantauan, serta informasi dan komunikasi.
Pengendalian intern yang dirancang dan disusun dengan sebaik-baiknya tidak dapat dikatakan sepenuhnya efektif, karena keberhasilannya tetap tergantung
dari kompetensi dan keandalan pelaksanaannya. Meskipun pengendalian intern telah diterapkan dalam suatu entitas tidak berarti kesalahan dan penyelewengan
tidak akan terjadi. Sebab tidak ada satupun pengendalian intern yang dapat mencapai kata ideal, karena ada keterbatasan-keterbatasan yang tidak mungkin
pengendalian intern tersebut tercapai Santika 2005 dalam Kristanto 2009 Berdasarkan beberapa pengertian mengenai pengendalian intern di atas
dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern adalah suatu proses yang terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk dilaksanakan oleh orang-orang
untuk memberikan keyakinan kepada para pengguna informasi yang memadai dalam pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang saling berkaitan. Penerapan
pengendalian intern dalam suatu entitas diharapkan akan mengurangi tindakan- tindakan penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan, misalnya
penggelapan yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.
2.2.2. Tujuan Pengendalian Intern
Pencapaian tujuan dari suatu pemerintahan dengan tetap menjaga keuangan negara agar tetap efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, lembaga
atau organisasi wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan. Pengendalian tersebut dilakukan atas dasar sistem pengendalian intern pemerintah yang berlaku sesuai dengan regulasi yang ada. Menurut Arens
2012 dalam Puspitasari 2013 tujuan dari pengendalian intern ada 3, yaitu: 1.
Keandalan laporan keuangan Agar dapat menjalankan aktivitas operasinya dengan baik manajemen
memerlukan informasi yang akurat, oleh karena itu dengan adanya pengendalian intern diharapkan dapat menyediakan data yang akurat dan
dapat dipercaya, sebab dengan adanya data atau catatan yang handal memungkinkan tersusunnya laporan keuangan yang dapat diandalkan dan
isinya dapat dipertanggungjawabkan. 2.
Efektivitas dan efisiensi operasi Tujuan pengendalian intern yang berhubungan dengan efisiensi dan
efektivitas operasi ditunjukkan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan untuk
mencegah penggunaan sumber daya yang tidak efisien. 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Tujuan pengendalian intern adalah memastikan bahwa segala peraturan dan hukum telah ditetapkan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan telah
ditaati oleh karyawan perusahaan tersebut. Menurut Mulyadi 2002 tujuan pengendalian intern terbagi menjadi dua
yaitu: menjaga kekayaan perusahaan dan melakukan pengecekan atas ketelitian dan keandalan data akuntansi. Menjaga kekayaan perusahaan meliputi:
penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah
ditetapkan dan pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya. Melakukan pengecekan atas
ketelitian dan keandalan data akuntansi yang meliputi: pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan dan pencatatan transaksi yang
terjadi tercatat dengan benar dan di dalam catatan akuntansi perusahaan.
2.2.3. Komponen Pengendalian Intern