Pemakaian Istilah-Istilah tertentu dalam percakapan Angelina Sondakh

dukungan kepada Angelina Sondakh dalam rangka pengurusan proyek Kemenpora tahun 2010 yang berawal dari pesan yang disampaikan Wafid Muharam melalui Paul Nelwan kepada Mindo Rosa Manulang yang intinya bahwa pihak DPR RI, yaitu Angelina Sondakh yang menjabat Ketua Koordinator Pokja Anggaran Komisi X Sepuluh dan Wayan Koster yang menjawab selaku Wakil Koordinator Pokja Anggaran Komisi X Sepuluh meminta uang sebesar Rp 5.000.000.000 lima milyar rupiah untuk pengurusan anggaran Wisma Atlet Kemenpora. Sebelum dilakukan penyerahan uang, Mindo Rosalina Manulang sempat menghubungi Angelina Sondakh melalui BBM: “Sedang sy cari yg bisa memenuhi apple amerika”. 4 Padal 19 Juni 2010 dikeluarkan uang dari Kas Permai Group sebanyak dua kali, yakni masing-masing sebesar US 100.000 seratus ribu dolar Amerika Serikat sehingga totalnya US 200.000 dua ratus ribu dollar Amerika Serikat untuk pembiayaan komitmen kepada Angelina Sondakh terkait pengurusan proyek universitas tahun 2010, yang sebelumnya diawali pertemuan antara Angelina Sondakh dengan Mindo Rosalina Manulang membicarakan bahwa proyek yang diminta oleh Permai Group adalah total sebesar Rp 600.000.000.000 enam ratus milyar rupiah, namun Angelina Sondakh mengatakan bahwa bisa mengusahakan maksimal sebesar Rp 400.000.000.000 empat ratus milyar rupiah karena harus dibagi-bagi dengan yang lainnya dan untuk itu Angelina Sondakh meminta Mindo Rosalina 4 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 74. Manulang harus segera menyiapkan uang sebagai imbalan fee pengurusan anggaran karena Angelina Sondakh beralasan apabila tidak ada uang imbalan fee maka proyeknya dianggap tidak bertuan dan tidak semangat dalam pembahasannya. Sebelum dilakukan penyerahan uang, Mindo Rosalina Manulang sempat menghubngi Angelina Sondakh melalui BBM:: “Nanti ibu ditel sama org kita ya?” “Tp apel washington ya bu” “1 kilo dulu ya bu. Krn stock ku habis. Diusahakan sebelum selesai istiraha t sdh ada”. 5 Pesan itu dibalas oleh Angelina Sondakh dengan mengatakan: “Ok...brp kilo?” “Oke deh, tapi jangan lupa kekurangannya apel malang aja ya?” “nanti dengan Jerry ya” Selanjutnya Mindo Rosalina Manulang meminta agar Jefri, yakni kurir penerima uang sebagaimana permintaan Angelina Sondakh, untuk datang ke restoran Paparon’s Pizza Warung Buncit, Jakarta Selatan yang letaknya di seberang kantor Permai Group sebagaimana pesan BBM Angelina Sondakh: “Bisa ke paparons warung buncit jefrynya? Orang saya akan ke sana” 5 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 75. Kemudian uang diantarkan oleh kurir Permai Group bernama Arif ke restoran Paparon’s Pizza untuk diserahkan ke Jefri. Pada tanggal 2 September 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Group sebesar US 150.000 seratus lima puluh ribu dollar Amerika Serikat untuk pembayaran komitmen kepada Angelina Sondakh terkait pengurusan proyek universitas tahun 2010, yang sebelumnya diawali komunikasi antara Angelina Sondakh dengan Mindo Rosalina Manulang membicarakan pengurusan anggaran proyek Kemendiknas yang sedang dibahas untuk tahun anggaran 2011 yang melibatkan Wayan Koster selaku Anggota Badan Anggaran dari fraksi PDIP, sehingga Mindo Rosalina Manulang meminta supaya Angelina Sondakh menyarankan kepada Mindo Rosalina Manulang agar bagian Wayan Koster segera diberikan saja sebagaimana pesan BBM Angelina Sondakh kepada Mindo Rosalina Manulang pada tanggal 1 September 2010 Angelina Sondakh mengirim pesan BBM ke Mindo Rosalina Manulang: “Bener...kasih aja dulu ke bali krn banyak yg mau dia selesaikan, dan kan urusannya sama big boss”. Pada tanggal 14 Oktober 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Group sebanyak dua kali, yaitu sebesar Rp US 300.000 tiga ratus ribu