cara yang terarah. Hal ini diperjelas oleh Lasswell dan Kaplan dalam Siswadi 2012:16 yang mengatakan“Kebijakan merupakan suatu program pencapaian
tujuan dengan praktik- praktik yang terarah.”
Definisi-definisi tersebut juga memunculkan kesimpulan bahwa kebijakan publik memiliki ciri-ciri tersendiri. Pertama, kebijakan publik adalah kebijakan yang
dibuat oleh negara, yaitu berkenaan dengan lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kedua, kebijakan publik adalah kebijakan yang mengatur kehidupan
bersama atau kehidupan publik, dan bukan mengatur kehidupan orang seorang atau golongan. Kebijakan publik mengatur masalah bersama, atau masalah pribadi
atau golongan, yang sudah menjadi masalah bersama dari seluruh masyarakat di daerah itu. Ketiga, dikatakan sebagai kebijakan publik jika terdapat tingkat
eksternalitas yang tinggi, yaitu dimana pemanfaat atau yang terpengaruh bukan saja pengguna langsung kebijakan publik, tetapi juga yang tidak langsung.
Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak hanya ditujukan dan dilaksanakan untuk jajaran pemerintah saja, akan tetapi ditujukan dan harus dilaksanakan pula
oleh seluruh masyarakat yang berada di lingkungannya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa suatu kebijakan memiliki daya ikat dan daya paksa yang kuat
terhadap masyarakat sebagai subjek dari kebijakan itu sendiri.Dengan kata lain, tindakan atau perbuatan manusia sebagai anggota masyarakat harus sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh pemerintah atau negara agar kebijakan yang telah ditetapkan dapat dijalankan dan mencapai tujuannya. Sehingga apabila perilaku
atau perbuatan mereka tidak sesuai dengan keinginan pemerintah atau negara, maka suatu kebijakan publik tidak dapat berjalan efektif.
2. Tahap-Tahap Kebijakan Publik
Pada dasarnya, kebijakan publik merupakan suatu proses yang sangat kompleks dimana disetiap prosesnya terdapat variabel-variabel yang harus dikaji. Tahap-
tahap dari setiap proses kebijakan publik yang dijelaskan Winarno2011 : 36- 37adalah sebagai berikut:
a. Tahap Penyusunan Agenda
Beberapa permasalahan mungkin masuk dalam agenda kebijakan para paerumus kebijakan publik. Pada tahap penyusunan agenda ini, dari beberapa
masalah tersebut akan ditetapkan masalah yang akan menjadi fokus pembahasan atau karena alasan-alasan tertentu harus ditunda untuk waktu
yang lama. b.
Tahap Formulasi Kebijakan Sebuah permasalahan yang yang telah diagendakan kemudian diidentifikasi
oleh para pembuat kebijakan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut dapat bersumber dari berbagai alternatif
atau pilihan kebijakan yang ada. c.
Tahap Adopsi Kebijakan Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan, pada akhirnya salah
satu dari alternatif kebijakan tersebut dipilih untuk dilaksanakan dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau
keputusan peradilan.
d. Tahap Implementasi Kebijakan
Keputusan program kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus dilaksanakan oleh badan-badan administrasi mapun
pejabat-pejabat pemerintah ditingkat bawah agar tidak hanya sekedar catatan tanpa hasil.
e. Tahap Evaluasi Kebijakan
Pada tahap ini setiap kebijakan yang telah diambil akan dinilai atau dievaluasi, sejauh mana kebijaka tersebut dapat memecahkan masalah karena pada
dasarnya suatu kebijakan dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan.
Sejalan dengan tahap-tahap kebijakan yang dikemukakan oleh Winarno dalambukunya yang berjudul “Kebijakan Publik” tersebut, Nugroho 2012:185
juga menjelaskan tahap-tahap kebijakan sebagai berikut:
Bagan 2.1. Proses Kebijakan Publik
Sumber: Nugroho, 2012
Tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini: 1.
Isu kebijakan, disebut isu apabila bersifat strategis, yaitu bersifat mendasar dalam arti menyangkut banyak orang atau bahkan keselamatan bersama, dan
biasanya berjangka panjang, tidak bisa diselesaikan oleh orang-seorang, dan
IsuKebijakan Perumusan kebijakan
Implementasi Kebijakan Evaluasi Kebijakan