sesuai dengan rumusan delik hukum pidana , inilah yang menjadi ruang pakal dari kriminologi karena sebagai suatu disiplin ilmu yang ideografis harus berusaha
melukiskan kenyatan – kenyatan yang terjadi di masyarakat . Kriminologi
memberikan manfaat terhadap hukum pidana dalam penentuan penjatuhan pidana .
15
3. Pengertian Anak
Pengertian anak menurut hukum perdata . Didalam hukum perdata khusus nya pasal 330 ayat 1 memberikan status hukum seorang anak sebagai berikut . “ Belum
dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap 21 tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin . Apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum umur mereka genap
21 tahun , maka mereka tidak kembali lagi kedalam kedudukan belum dewasa”.
Kedudukan seorang anak , akibat dari anak tersebut belum dewasa ,menimbulkan hak
– hak anak yang perlu direalisasikan dengan kentutuan hukum khusus yang menyangkut urusan hak
– hak keperdataan dari seorang anak .
Pengertian anak menurut hukum pidana . Anak di dalam lapangan hukum pidana tidak dirumuskan secara eksplisit mengenai pengertian anak itu sendiri, tetapi dapat
dilihat di dalam pasal 45 dan pasal 72 yang memakai batasan usia 16 tahun .Dimana pasal 45 berbunyi
16
:
15
Ediwarman , Op.Cit hal 24
16
Nashriana , Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak Indonesia ,Jakarta ,RajaGrafindo
Persada,hal 2
Universitas Sumatera Utara
“ Jika seorang yang belum dewasa dituntut karena perbuatan nya yang dikerjakan ketika umurnya belum enam belas tahun , hakim boleh
memerintahkan supaya si tersalah itu dikembalikan kepada orang tua nya , walinya ,atau pemeliharanya dengan tidak dikenakan sesuatu hukuman atau
pun memerintahkan supaya si tersalah diserahkan kepada pemerintah dan dikenakan suatu hukuman yakni jika perbuatan itu masuk bagian kejahatan
atau salah satu pelannggaran yang diterangkan pasal 489 ,490 , 492 ,497 , 503 -505 , 514 ,517-519,526 ,536 dan 540 dan perbuatan itu dilakukan sebelum
dua tahun lalu sesudah keputusan terdahuku yang menyalahkan dia melakukan salah satu suatu kejahatan , mengh
ukum si tersalah “. Namun ketentuan pasal 45 KUHP tidak berlaku lagi dengan dikeluarkanya UU No.
3 Tahun 1997 Sedangkan di dalam pasal 283 memberikan ukuran kedewasaan itu pada usia 17
tahun adapun didalam pasal 283 ayat 1 berbunyi : “ Dengan hukuman penjara selama – lamanya Sembilan bulan dan denda
sebanyak – banyak nya Rp 9000,- dihukum barangsiapa menawarkan ,
menyerahkan buat selama – lamanya atau sementara waktu , menyampaikan
ditangan atau mempertunjukkan kepada orang yang belum dewasa yang diketahuinya atau patut diketahuinya bahwa orang itu belum berumur 17
tahun sesuatu tulisan , gambar atau sesuatu barang yang menyinggung perasaaan kesopanan atau sesuatu cara yang dipergunakan untuk mencegah
kehamilan , jika isi surat itu diketahuinya atau jika gambar , barang , dan cara
itu diketahui nya “. Namun setelah disahkan nya UU No.3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan anak,maka pasal 283 KUHP tidak dipakai lagi “.
Pengertian anak menurut UU No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak,
“ Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya disebut Anak adalah anak yang telah berumur 12 dua belas tahun, tetapi belum berumur 18
delapan belas tahun yang diduga melakukan tindak pidana”.
“Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana yang selanjutnya disebut Anak Korban adalah anak yang belum berumur 18 delapan belas tahun yang
Universitas Sumatera Utara
mengalami penderitaan fisik, mental, danatau kerugian ekonomi yang disebabkan oleh tindak pidana”.
“Anak yang Menjadi Saksi Tindak Pidana yang selanjutnya disebut Anak Saksi adalah anak yang belum berumur 18 delapan belas tahun yang dapat
memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu perkara pidana yang
didengar, dilihat, danatau dialaminya sendiri
”. Jadi menurut UU No.11 Tahun 2012 Trntang Sistem Peradilan Pidana Anak
adalah anak yang belum berumur 18 tahun. Hukum pidana itu sendiri memberikan pengertian anak sebagai penafsiran hukum
secara negative tidak diketahui pasti berapa usia kedewasaan seorang anak menurut hukum pidana karena tidak dijelaskan secara langsung didalam pasal mengenai usia
anak yang dikatakan dewasa. Seorang anak yang berstatus hukum sebagai seorang subjek hukum seharusnya bertanggung jawab terhadap tindak pidana yang dilakukan
anak tersebut , karena kedudukan anak tesebut sebagai seorang yang belum dewasa maka diberikan hak hak khusus dan perlu mendapatkan perlindungan hukum khusus
menurut ketentuan hukum yang berlaku. Kedudukan anak sendiri dalam bidang hukum pidana dijelaskan secara lebih rinci di dalam peraturan perundang undangan .
Pengertian anak menurut Undang
–Undang No . 3 Tahun 1997 tentang
Pengadilan anak , Undang – Undang ini mengklasifikasikan pengertian anak sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
“ Anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur delapan tahun tetapi belum mencapai umur delapan belas tahun dan belum
pernah kawin “
Yang dimaksud dengan anak nakal adalah a.
Anak yang melakukan tindak pidana b.
Anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang babgi anak , baik menurut peraturan perundang
– undangan maupun menurut peraturan hukum lain nya yang hidup dan berlaku di dalam masyarakat yang bersangkutan .
Untuk dapat disebut sebagi seorang anak maka orang itu harus berada pada usia minimum nol tahun yang dihitung sejak di dalam kandungan sampai dengan batas
usia maksimum delapan belas tahun sesuai dengan ketentuan pasal 1 ayat 1 UU No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak .
Pengertian anak menurut Undang – Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia pengertian anak diatur di dalam pasal 1 huruf 5 yang mengatakan :
“ Anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah delapan belas tahun dan belum menikah , termasuk anak yang masih di dalam kandungan apabila hal tersebut
adalah demi kepentingan nya “
Undang – Undang No 39 Tahun 1999 ini memiliki makna yang tidak jauh
berbeda dengan makna yang ditetapkan oleh UUD 1945 yang menentukan anak
Universitas Sumatera Utara
dalam pengertian politik dan anak dalam pengertian perdata . anak wajib untuk mendapat perlindungan dari hukum untuk dipelihara dan direhabilitasi apabila anak
tersebut melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Di dalam hukum kita , terdapat pluralisme mengenai kriteria dari anak
tersebut , karena setiap peraturan perundang – undangan mengatur secara tersendiri
mengenai kriteria anak . Batas usia seorang anak memberikan pengelompokan tersendiri mengenai batas dikatakan seorang anak dan usia seorang yang dikatakan
dewasa. Batas usia anak sendiri adalah pengelompokan usia maksimum sebagai wujud dari kemampuan anak di dalam status hukum nya, sehingga dapat diketahui
anak tersebut telah beralih menjadi dewasa atau menjadi seorang subjek hukum yang bertanggung jawab terhadap perbuatan
– perbuatan hukum serta tindakan – tindakan yang dilakukan anak tersebut .
Setiap ketentuan hukum yang ada memberikan batas usia maksimum seseorang dikatakan seorang anak , dan ditemukan banyak pendapat hukum yang
beranekaragan mengenai
kedudukan hukum
seorang anak.
Berbagai keanekarangaman menganai peraturan perundang
– undangan mengenai usia kedewasaan seorang anak dapat dilihat di dalam :
1. Batas usia seorang anak menurut Undang
– Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan dapat dilihat didalam pasal sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Pasal 7 ayat 1 menyebutkan batas usia seorang anak untuk dapat kawin
bagi seorang anak laki – laki yaitu Sembilan belas tahun , dan bagi
seorang wanita yaitu enam belas tahun . b.
Pasal 47 ayat 1 menyebutkan batas usia seorang anak minimum delapan belas tahun berada didalam kekuasaan orang tua selama kekuasaan itu
belum dicabut . c.
Didalam pasal 50 ayat 1 menyebutkan batas usia seorang anak yang belum mencapai usia delapan belas tahun dan belum menikah berada di dalam
status perwalian. 2.
Undang – Undang nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak ,
menurut ketentuan pasal 1 ayat 2 Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1979
maka seorang anak adalah seseorang yang belum mencapai usia dua puluh satu tahun dan belum pernah menikah .
3. Undang
– Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak diartikan sebagai seseorang yang dalam perkara Anak Nakal telah berumur delapan
tahun akan tetapi belum mencapai umur delapan belas tahun dan belum pernah kawin .
4. Undang
– Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak , terdapat di dalam pasal 1 butir 1 menyatakan anak adalah seseorang yang
belum berusia delapan belas tahun termasuk anak yang masih didalam kandungan .
Universitas Sumatera Utara
5. Undang
– Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan , merumuskan batas usia Antara tiga belas tahun sampai empat belas tahun
boleh bekerja dengan syarat tidak menganggu fisik , mental maupun social. 6.
Keppres Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Konvensi Hak – Hak
Anak ,membuat batasab usia seorang anak yaitu setiiap orang yang berusia dibawah delapan belas , kecuali berdasarkan atas Undang
– undang berlaku bagi anak yang dewasa lebih awal .
7. Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam yaitu, batas
usia seorang anak adalah duapuluh satu tahun. 8.
Batas usia seorang anak menurut ketentuan hukum perdata meletakkan bats usia anak berdasarkan pasal 330 ayat 1 KUH Perdata adalah :
a. Batas usia belum dewasa dengan telah dewasa adalah dua puluh satu tahun
b. Seorang anak yang telah berada dalam usia dibawah dua puluh satu tahun
tetapi sudah menikah dianggap telah dewasa. 9.
Undang – undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang – Undang
Hukum Acara Pidana KUHAP undang – undang ini tidak mengatur secara
eksplisit mengenai pengertian anak dikatakan dewasa namun di dalam pasal 153 ayat 5 memberi wewenang kepada seorang Hakim untuk melarang
seorang anak yang belum mencapai usia tujuh belas tahun menghadiri sidang.
17
17
Nashriana,Op.Cit,hal 6
Universitas Sumatera Utara
10. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1995 tentang Lembaga Pemasyarakatan,
menurut ketentuan pasal 1 angka 8 huruf a,b,c UU No 12 Tahun 1995 bahwaanak didik pemasyarakata bagi anak pidana , anak Negara , dan anak
sipil untuk dapat di didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak paling tinggi sampai batas usia delapan belas tahun .
11. Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 1988 Tentang Usaha Kesejahteraan Anak
Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah , menurut ketentuan ini , anak adalah seorang yang belum berumur dua puluh satu tahun dan belum pernah kawin .
12. Batas usia anak menurut hukum pidana sendiri terdapat di dalam pasal
45,46,dan 47 yang telah dinyatakan tidak berlaku dan dicabut. Batas usia seorang anak menurut hukum pudana dirumuskan dengan jelas di dalam
ketentuan pasal 1 ayat 1 UU No.3 Tahun 1997 tentang pengadilan anaksebagai berikut : “ anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal
telah berumur delapn tahun akan tetapi belum mencapai umur delapn belas tahun dan belum pernah kawin “.
Di dalam hukum adat sendiri batas usia seorang anak dikatakan dewasa menurut ahli hukum adat R.Soepomo menyebutkan ciri
– ciri dari ukuran kedewasaan adalah :
a. Dapat bekerja sendiri
b. Cakap dan bertanggung jawab di dalam masyarakat
c. Dapat mengurus harta kekayaan sendiri
d. Telah menikah
Universitas Sumatera Utara
e. Berusia dua puluh satu tahun
Pengertian batas usia kedewasaan seorang anak pada hakikat nya mempunyaikeanekaragaman bentuk dan spesifikasi tertentu . artinya batas usia
maksimum anak tergantung pada kepentinngan anak tersebut . Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang tergolong anak adalah seorang anak yang masih nol tahun
batas penuntutan seorang anak delapan tahun sampai delapan belas tahun dan belum pernah menikah adalah seorang anak.
Pengelompokan usia anak dimaksud untuk mengenal secara pasti faktor – faktor
yang menjadi penyebab terjadinya tanggung jawab anak dalam hal – hal berikut :
1. Kewenangan bertanggung jawab kepada anak
2. Kemampuan untuk melakukan peristiwa hukum
3. Pelayanan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana
4. Pengelompokan proses pemeliharaan
5. Pembinaan yang efektif
4. Pengertian Tindak Pidana Pemerkosaan Terhadap Anak