14
beradaptasi dengan lingkungan kerja dan memiliki kemampuan belajar secara berkelanjutan. Efendi 2000.
Secara garis besar kompetensi yang dimiliki oleh seorang akuntan adalah:
a. Kompetensi PemeriksaanAudit:
1 Mempunyai pemahaman yang memadai mengenai :
a Konsep-konsep dasar audit laporan keuangan, termasuk standar auditing dan kode etik ikatan Akuntan Indonesia.
b Perolehan pemahaman terhadap struktur pengendalian intern. c Pengujian pengendalian.
d Pengujian substantif. e Memahami laporan audit.
2 Mampu melaksanakan pengujian substantif, dengan penekanan pada
kemampuan dalam membuat kertas kerja, yang terdiri atas working trial balance, lead schedules
dan atau supporting schedules, audit memoranda, dan jurnal penyesuaian jurnal reklasifikasi.
3 Mampu menggunakan software aplikasi audit.
b. Kompetensi Perpajakan: 1
Mampu memahami berbagai macam teori yang melatarbelakangi pemungutan pajak filosofi teori pemungutan pajak.
2 Mampu memahami undang - undang perpajakan dan peraturan
pelaksanaannya tentang: a
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan b
Pajak Penghasilan
15
c Pajak Pertambahan Nilai Pajak
d Penjualan atas Barang Mewah.
e Pajak Bumi dan Bangunan
f Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
g Bea Materai
h Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
3 Mampu mengisi SPT PPh, PPN dan PPnBM.
4 Mampu mengisi SSP.
5 Mampu melakukan koreksi fiskal.
STIE Mulia Pratama Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf dalam Effendi 2000 dalam
Widyastuti 2004 untuk mengetahui kompetensi dengan mengetahui kualitas lulusan jurusan akuntansi menyatakan bahwa mutu lulusan dari penerapan
kurikulum program S1 jurusan akuntansi yang berlaku selama ini sering dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja atau membuka kantor akuntan publik.
Kemampuan lulusan pada umumnya dipandang kurang memadai padahal elemen kualitas kompetensi merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam profesi
akuntansi khususnya akuntan publik. Untuk meningkatkan kualitas profesi akuntan atau kompetensi diperlukan pendidikan profesional yang berkelanjutan
yaitu Pendidikan Profesi Akuntansi, sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas atau kompetensi sangat mempengaruhi minat mahasiswa dalam mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi. Variabel kompetensi diukur dengan meningkatkan pengetahuan etika bisnis dan profesi, meningkatkan keahlian dalam bidang
16
perpajakan, audit dan akuntansi akuntansi manajemen dan biaya, meningkatkan pengetahuan akuntansi keuangan dan pelaporan, meningkatkan pengetahuan pasar
modal dan manajemen keuangan, dan meningkatkan pengetahuan lingkungan bisnis dan hukum komersial.
2.3 Pendidikan Profesi Akuntansi