111
pembelajaran dan menumbuhkan semangat serta kepekaan siswa terhadap lingkungan dan sesama, mengingat inti pelajaran IPS adalah
manusia dan lingkungan. Sesuai data yang dipaparkan diatas menunjukan bahwa hasil
belajar siswa meningkat. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep IPS http:karya ilmiah. um. ac. id. Accesed 18022011.
2. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian adanya keterbatasan fisik, psikologis, kultural maupun lingkungan yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran. Maka dalam upaya memperkecil, mengatasi atau menghilangkan maka dilakukan berbagai upaya yang ditempuh dengan
cara memperbaiki keterampilan mengajar guru sehingga berpengaruh pada aktivitas siswa dan pada akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa.
Salah satu cara memperbaiki keterampilan guru adalah model pembelajaran bermain peran. Penggunaan model pembelajaran bermain
peran tidak saja memberdayakan siswa sebagai subjek sekaligus objek pembelajaran tetapi juga dapat memicu kretivitas guru sebagai tutor dan
fasilitator dalam pembelajaran. Berdasarkan pemikiran ini maka peneliti mengadakan penelitian yaitu penerapan model pembelajaran bermain
peran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas VA SD Tambakaji 01 Semarang.
112
Setelah dilakukan tindakan, observasi dan evaluasi diperoleh hasil yang menunjukkan adanya peningkatan pada siklus I, siklus II dan siklus
III. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Keterampilan guru pada
siklus I memperoleh skor 25 dengan kategori baik, siklus II memperoleh skor 28 dengan kategori baik dan siklus III memperoleh skor 32 dengan
kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor rata- rata 16,75 dengan kategori baik, siklus II memperoleh skor rata-rata 18,2
dengan kategori baik dan pada siklus III memperoleh skor rata-rata 20,76 dengan kategori baik. Sedangkan hasil belajar siswa menunjukan
persentase ketuntasan klasikal belajar siswa terjadi peningkatan dari siklus I sebesar 64,86, siklus II sebesar 71,43, dan pada siklus III meningkat
menjadi 91,18. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran bermain peran
dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas VA SD Tambakaji 01 Semarang.
113
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa
KelasVA SD Tambakaji 01 Semarang, peniliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan keterampilan guru. Hal tersebut dapat dilihat dari skor keterampilan yang diperoleh
pada penelitian yaitu pada siklus I memperoleh skor 25 dengan kriteria baik, pada siklus II memperoleh skor 28 dengan kriteria baik dan pada
siklus III memperoleh 32 dengan kriteria sangat baik. 2. Model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan aktivitas siswa.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil rata-rata aktivitas siswa yaitu pada siklus I memperoleh skor rata-rata 16,75 dengan kategori baik, siklus II
memperoleh skor rata-rata 18,2 dengan kategori baik dan pada siklus III memperoleh skor rata-rata 20,76 dengan kategori baik.
3. Model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa 64,86, siklus II 71,43
dan siklus III meningkat menjadi 91,18. Dengan demikian maka hipotesis yang berbunyi “jika menerapkan
model pembelajaran bermain peran dalam pembelajaran IPS maka kualitas