dolar Amerika Serikat dan US 200.000 dua ratus ribu dolar Amerika Serikat. Pengeluaran uang ini diperuntukkan untuk support dukungan kepada Angelina Sondakh dan Wayan Koster terkait proyek universitas tahun 2010 yang sebelumnya diawali eprtemuan antara Angelina Sondakh dan Mindo Rosalina Manulang di Apartemen Bellezza sekitar awal bulan Oktober 2010, yang intinya Angelina Sondakh mengingatkan Mindo Rosalina Manulang akan komitmen pemberian imbalan uang fee dalam pengurusan anggaran Kemendiknas tahun anggaran 2010 serta permintaan bagian fee untuk Wayan Koster. Sebelum dilakukan penyerahan, Mindo Rosalina Manulang sempat menghubungi Angelina Sondakh melalui pesan BBM pada tanggal 13 Oktober 2010 Mindo Rosalina Manulang mengirim pesan: “Yg sy kasih punya bali dulu ya bu:. Punya ibu belakangan tp pasti. Saya sdg ngumpulin apel washingtonnya”. 6 “Nmr hp orang ib tld dikasih ya” Dibalas oleh Angelina Sondakh: Alex 087875372358. Tolong hub pak alex, hari ini ya” Namun karena uang yang tersedia saat itu adalah bentuk rupiah, maka uang tersebut harus ditukarkan ke Money Changer dalam bentuk dolar Amerika Serikat sehingga uang tidak jadi diserahkan hari itu, sehingga pada tanggal 14 Oktober 2010 Angelina Sondakh kembali menghubungi Mindo Rosalina Manulang melalui pesan BBM: “Bu, orgnya ibu belum hub alex hari ini?”. 7 Dijawab oleh Mindo Rosalina Manulang: “Sedang dimoney changer bu :” Lalu Angelina Sondakh menegaskan kembali: Ok2, yg di lantai 6 kemarin belum pas hitungannya” Dijawab oleh Mindo Rosalina Manulang: “Ini sdg digenapi saya juga baru cek dan kurang. Segera terdeliver” 6 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 76. 7 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 76. Dijawab oleh Angelina Sondakh: “Sip.” Pada tanggal 17 Oktober 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grp sebesar US 400.000 empat ratus ribu dolar Amerika Serikat untuk support dukungan kepada Angelina Sondakh dan Wayan Koster terkait proyek universitas tahun 2010 di Kemendiknas. Selanjutnya uang tersebut dibungkus kertas kado dan diantarkan oleh Dewi Utari staf bagian keuangan Permai Grup ditemani 2 dua orang security Permai Grup ke ruangan kerja Wayan Koster di Ruang 613 Lantai 6 Gedung Nusantara I kantor DPR RI sebagaimana permintaan Angelina Sondakh. Setelah sampai di ruangan tersebut lalu Dewi Utari memberikan uang tersebut kepada seorang staf Wayan Koster yang berada di ruangan seraya mengatakan: “Mas ini ada titipan dari Bu Rosa” Yang kemudian diterima oleh staf dari Wayan Koster tersebut Pada tanggal 26 Oktober dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebesar US 500.000 lima ratus ribu dolar Amerika Serikat untuk support dukungan kepada Angelina Sondakh dan Wayan Koster terkait proyek universitas tahun 2010 di Kemendiknas, yang sebelumnya diawali komunikasi BBM antara Angelina Sondakh dengan Mindo Rosalina Manulang pada tanggal 26 Oktober 2010, di mana Angelina Sondakh mengatakan: “Ini byk perubahan krn tdk tepat waktu” Kemudian dibalas oleh Mindo Rosalina Manulang: “Please dong bu. Jgn dirubah : Besok lunas sisanya” Pada tanggal 3 November 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebesar US 500.000 lima ratus ribu dolar Amerika Serikat untuk support dukungan kepada Angelina Sondakh dan Wayan Koster terkait proyek universitas tahun 2011 di Kemendiknas, yang sebelumnya diawali pertemuan antara Mindo Rosalina Manulang, Angelina Sondakh dan Wayan Koster di ruangan kerja Wayan Koster di Ruang 613 Lantai 6 Gedung Nusantara I kantor DPR RI pada tanggal 27 Oktober 2010. Kemudian pada tanggal 4 November 2010, Angelina Sondakh menghubungi Mindo Rosalina Manulang melalui pesan BBM yang mengatakan: “Yg kemarin sudah, tinggal selisihnya” Kemudian dibalas Mindo Rosalina Manulang: “Ya, kita konfersi ke rupiah ya bu :” pada tanggal 22 November 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebesar Rp 10.000.000 sepuluh juta rupiah untuk Angelina Sondakh terkait proyek universitas tahun 2010 di Kemendiknas, yang sebelumnya diawali komunikasi antara Angelina Sondakh dengan Mindo Rosalina Manulang yang intinya meminta Mindo Rosalina Manulang memberikan sumbangan terhadap korban letusan gunung Merapi, Jawa Tengah, karena Angelina Sondakh berasal dari daerah pemilihan tersebut, sebagaimana pesan BBM tanggal 12 November 2010, dengan mengatakan: “Nanti listnya hari senin saya kasih, krn saya ke magelang siang ini, bantu dong bu rosa untuk korban merapi” “Iya, bantu susu kek, atau cash aja nanti saya belanjakan di sana. Ibu bantu 10 juta aja, saya talangin dulu” Kemudian pesan tersebut dibalas oleh Mindo Rosalina Manulang: “Ok siap” Angelina Sondakh kemudian memberikan nomor rekening stafnya yakni M. Lindina Wulandari di Bank Mandiri melalui pesan BBM tanggal 15 November 2010 kepada Mindo Rosalina Manulang: “Bu, ini no rek utk sumbangan merapi 136 00 610859 8, an. M. Lindina wulandari ” “Mandiri” Selanjutnya uang tersebut dikirim oleh kurir Permai Grup yang bernama Harsono melalui transfer bank ke rekening an. M. Lindina Wulandari tersebut. Selain percakapan antara Angelina Sondakh dan Mindo Rosalina Manulang, terdapat penyebutan yang menarik untuk dicermati lebih jauh. Penyebutan ini berasal Yulianis, yang sering menyebut Angelina Sondkah dengan sebutan “artis”, yang berasal dari Partai Demokrat. Berikutnya adalah percakapan dari perspektif Mindo Rosalina Manulang, saksi terhadap terdakwa Angelina Sondakh. Angelina Sondakh diperkenalkan oleh Muhammad Nazaruddin sebagai teman sesama anggota DPR dan sesama Partai Demokrat. Dalam perkenalan tersebut Muhammad Nazaruddin menyampaikan kepada Angelina Sondakh: “Bu Rosa ini yang akan berkomunikasi dengan ibu” Yang dimaksud dengan komunikasi di sini adalah “tentang proyek”. Mindo Rosalina Manulang suatu waktu bertanya kepada Angelina Sondakh apakah ada anggaran yang akan dibahas untuk di Kemendiknas Tahun Anggaran 2010 dan mendapat jawaban: “akan ada pembahasan akan tetapi harus sudah ada pengajuan ke Biro Perencanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi kalau belum ada pengajuan dari Biro Perencanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, maka tidak bisa dilakukan pembahasan di DPR RI” Setelah mendapat data universitas yang mengajukan usulan, Mindo Rosalina Manulang kemudian menghubungi Angelina Sondakh dan memberikan informasi bahwa sudah ada beberapa usulan dari universitas- universitas. 8 Menanggapi hal tersebut Angelina Sondakh berkata kepada saksi: “Ya, sudah kita lihat saja pada saat rapat apakah usulan yang dimaksud masuk tidak di dalam daftar pembahasan” Mindo Rosalina Manulang pernah mendapat petunjuk dari Muhammad Nazaruddin terkait fee proyek yang pada intinya mengatakan: 8 Berdasarkan keterangan yang terdapat dalam putusan pengadilan, universitas yang disetujui dengan total anggaran Rp 610.000.000.000 enam ratus sepuluh milyar adalah: 1. Universitas Sumatera Utara: Rp 30 milyar; 2. Universitas Negeri Malang: Rp 40 milyar; 3. Universitas Brawijaya: Rp 30 milyar; 4. Universitas Udayana: Rp 30 milyar; 5. Universitas Negeri Jambi: Rp 30 milyar; 6. Universitas Negeri Jakarta: Rp 45 milyar; 7. ITS Surabaya Robotika: Rp 40 milyar, Forensik Rp 15 milyar; 8. Universitas Sudirman: Rp 30 milyar; 9. Universitas Sriwijaya: Rp 75 milyar; 10. Universitas Tadulako: Rp 30 milyar; 11. Universitas Cendana: Rp 20 milyar; 12. Universitas Pattimura: Rp 35 milyar; 13. Universitas Papua: Rp 30 milyar; 14. Universitas 11 Maret: Rp 40 milyar; 15. Universitas Tirtayasa: Rp 50 milyar; 16. IPB Bogor: Rp 40 milyar. “Ros, sampaikan pada ibu itu Angelina Sondakh fee-nya seperti biasa, maksudnya samakan saja dengan Pak Nazar”. 9 Mindo Rosalina Manulang menerangkan mengukur persentase fee itu berdasarkan listdokumen yang sudah diberikan pada Angelina Sondakh, sebagai bahan acuan nilai anggaran yang “digiring”. Selanjutnya Angelina Sondakh menyanggupi “penggiringan” dana anggaran dengan imbalan 5 sebagaimana telah disepakati, dengan alasan: “ya, tidak apa-apa 5 pak Nazar ini” Pada tanggal 16 Aperil 2010 ada komunikasi antara Mindo Rosalina Manulang dan Angelina Sondakh via BBM pukul 20:18:42 yang berbunyi: “Kapan bisa bu?” “Besok Ya bu pasti td ga sempat nukar “Ok” Lalu pada tanggal 2 Mei 2012 Mindo Rosalina Manulang dan Angelina Sondakh bertemu, membicarakan tentang feedana support terdakwa meminta langsung pada saat pertemuan. Sebelum pertemuan, terjadi komunikasi sebagai berikut: “Stress banget aku, berantemnya dasyat soalnya” “Oke sy meluncur skrg” “Bu dmn? Sy di grand lucky” “Ok, saksi bayar dan kita ketemu di foudcourtnya” Terkait kunjungan Angelina Sondakh ke pondok bambu pada saat Mindo Rosalina Manulang menjadi terdakwa dalam perkara lain, ada perbincangan dengan Angelina Sondakh: 9 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. .77. “aduh saksi lagi stres banget ni mbak seolah-olah ini semua saksi, tolonglah mbak bantu saksi, mudah-mudahan setelah mbak bebas kita cari kerjaan yang bener saja, tapi tolong ya mbak bantu saksi” Lalu Mindo Rosalina Manulang menjawab: “gimana mbak cara saksi membantu HP saksi semua disita dan bukti percakapan semua ada disitu”. 10 Lalu Angelina Sondakh mengatakan: “ini saksi juga bau dari rumah mas Anas, saksi nggak mau dikorbankan sendiri” Mindo Rosalina Manulang mengatakan: “tapi mbak diamankan kan?” Angelina Sondakh menjawab: “iya kalau tidak nanti saksi bisa marah besar, senayan bisa saksi bikin tsunami lebih dahsyat dari Nasar” Mindo Rosalina Manulang mengatakan: “saksi si siap menanggung ini, taip kalau disuruh bantu mbak saksi tidak tahu cara bantunya, karena kan bukan Cuma saksi yang dipanggil tetapi orang kantor juga banyak” Angelina Sondakh mengatakan: “ya paling tidak mbak rosa bantu saksi kita sama-sama sebagai seorang ibu”’ 10 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 78.

B. Motif Pemakaian Istilah

Pemakaian istilah-istilah dalam pembicaraan terkait dengan kasus korupsi yang di lakukan Angelina sondakh memiliki beberapa motif di antaranya sebagaimana keterangan beberapa saksi : a. Keterangan saksi yulianis Menurut keterangan saksi mengatakan bahwa “Permai Group” bukan merupakan perusahaan ijin lega akan tetapi hanya penyebutan untuk mempermudah saja terhadap perusahaan-perusahaan yang di kendalikan nazaruddin, selain itu bahwa keterkaitan antara Permai Group dengan terdakwa yang saksi ketahui berdasarkan catatan keuangan terdapat pengajuan usulan terkait “support” untuk terdakwa dan pengertian “support” di dalam bahasa Permai Group adalah berkaitan dengan “penggiringan suatu proyek” yaitu terkait dengan tender-tender yang sudah di tentukan oleh panitia proyek atau PPK kemudian bisa di kerjakan oleh Permai Group dengan melakukan koordinasi. Dalam managemen Permai Group mengenal juga “Brangkas X” di mana Brangkas X merupakan sumber uang yang diberikan kepada terdakwa berasal dari uang operasional Permai Group. 11 b. Keterangan saksi mindo Rosalina manulang Dalam BAP menerangkan Bahwa istilah semangka merupakan uang support untuk menggiring proyek dan “apel malang” digunakan untuk menyebut rupiah, “apel washingthon” penyebutan untuk dollar 11 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 77. US, penggunaan istilah tersebut untuk menyamarkan makna sebenarnya dan telah disepakati oleh saksi dan terdakwa dalam melakukan komunikasi. Bahwa maksud “giring-menggiring” di DPR adalah bertujuan agarang - anggaran yang tadinya baru berupa usulan dapat diusahakan “goal” dan cair dalam DIPA, dalam hal komunikasi mindo Rosalina manulang menggunakan Hand Phone “Horor” yang di maksud Hp Horor adalah Hp khusus di gunakan untuk orang-orang tertentu saja hanya bisa di hubungi oleh Sdr Yulianis, Sdr Neneng, Sdr Nazar, Sdr Clara Maureen dalam kasus ini mindo Rosalina manulang juga menyebut terdakwa Angelina sondakh dengan sebutan “Artis”. Dalam perkenalan Rosa dengan terdakwa mendapatkan arahan dari Nazaruddin bahwa Bu rosa ini yang akan “berkomunikasi” dengan terdakwa dan yang di maksud dengan “komunikasi” di sini adalah “tentang Proyek” dalam komunikasi wafid muharam dengan saksi mindo Rosalina manulang bahwa penganggaran wisma atlit sudah “Clean and Clear” dalam hal ini maksud dari cle an and clear adalah “DPR sudah menyetujui usulan APBN-P TA 2010 dan tidak ada masalah. Selain itu di gunakan juga nama-nama palsu yang sekiranya untuk melancarkan transaksinya seperti “ketua besar” yang menurut keterangan saksi menunjuk kepada saudara Anas Urbaningrum sementara “Boss Besar” merujuk kepada Nazaruddin serta “Bali” menunjuk kepada I wayan koster serta nama kurir dengan nama Alex dan Jefry tidak ada yang mengenalnya, dalam percakapan istilah “kuning” itu mengarah kepada parta “Golkar”. 12 c. Keterangan Harris Iskandar Bahwa saksi bertukar dengan nomor PIN dengan Angelina sondakh ada dua yaitu PIN 20E342D9 dan 290106FF. saksi kadang-kadang berkomunikasi dengan Angelina sondakh dengan menggunakan Blackberry yang isinya kadang masalah pekerjaan dan kadang urusan bercanda saja. Saksi menerangkan juga bahwa kadang dalam RDP ada banyak proposal yang “keluar dari kantong” maksudnya adalah “Muncul tiba-tiba” dari anggota DPR RI Komisi X. menurut keterangan saksi bahwa seharusnya pembangunan yang dimiliki oleh Negara ini adalah “Bottom-up” maksudnya adalah “dari bawah ke atas” setelah ada musrembang dulu, jadi tidak asal “nyelonong” ke DPR dan tidak di ajukan oleh dikti dan menyalahi prosedur. Menurut keterangan saksi selanjutnya dia membenarkan pernah di ajak sekitar tanggal 17 Maret 2010 di undang makan siang oleh Angelina sondakh meminta saksi “untuk memperhatikan usulan dari beberapa Perguruan Tinggi” istilahnya menurut saksi “titipan untuk diperhatikan” . Keterangan saksi dalam berkomunikasi dengan Mindo Rosalina manulang membenarkan pernah mendapatkan perintah dengan bahasa 12 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 97. “Intip-intip Poltek” dengan maksud adalah “APBNP kegiatan Rumah sakit Pendidikan. 13 d. Keterangan Gerhana sianipar Saksi merupakan pekerja dari PT Ersatek Teknologi Utama sebuah perusahaan konsorsium dari Gedung Tower Permai, saksi menerangkan mengenal kurir-kurir mindo Rosalina manulang, seperti Lutfi Ardiansyah. Menurut keteranganya Lutfi Ardiansya pernah mendatanginya dan mengatakan “Bu, paketnya mau di kasih ke ibu, di masukkan ke mobil atau kemana” dan Lutfi mengatakan lagi dengan mendekatkan mobilnya dan berk ata “ini ada support mau di masukkan ke mobil atau gimana” dan gerhana sianipar menjawab karena Faham maksud dari “Paket” atau “Support” adalah uang untuk mnggolkan proyek dan saksi merasa itu salah kirim, kemudian saksi kirim pesan “uang untuk siapa dan kenapa di kirim kesaya” dan kemudian di jawab oleh mindo Rosalina manulang “kok di antar ke kamu sih, ya sudah lutfi saya telfon” dan kemudian di suruhlah lutfi pergi karena saksi tidak tau uang itu untuk siapa. 14 Saksi juga membenarkan bahwa maksud BAP No 31 bahwa mengenai konten BBM tanggal 19 Nopember dari PIN BB 256FF48D kepada PIN BB 220B3F22 “Uang yang merapi ya, Punya Artis, Bu ini nomer rekening sumbangan merapi 1 360… atas nama M. Lindina 13 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 135. 14 Putusan sidang Jakarta pusat Nomor 54Pid.BTPK2012PN.JKT.PST, h. 133.