Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 bersedekah bisa membantu yang fakir, miskin, dan siapapun yang membutuhkan sehingga kebutuhannya terpenuhi dan taraf hidupnya menjadi lebih baik. 4 Hadis yang menjelaskan tentang seputar sedekah pun tidak sedikit jumlahnya dan tidak terdapat hanya dalam satu kitab, tetapi terdiri dari berbagai macam kitab. Disamping itu, buku-buku yang membahas dan menguraikan hadis- hadis tentang sedekah juga sudah banyak. Tetapi, kebanyakan pembahasannya lebih banyak yang berkenaan dengan sedekah materi dan juga tidak ada penjelasan tentang kualiatas hadis-hadisnya. Padahal, sedekah non materi juga mempunyai keutamaan dan pengaruh yang luar biasa serta bisa memperbaiki kehidupan umat Islam. Dalam masyarakat, orang-orang yang memahami dan mengkaji hadis-hadis Nabi sangat sedikit, karena ilmu hadis termasuk pengetahuan yang sangat sulit, 5 padahal hadis-hadis Nabi Muhammad Saw adalah sumber kedua dalam Islam yang mempunyai fungsi sebagai sumber sejarah dakwah Rasulullah di masa hidupnya. Selain itu juga berfungsi sebagai penjelas bagi al-Qur’an, menjelaskan yang global, mengkhususkan yang umum, dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, yang ditafsirkan untuk manusia, 6 serta ajaran Islam yang menjabarkan tentang kehidupan sehari-hari. 7 Sebagaimana Allah SWT menjelaskan dalam surat al- Hasyr ayat 7 berikut: ...         ...  4 Reza Pahlevi Dalimunthe, 100 Kesalahan Dalam Sedekah Jakarta: QultumMedia, 2010, h. 25. 5 M. Syuhudi Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis Jakarta: Bulan Bintang, t.t., h. xi. 6 Bustamin dan M. Isa H. A. Salam, Metodologi Kritik Hadis Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 1. 7 Yusuf Qardhawi, Bagaimana Memahami Hadits Nabi Saw. Penerjemah Muhammad al- Baqir. Bandung: Penerbit Karisma, 1995, h. 17. 5 “…Apa yang diberikan oleh Rasul kepadamu, maka hendaklah kamu menerimanya; dan apa yang dilarangnya bagimu, maka hendaklah kamu meninggalkannya apa yang dilarangnya itu…” Menurut ulama, ayat tersebut memberi petunjuk secara umum, yakni bahwa semua perintah dan larangan yang berasal dari Nabi wajib dipatuhi oleh orang- orang yang beriman. 