kan bahwa dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan media gambar seri maka keterampilan menulis karangan narasi dapat meningkat.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa hanya sebagian saja siswa yang aktif dalam pembelajaran menulis. Pembelajaran satu
arah dari guru pun dirasakan kurang dapat memberi makna kepada siswa. Selama pembelajaran, guru juga hanya menggunakan metode ceramah yang dianggap
membosankan bagi siswa. Hal ini tidak ditunjang dengan adanya media pembe- lajaran menulis yang memadai. Akibatnya, sebanyak 26 siswa 68,4 masih me-
miliki nilai dibawah KKM yang ditetapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yakni 64.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan pendekatan kontekstual dengan media gambar seri untuk meningkatkan kete-
rampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan
melalui bagan sebagai berikut.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir PTK
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN
Dengan penerapan pendekatan kontekstual dengan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan juga keterampilan menulis
karangan narasi dalam aspek isi dan pengorganisasiannya serta aspek penggunaan kalimat, pilihan kata, ejaan, dan tanda baca.
1. Guru kurang terampil dalam menggunakan
metode pembelajaran. 2.
Siswa kurang aktif dalam pembelajaran menulis karangan.
3. Keterampilan menulis karangan rendah, siswa
kurang dapat memperhatikan aspek isi dan pengorganisasiannya, penggunaan kalimat,
pilihan kata, ejaan dan tanda baca. Kondisi Awal
Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual : 1.
Konstruktivisme Constructivism 2.
Menemukan Inquiry 3.
Bertanya Questioning 4.
Masyarakat Belajar Learning Community 5.
Pemodelan Modelling 6.
Refleksi Reflection 7.
Penilaian Authentik Authentic Assesment Pelaksanaan
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa
Indonesia akan meningkat. 2.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan akan meningkat.
3. Keterampilan menulis karangan narasi pada
aspek isi dan pengorganisasiannya, pengguna- an kalimat, pilihan kata, ejaan dan tanda baca
akan meningkat. Kondisi Akhir
43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah peneitian tindakan kelas. Menurut Suyadi 2011:22, penelitian tindakan kelas PTK adalah pencermatan
yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya guru, peserta didik, kepala sekolah dengan menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk
melakukan perbaikan di berbagai aspek pembelajaran. Sedangkan tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara
berkesinambungan. Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melak- sanakan PTK antara lain dapat melakukan inovasi pembelajaran, mengembangkan
kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, serta dapat meningkatkan profesionalisme guru Aqib, 2009:18.
Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Arikunto 2009:19 menerangkan bahwa dalam pelaksanaan PTK meliputi
empat tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada penelitian ini, model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan adalah model
PTK yang dikembangkan oleh Kurt Lewin seperti yang digambarkan dalam bagan berikut.