Setelah mengetahuai metode dan strategi praktik kerja industri, peneliti mengambil indikator variabel prakerin menurut Nolker Schoenfeldt karena
lebih menggambarkan dari awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan prakerin yaitu tahap evaluasi. Indikator praktik kerja industri menurut Nolker
Schoenfeldt 1983 dalam Wena 2009:101 tersebut adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Pemahaman siswa tentang prakerin
2. Peragaan dan peniruan Kegiatan pra prakerin 3. Praktik Kegiatan selama prakerin
4. Evaluasi Pasca prakerin
2.4 Lingkungan Keluarga
2.4.1 Pengertian Lingkungan Keluarga
Lingkungan mempunyai peranan yang cukup besar dalam keberhasilan belajar seseorang. Perilaku yang diperhatikan sehari-hari selalu dalam interaksi
dengan lingkungan. Lingkungan memberikan kesempatan kepada individu untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang telah diberikan oleh lingkungan
tergantung dari individu yang bersangkutan. Keluarga sebagai lingkungan belajar pertama sebelum lingkungan sekolah dan masyarakat.
Menurut Dalyono 2009:59 keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian
dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi
dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Disamping itu, faktor keadaan rumah juga tempat tinggal, ada atau tidak
peralatan media belajar dll. Sedangkan menurut Wirowidjojo dalam Slameto 2010:61 menyatakan
bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Menurut Hurlock dalam Yusuf 2009:138 kelurga merupakan
“Training Centre” bagi penanaman nilai-nilai.
2.4.2 Fungsi dan Peranan Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga mempunyai peran yang cukup besar dalam keberhasilan proses belajar anak di sekolah. Jika keluarga mendukung penuh
anak dalam pendidikannya anak akan termotivasi untuk berhasil, berbeda jika keluarga acuh terhadap perkembangan anak di sekolah tentu prestasi yang diraih
akan berbeda dengan anak yang mendapat dukungan dari keluarga. Fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa aman, kasih sayang, dan
mengembangkan hubungan yang baik diantara anggota keluarga Yusuf, 2009:38.
Menurut Yusuf 2009:37 membagi peranan dan fungsi keluarga menjadi dua, yaitu :
a. Fungsi keluarga secara psikologis : 1. Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya
2. Sumber pemenuhan kebutuhan baik fisik maupun psikis 3. Sumber kasih sayang dan penerimaan
4. Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota masyarakat yang baik
5. Pemberi bimbingan bagi perkembangan perilaku yang secara sosial dianggap tepat
6. Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam rangka menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan
7. Pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan motorik, verbal, dan sosial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri
8. Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi, baik di sekolah maupun di masyarakat
9. Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi 10. Sumber presahabatan teman bermain bagi anak sampai cukup usia untuk
mendapatkan teman di luar rumah, atau apabila persahabatan di luar rumah tidak memungkinkan
b. Fungsi secara sosiologis, dapat diklasifikasikan kedalam fungsi-fungsi berikut :
1. Fungsi biologis 2. Fungsi ekonomis
3. Fungsi pendidikan edukatif 4. Fungsi sosialisasi
5. Fungsi perlindungan protektif 6. Fungsi rekreatif
7. Fungsi agama religius
Menurut Syam dalam Munib 2009:80 menyebutkan bahwa “orang tua
atau pengganti orang tua yang menjadi pendidik dalam pendidikan keluarga”. Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya meliputi hal-hal
berikut ini : 1. Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta
kasih ini mendorong sikap dan tindakan untuk menerima tanggung jawab dan mengabdikan hidupnya untuk sang anak.
2. Memotivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai
religius spiritual untuk memelihara martabat dan kehormatan keluarga. 3. Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya
juga menjadi bagian dari masyarakat. Tanggung jawab kekeluargaan.
2.4.3 Faktor-faktor Lingkungan Keluarga