8 Dengan demikian, kewajiban patuh kepada Rasulullah merupakan konsekuensi logis dari keimanan seseorang. 9 Allah berfirman dalam surat al-Ahzab ayat 21 berikut:                   “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah keteladanan yang baik bagimu, yakni bagi orang yang mengharap akan rahmat Allah, meyakini akan kedatangan hari kiamat, dan banyak menyebut dan ingat akan Allah.” Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa Nabi Muhammad Saw adalah teladan hidup bagi orang-orang yang beriman. Bagi yang sempat bertemu langsung dengan Rasulullah, maka cara meneladani Rasulullah dapat dilakukan secara langsung, sedang bagi yang tidak sezaman dengan Rasulullah, maka cara meneladani Rasulullah adalah dengan mempelajari, memahami, dan mengikuti berbagai petunjuk yang termuat dalam sunnah atau hadis beliau. 10 Adapun yang menjadi konsentrasi saya dalam pembahasan skripsi ini adalah meliputi pembahasan seputar sedekah, kajian hadis-hadis sedekah melalui kritik hadis, dan pandangan ulama tentang sedekah. Hal ini dikarenakan terdapat 8 Al-Qurthubî, al-Jâmi’ li A hkâm al-Qur’an, Juz 18 Kairo: Dâr al-Kitâb al-‘Arabi, 1967, h. 17. 9 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi Saw Jakarta: Bulan Bintang, 1992, h. 7-8. 10 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi Saw, h. 9 6 sebagian orang yang beranggapan bahwa sedekah itu hanya berupa materi saja dan masih sedikitnya orang yang memahami serta mengamalkan sedekah dalam kehidupan sehari-harinya. Disamping itu, kebanyakan karya-karya yang berkenaan dengan pembahasan sedekah untuk hadis-hadisnya tidak menyertakan penjelasan secara detail dari segi kualitas sanad dan matan. Sehingga akan memunculkan ketidakyakinan bagi yang ingin bersedekah. Jadi, Pembahasan sedekah berdasarkan hadis perlu untuk dikaji lebih dalam, karena hadis adalah sumber kedua dalam Islam dan termasuk ilmu yang agak menyulitkan bagi umat Islam. Oleh karena itu pembahasan tentang sedekah dalam perspektif hadis ini menurut penulis sangat penting untuk dikaji, sehingga bisa memberikan gambaran dan tidak akan memunculkan keraguan lagi bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah sedekah. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis dalam skripsinya memberi judul “Sedekah dalam Perspektif Hadis”. B. Identifikasi Masalah Hal yang teridentifikasi dalam penelitian ini terbagi dalam berbagai masalah. Adapun masalah yang teridentifikasi adalah: 1. Bagaimana al-Qur’an berbicara tentang sedekah? 2. Bagaimana hadis berbicara tentang sedekah? 3. Apa saja bentuk-bentuk sedekah itu? 4. Bagaimana pandangan ulama tentang sedekah? 7 5. Apakah pengaruhnya hadis-hadis mengenai sedekah terhadap kaum muslimin?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam mengkaji dan menganalisa suatu masalah diperlukan suatu pembatasan dan perumusan masalah guna agar lebih jelas dan terarah pembahasan yang akan diuraikan nanti. Adapun penelitian ini memiliki beberapa batasan masalah, diantaranya yaitu membahas hal-hal yang berkenaan dengan sedekah, melakukan kritik hadis terhadap enam tema hadis-hadis sedekah, dan mengemukakan pandangan ulama tentang sedekah. Hadis-hadis yang penulis kaji dibatasi pada kitab-kitab hadis yang termasuk golongan kutub al-tis’ah, tetapi khusus untuk kitab sahih al-Bukhari dan sahih Muslim tidak ada kajian lebih mendalam, tetapi penulis jadikan keduanya penguat saja. Dan tema hadis-hadis sedekah yang penulis teliti dibatasi juga menjadi enam tema, karena sudah bisa mewakili hal-hal penting yang harus diketahui dan bekal untuk bersedekah. Adapun hadis-hadis yang akan ditakhrij penulis adalah sebagai berikut: 1. Kewajiban dan bentuk-bentuk sedekah ﰊﺃ ﺖﻌﲰ ﻝﺎﻗ ﺓﺩﺮﺑ ﰊﺃ ﻦﺑ ﱐﱪﺧﺃ ﻝﺎﻗ ﺔﺒﻌﺷ ﺎﻨﺛﺪﺣ ﻝﺎﻗ ﺪﻟﺎﺧ ﺎﻨﺛﺪﺣ ﻝﺎﻗ ﻰﻠﻋﻷﺍ ﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﺪﻤﳏ ﱐﱪﺧﺃ : ﻝﺎﻗ ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﻰﻠﺻ ﱯﻨﻟﺍ ﻦﻋ ﻰﺳﻮﻣ ﰊﺃ ﻦﻋ ﺙﺪﳛ ﱂ ﻥﺇ ﺖﻳﺃﺭﺃ ﻞﻴﻗ ﺔﻗﺪﺻ ﻢﻠﺴﻣ ﻞﻛ ﻰﻠﻋ ﻞﻴﻗ ﻑﻮﻬﻠﳌﺍ ﺔﺟﺎﳊﺍ ﺍﺫ ﲔﻌﻳ ﻝﺎﻗ ﻞﻌﻔﻳ ﱂ ﻥﺍ ﺖﻳﺃﺭﺃ ﻞﻴﻗ ﻕﺪﺼﺘﻳﻭ ﻪﺴﻔﻧ ﻊﻔﻨﻴﻓ ﻩﺪﻴﺑ ﻞﻤﺘﻌﻳ ﻝﺎﻗ ﺎﻫﺪﳚ .ﺔﻗﺪﺻ ﺎﺈﻓ ﺮﺸﻟﺍ ﻦﻋ ﻚﺴﳝ ﻝﺎﻗ ﻞﻌﻔﻳ ﱂ ﻥﺇ ﺖﻳﺃﺭﺃ ﻞﻴﻗ ﲑﳋﺎﺑ ﺮﻣﺄﻳ ﻝﺎﻗ ﻞﻌﻔﻳ ﱂ ﻥﺈﻓ ﻲﺋﺎﺴﻨﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ 8 2. Penerima sedekah ﺎﻨﺛﺪﺣ ﻮﺑﺃ ﺮﻜﺑ ﻦﺑ ﺃ ﰊ ﺔﺒﻴﺷ ﻲﻠﻋﻭ ﻦﺑ ﺪﻤﳏ . ﻻﺎﻗ ﺎﻨﺛﺪﺣ ﻊﻴﻛﻭ ﻦﻋ ﻦﺑﺍ ﻥﻮﻋ ﻦﻋ ﺔﺼﻔﺣ ﺖﻨﺑ ﻦﻳﲑﺳ ﻦﻋ ﺏﺎﺑﺮﻟﺍ ﻡﺃ ﺢﺋﺍﺮﻟﺍ ﺖﻨﺑ ﻊﻴﻠﺻ . ﻦﻋ ﻥﺎﻤﻠﺳ ﻦﺑ ﺮﻣﺎﻋ ﱯﻀﻟﺍ ﻝﺎﻗ : ﻝﺎﻗ ﻝﻮﺳﺭ ﷲﺍ ﻰﻠﺻ ﷲﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻭ ﻢﻠﺳ ﺔﻗﺪﺼﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲔﻜﺴﳌﺍ ﺔﻗﺪﺻ ﻰﻠﻋﻭ ﻱﺫ ﺔﺑﺍﺮﻘﻟﺍ ﻥﺎﺘﻨﺛﺍ ﺔﻗﺪﺻ ﺔﻠﺻﻭ ﻩﺍﻭﺭ ﻦﺑﺍ ﻪﺟﺎﻣ 3. Keutamaan sedekah ﺎﻧﱪﺧﺃ ﻮﺑﺃ ﻊﻴﺑﺮﻟﺍ ﱏﺍﺮﻫﺰﻟﺍ ﺎﻨﺛﺪﺣ ﻞﻴﻋﺎﲰﺇ ﻦﺑ ﺮﻔﻌﺟ ﻦﻋ ﺀﻼﻌﻟﺍ ﻦﻋ ﻪﻴﺑﺃ ﻦﻋ ﰊﺃ ﺓﺮﻳﺮﻫ : ﻥﺃ ﻝﻮﺳﺭ ﷲﺍ ﻞﺻ ﷲﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻝﺎﻗ : ﺎﻣ ﺖﺼﻘﻧ ﺔﻗﺪﺻ ﻦﻣ ﻝﺎﻣ ﺩﺍﺯﺎﻣﻭ ﷲﺍ ﺍﺪﺒﻋ ﻮﻔﻌﺑ ﻻﺇ ﺍﺰﻋ ﺎﻣﻭ ﻊﺿﺍﻮﺗ ﺪﺣﺃ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻌﻓﺭ ﷲﺍ . ﻩﺍﻭﺭ ﻣﺭﺍﺪﻟﺍ ﻲ 4. Sedekah dari penghasilan yang baik ﺎﻧﱪﺧﺃ ﺪﻴﻌﺳ ﻦﺑ ﺓﲑﻐﳌﺍ ﻦﻋ ﻰﺴﻴﻋ ﻦﺑ ﺲﻧﻮﻳ ﻦﻋ ﻲﳛ ﻦﺑ ﺪﻴﻌﺳ ﻦﻋ ﺪﻴﻌﺳ ﻦﺑ ﺭﺎﺴﻳ ﻦﻋ ﰊﺃ ﺓﺮﻳﺮﻫ ﻝﺎﻗ : ﻝﺎﻗ ﻝﻮﺳﺭ ﷲﺍ ﻰﻠﺻ ﷲﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﺎﻣ ﻕﺪﺼﺗ ﺅﺮﻣﺍ ﺔﻗﺪﺼﺑ ﻦﻣ ﺐﺴﻛ ﺐﻴﻃ ﻻﻭ ﻞﺒﻘﻳ ﷲﺍ ﻻﺇ ﺎﺒﻴﻃ ﻻﺇ ﺎﻬﻌﺿﻭ ﲔﺣ ﺎﻬﻌﻀﻳ ﰱ ﻒﻛ ﻦﲪﺮﻟﺍ ﻥﺇﻭ ﷲﺍ ﰉﲑﻟ ﻢﻛﺪﺣﻷ ﺓﺮﻤﺘﻟﺍ ﺎﻤﻛ ﻯﱪﻳ ﻢﻛﺪﺣﺃ ﻩﻮﻠﻓ ﻭﺃ ﻪﻠﻴﺼﻓ ﱴﺣ ﻥﻮﻜﻳ ﻞﺜﻣ ﺪﺣﺃ . ﻩﺍﻭﺭ ﻲﻣﺭﺍﺪﻟﺍ 5. Waktu disunahkan sedekah ﺣ ﺪ ﺪﺒﻋ ﺎﻨﺛﺪﺣ ﺩﺪﺴﻣ ﺎﻨﺛ ﻟﺍ ﻦﺑ ﺓﺭﺎﻤﻋ ﺎﻨﺛﺪﺣ ﺩﺎﻳﺯ ﻦﺑ ﺪﺣﺍﻮ ﻟﺍ ﻦﻋ ﺮﻳﺮﺟ ﻦﺑ ﻭﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﺔﻋﺭﺯ ﰊﺃ ﻦﻋ ﻉﺎﻘﻌﻘ ﻞﺟﺭ ﻝﺎﻗ ﻝﺎﻗ ﺓﺮﻳﺮﻫ ﰊﺃ ﻨﻠﻟ ﱯ ﻋ ﷲﺍ ﻰﻠﺻ ﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠ ﹼﻠﻟﻪ ﻝﺎﻗ ﻞﻀﻓﺃ ﺔﻗﺪﺼﻟﺍ ﻯﺃ » ﻕﺪﺼﺗ ﻥﺃ ﺀﺎﻘﺒﻟﺍ ﻞﻣﺄﺗ ﺺﻳﺮﺣ ﺢﻴﺤﺻ ﺖﻧﺃﻭ ﻭ ﺸﲣ ﻟﺍ ﻰ ﺫﺇ ﻰﺘﺣ ﻞﻬﲤ ﻻﻭ ﺮﻘﻔ ﺍ ﺑ ﺖﻠﻗ ﻡﻮﻘﻠﳊﺍ ﺖﻐﻠ ﻟ ﺍﺬﻛ ﻥﻼﻔ ﺬﻛ ﻥﻼﻔﻟﻭ ﻭ ﺍ ﻼﻔﻟ ﻥﺎﻛ ﺪﻗ .ﻥ ﻩﺍﻭﺭ ﻮﺑﺃ ﺩﻭﺍﺩ 6. Sedekah bersembunyi ﺍ ﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﺐﻴﺒﺧ ﲏﺛﺪﺣ ﻝﺎﻗ ﷲﺍ ﺪﻴﺒﻋ ﻦﻋ ﲕﳛ ﺎﻨﺛ ﰊﺃ ﲏﺛﺪﺣ ﷲﺍ ﺪﺒﻋ ﺎﻨﺛﺪﺣ ﻢﺻﺎﻋ ﻦﺑ ﺺﻔﺣ ﻦﻋ ﻦﲪﺮﻟ ﻡﺎﻣﻹﺍ ﻪﻠﻇ ﻻﺇ ﻞﻇ ﻻ ﻡﻮﻳ ﻪﻠﻇ ﰲ ﷲﺍ ﻢﻬﻠﻈﻳ ﺔﻌﺒﺳ : ﻝﺎﻗ ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﻰﻠﺻ ﱯﻨﻟﺍ ﻦﻋ ﺓﺮﻳﺮﻫ ﰊﺃ ﻦﻋ 9 ﻪﻴﻠﻋ ﺎﻌﻤﺘﺟﺍ ﻞﺟ ﻭ ﺰﻋ ﷲﺍ ﰲ ﺎﺑﺎﲢ ﻥﻼﺟﺭﻭ ﺪﺟﺎﺴﳌﺎﺑ ﻖﻠﻌﺘﻣ ﻪﺒﻠﻗ ﻞﺟﺭﻭ ﷲﺍ ﺓﺩﺎﺒﻌﺑ ﺄﺸﻧ ﺏﺎﺷﻭ ﻝﺩﺎﻌﻟﺍ ﴰ ﻢﻠﻌﺗ ﻻ ﺎﻫﺎﻔﺧﺃ ﺔﻗﺪﺼﺑ ﻕﺪﺼﺗ ﻞﺟﺭﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﺎﻗﺮﻔﺗﻭ ﺖﺿﺎﻔﻓ ﺎﻴﻟﺎﺧ ﷲﺍ ﺮﻛﺫ ﻞﺟﺭﻭ ﻪﻨﻴﳝ ﻖﻔﻨﺗ ﺎﻣ ﻪﻟﺎ .ﻞﺟ ﻭ ﺰﻋ ﷲﺍ ﻑﺎﺧﺃ ﺎﻧﺃ ﻝﺎﻗ ﺎﻬﺴﻔﻧ ﱃﺇ ﻝﺎﲨﻭ ﺐﺼﻨﻣ ﺕﺍﺫ ﻪﺘﻋﺩ ﻞﺟﺭﻭ ﻩﺎﻨﻴﻋ ﺪﲪﺃ ﻩﺍﻭﺭ Dari pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas hadis-hadis Nabi Saw mengenai sedekah? 2. Apa saja bentuk-bentuk sedekah menurut hadis?

D. Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan studi kepustakaan library research dengan merujuk kepada kitab-kitab Induk Hadis, seperti Sahîh al-Bukhâri , Sahîh Muslim, Sunan A bû Dâud, Sunan al-Tirmîdzi, Sunan al- Nasâ’i , Sunan Ibnu Mâjah dan Kitab Muwatta Imam Mâlik, Ahmad bin Hanbal serta Sunan al-Dârimî juga merujuk pada kitab-kitab Takhrij Hadîts, Rijal al- Hadîts , serta buku-buku yang berkaitan dengan data-data dan tema di atas. Adapun metode penelitian dalam penulisan ini sebagai berikut: 1. Melakukan takhrij hadis dari matan hadis yang telah disebut pada judul. Langkah pertama, penelitian ini merujuk kepada lafaz yang ada dalam matan hadis dari kitab al-Mu’jam al-Mufahras li al-Fâzi al-Hadîts al- Nabawî karangan A.J. Wensinck yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fuad Abd. al-Baqi. Kedua, melalui penulusuran awal matan hadis dari kitab Mausû’ah A trâf al-Hadîts karya Abu Hajir Muhammad al-Sa’id Basyuni Zaghlul. Ketiga, melalui tema-tema kunci 10 dari kitab Miftâhu Kunûz al-Sunnah karya Muhammad Fuad Abd. al- Baqi. 2. Mencari data yang telah diperoleh dari kitab kamus dengan merujuk pada kitab asli yang ditunjukan oleh kitab kamus atau yang sejenisnya. 3. Melakukan i’tibar Sanad, yaitu menyertakan jalur atau sanad-sanad hadis tertentu yang tampak hanya diketahui satu rawi saja, agar diketahui apakah ada rawi lainnya dalam riwayat hadis tersebut. 4. Melakukan penelitian sanad kritik sanad hadis dari data yang diambil dari kitab rijal al-hadis untuk kemudian menentukan kedudukan hadis. 5. Melakukan penelitian matan dari hasil penelitian sanad. 6. Memberikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pesan penting dari hadis tersebut. Metode pembahasan dalam skripsi ini bersifat deskriptif analistis yaitu mengumpulkan data-data yang ada, baik data primer maupun data sekunder, kemudian menganalisanya sehingga akan nampak jelas rincian atas persoalan yang berhubungan dengan pokok masalah, sehingga akan mencapai sebuah kesimpulan. Adapun penulisan ini, penulis berpedoman pada buku pedoman penulisan karya ilmiah, skripsi, tesis, dan disertai yang diterbitkan CeQDA UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, cet. ke-2: 2007.

E. Kajian Pustaka

Ketika melakukan tinjauan pustaka penulis menemukan empat karya yang berkaitan dengan sedekah. Terdapat satu karya skripsi dan tiga karya buku, adapun karya-karya tersebut antara lain: