Alasan Pengembangan Kurikulum 2013 Tinjauan Pustaka 1. Kurikulum

26 menunjukkan hasil positif maka memperkuat alasan pemerintah untuk melakukan pengembangan Kurikulum 2013.

2.2 Implementasi Kurikulum 2013

Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupatenkota. 1. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum. 2. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional. 3. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di provinsi terkait. 4. Pemerintah kabupatenkota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupatenkota terkait. Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas: 1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu: a. Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X b. Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI c. Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII 2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013-2015 3. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012-2014 27 4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah budaya kerja guru terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari-Desember 2013 5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013- 2016 Kemendikbud, 2013 Dalam implementasi Kurikulum 2013, terdapat empat elemen perubahan, yaitu standar kompetensi lulusan SKL, standar proses, standar isi, dan standar penilaian. 1. Standar Kompetensi Lulusan SKL Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 54 Tahun 2013, standar kompetensi lulusan SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Setiap jenjang pendidikan memiliki SKL yang berbeda, SMAMASMKMAKSMALBPaket C memiliki kompetensi lulusan sebagai berikut: 28 Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 Domain Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. Sumber: Permendikbud, 2013 2. Standar Proses Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 64 Tahun 2013, standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan SKL. Standar Proses dikembangkan mengacu pada SKL dan standar isi. Sesuai dengan SKL dan standar isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan: 1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; 2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; 3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; 29 5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7. Daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal hardskills dan keterampilan mental softskills; 9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayati; 10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ing ngarso sung tulodo, membangun kemauan ing madyo mangun karso, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran tut wuri handayani; 11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat; 12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan.