Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Oleh FAUZIAH NIM : 1110015000091

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2015


(2)

Nama NIM

Program Studi Fakultas Judul Skripsi

Fauziah

I r 10015000091

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPSy Ekonomi Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

lmplementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di

SMA Negeri 94 lakarta

Dengan ini saya menyatakan:

1.

Skripsi

ini

merupakan hasil karya asli saya, yang saya ajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Strata Satu (S1)

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

'2.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di

Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika

di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya hasil sendiri atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi berdasarkan katentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI DI SMA NEGERI 94 JAKARTA

.

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh: FAUZIAH

NIM: 1110015000091

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435H./2014 M.


(4)

Negeri 94 Jakarta disusun oleh FAUZIAH, Nomor Induk Mahasiswa: 1110015000091,

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 11 Desember 2014 dihadapan

dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.pd) dalam bidang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Tanda Tangan

-r4/

Desember 2014

Ketua Panitia (Ketua Prodi)

Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NrP. 1 973 0 4242008r I 0 t2 Sekretaris Sidang

Drs. H. Svarioulloh- M. Si

NIP. 1 96709092007 0tt033

Penguji I

Dr. Iwan Purwanto. M.Pd

NIP. 1 9730 4242008t10r2

Penguji

II

Mochammad Noviadi Nugroho NIP. 19761 I 18201 101006

Jakarta, 1 I

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal

n-ir-i+

/

Ji-t2

_

/i

*J"i>-14

2X'11'uvi

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


(5)

i

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, serta mengetahui kesiapan dan hambatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada guru mata pelajaran ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di SMA Negeri 94 Jakarta karena SMA Negri 94 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan pembelajaran ekonomi dengan menggunakan Kurikulum 2013. Dalam penelitian ini, peneliti yang terjun langsung ke lapangan atau lokasi penelitian untuk mengumpulkan data melalui teknik triangulasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemahaman guru tentang pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 sudah cukup baik. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui kompetensi inti yang terdiri dari KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sudah diterapkan dengan baik. Dan teknik penilaian dalam kelas sudah sesuai dengan pedoman kurikulum 2013.Akan tetapi penerapan metode saintifik dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta belum sepenuhnya terlaksana. Serta beberapa kendala yang dihadapi pada saat penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi di antara lain: Guru mengalami kesulitan untuk mendorong siswa mandiri, guru mengalami kesulitan untuk mengembangkan kreatifitas metode pembelajaran, guru masih kurang sosiaalisasi tentang pembelajaran kurikulum 2013, masih belum adanya buku pegangan guru untuk mata pelajaran ekonomi, serta faktor-faktor eksternal lainnya.

Dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut, guru ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta telah melakukan berbagai upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain, diskusi dengan sesama guru mata pelajaran ekonomi dari sekolah lain yang bertujuan untuk menambah wawasan tentang kurikulum 2013, menggunakan berbagai sumber dan media belajar dari lingkungan sekolah dan memaanfatkan fasilitasdan teknologi yang disediakan oleh sekolah.


(6)

ii

Science, State Islamic Universty Syarif Hidayatulah Jakaera 2014.

This research was to know about the implementation of curriculum 2013 in economy subject in Senior High School Negeri 94 Jakarta, also to know the preparation and the difficulties in teaching and learning process. The method of this research was descriptive qualitative. The location in this research was in Senior High School Negeri 94 Jakarta, due to Senior High School Negeri Jakarta is one of senior high schools which has implemented curriculum 2013 in teaching and learning process of economy subject. In this research, the writer did this research to the location of the research directly to collect the data by triangulation technique. Analyzing data was done by reduction of data, Display data, dan to get the summary.

Based on the result of this research, it coould be summarized that teacher’s understanding about teaching and learning process which uses curriculum 2013 has been quite good. In assessment technique of the class has been appropriate with curriculum 2013. Some of difficulties in implementing teaching and learning process of economy subject are: Teachers get difficulties to motivate students to do everything by themselves, teachers get difficulties to improve the creativity of teaching method, teachers get lack of socialisation about curriculum 2013, and teacher’s book of economy subject is still hard to find, also another external factors.

In handling these difficulties, economy teachers in Senior High School Negeri 94 Jakarta have a lot of efforts. Some of the efforts are having discussion with other economy teachers from another schools in order to improve their knowledge about curriculum 2013, using several sources and learning media from school area, utilizing school’s facility and technology which have been given by the school.


(7)

iii

Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta”

Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang memberikan pengajaran serta suri tauladan kepada para umatnya melalui sunnah-sunnahnya yang luar biasa sehingga menjadikan kami umat paling tinggi derajatnya dari seluruh umat di muka bumi ini. Juga kepada seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya yang selalu membantu perjuangan dalam menegakkan agama Islam di dunia ini.

Dalam skripsi ini, pasti mengalami berbagai kesulitan khususnya pada saat menganalisis data hasil penelitian. Oleh karena itu, apa yang telah disampaikan dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun, meskipun besar harapan, skripsi ini dapat menjadi sumbangsih tersendiri yang melengkapi pustaka tentang implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi yang efektif di sekolah. Sehingga dapat bermanfaat dan nantinya memberi referensi kepada para peneliti lainnya untuk meneliti masalah tersebut lebih lanjut sesuai dengan berjalannya zaman.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penulisan skripsi ini tidaj akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kesadaran hati penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Nurlena Rifa’i, P.hD selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs.H. Nurochim, MM selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran, motivasi kepada penulis

4. Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, saran dan kritik untuk membimbing penulis sehingga terselesainya tugas penulisan skripsi ini.

5. Pimpinan dan staf Perpusatakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta perpustakaan lainnya di Jakarta, yang telah membantu penulis dalam menyediakan buku-buku yang penulis butuhkan.


(8)

iv

Hamta Isneani, SE dan Merry, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Ekonomi dan Jumenah, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang telah meluangkan waktu dan memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 94 Jakarta.

8. Orang tua tercinta, Bapak Syihabudin, S.Pd dan Ibu Ainasyah atas segala

do’a, nasehat, kesabaran, luapan kasih sayang, pengorbanan dorongan

moral maupun material, dan spiritual yang selalu diberikan kepada penulis.

9. Kakak Haninna tul Jannah, S.Pd, Rudini, dan Akhmad Khulaifi, tak lupa adik tercinta Akhmad Kamil, Akhmad Kamal, Nurkamila, Amira Syakira dan M. Rayyan selalu mewarnai hidupku dan memberikan semangat kepada penulis dalam menuntut ilmu dan mengarungi kehidupan.

10.Semua sahabat REAKSI angkatan 2010 (Ekonomi) Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Sahabat LOV (Faiza, Annisa, Sari Rahmawati, Khairina, Rizka, Marini, Rizqi Rahayu, Nina Roslina, Ayu Astuti) dan semuanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasi atas segala masukan, motivasi dan dukungan kalian semua.

11.Teman-teman HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Pengetahuan Sosial. Dede, Rizka, Faisal, Litta, Ardi, Dara, Deli, Destia, Nurwahida. Dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasi atas kerjasama dan kebersamaanya selama menjadi anggota HMJ.

12.Sahabat Kostan tercinta, Haula, Maria, Nufus, Selly, Oci, Rima, Fatim, Serlin yang selalu menemani, menyemangati, dan memotivasi penulis sehingga dapat terselesaikan sesuai waktu yang diharapkan.

13.Sahabat Dekat yang tidak perna bosan menemani, menghibur dan memberikan kritik dan sarannya, Muhammad Ikhsan Nurrachaman, Hani Wijaya, Tika Listianty, Novi, Izni Nurin dan Dias Duriyatina. Terimakasi atas dukunganya.

Akhirnya penulis menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, mudah-mudahan dapat balasan yang lebih baik. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis bagi siapa yang membacanya untuk menambah ilmu pengetahuan. Amin.

Jakarta, 08 November 2014


(9)

v

DAFTAR LAMPIRAN ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalahan ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Kurikulum 2013 ... 7

1. Pengertian Kurikulum 2013 ... 7

2. Tujuan Kurikulum 2013 ... 9

B. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013 ... 10

1. Standar Kelulusan Kurikulum 2013 ... 11

2. Standar Isi Kurikulum 2013 ... 12

3. Standar Proses Kurikulum 2013 ... 14

4. Standar Evaluasi Kurikulum 2013 ... 35

C. Mata Pelajaran Ekonomi ... 43

1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi ... 43

2. Manfaat Mata Pelajaran Ekonomi ... 45

D. Hasil Penelitian yang Relavan ... 46

E. Sinopsis ... 47

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 49


(10)

vi

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM ... 57

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 94 Jakarta ... 57

2. Visi dan Misi SMA Negri 94 Jakarta ... 57

3. Letak Geografis SMA Negeri 94 Jakarta... 58

4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta ... 58

5. Ekstrakulikuler SMA Negeri 94 Jakarta ... 61

6. Keadaan Siswa SMA Negeri 94 Jakarta ... 61

7. Keadaan Guru SMA Negeri 94 Jakarta ... 62

B. DESKRIPSI DATA ... 63

C. HASIL PENELITIAN ... 63

1. Impelentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta ... 64

2. Standar Kelulusan Kurikulum 2013 ... 65

3. Standar Isi Kurikulum 2013... 67

4. Standar Proses Kurikulum 2013 ... 71

5. Standar Penilaian Kurikulum 2013 ... 74

6. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Kurikulum 2013 ... 76

7. Hambatan Guru Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Kurikulum 2013 ... 78

D. PEMBAHASAN ... 80

1. Impelentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta ... 80

2. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta Dalam Kurikulum 2013 ... 81


(11)

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 84 B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan SMA ... 11 Tabel 2.2 Muatan Ekonomi Untuk Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial pada SMA/MA/SMALB/ Paket C ... 13 Tabel 2.3 Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2) Sekolah Menengah Atas ... 27 Tabel 2.4 Daftar Deskripsi Indikator... 28 Tabel 2.5 Kompetensi Inti Pengetahuan (KI-3) Sekolah Menengah Atas ... 31 Tabel 2.6 Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4) Sekolah Menengah Atas .... 32 Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta ... 54 Tabel 4.2 Nama Pembina Ektrakulikuler ... 55 Tabel 4.3 Daftar Siswa SMA Negeri 94 Jakarta pada

Tahun Pelajaran 2014/2015... 55 Tabel 4.4 Data Guru SMA Negeri 94 Jakarta ... 56 Tabel 4.5 Data Pegawai Non Guru SMA Negeri 94 Jakarta ... 56


(13)

ix Lampiran 2 Pedoman Wawancara Lampiran 3 Berita Wawancara

Lampiran 4 Daaftar Penilaian Kelas XI IIS 1 Lampiran 5 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 7 Surat Keterangan dari SMA Negeri 94 Jakarta Lampiran 8 Uji Referensi


(14)

x

ma Triangulasi Metode ………. 55


(15)

1 A. Latar Belakang Masalah

Dalam era teknologi informasi dan komunikasi dan era reformasi khususnya di bidang pendidikan yang terus berkembang secara dinamis telah memberikan pengaruh luar biasa terhadap sistem tata nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menjadi tentangan lain yang perlu diantisispasi dengan sebaik-baiknya. Pengaruh dan tantangan itu perlu disikapi secara bijak dan cerdas agar tidak menimbulkan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimasa yang akan datang. Hal tersebut mengisyaratkan mengenai penting dan perlunya membangun pendidikan yang bermutu untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.1

Desentralisasi pendidikan digulir sejalan dengan kebijakan pemerintah, yakni otonomi daerah sehingga pusat-pusat kekuasaan dilimpahkan kota dan kabupaten untuk menembus satuan pendidikan dan sekolah dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Misalnya : perubahan kurikulum dalam era otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan tidak lagi menjadi tugas orang-orang pusat, tetapi merupakan pekerjaan setiap satuan pendidikan dam sekolah secara langsung, termasuk dalam implementasinya. Oleh karena itu dalam era desentralisasi pendidikan ini, akan terjadi berbagai variasi dan jenis kurikulum pada setiap satua pendidikan di setiap sekolah, karena masing-masing mengembangkan kurikulum yang satu sama lain boleh jadi berbeda. Meskipun demikian, perbedaan ini tetap berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan (SNP/PP. N. 19 Tahun 2005) sehingga kurikulum berbeda-beda ini pada akhirnya

1

Kreshna Aditya Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013, h.1http://id.scribd.com/doc/125301696/Pedoman-Pemberian-Bantuan-Implementasi-Kurikulum-2013 (diakses pada 02 Juli 2014 Pukul 19.30)


(16)

akan bermuara pada visi, misi dan tujuan yang sama yang diikat oleh Standar Nasiona Pendidikan (SNP).2

Sejak tahun 2001, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, telah mengembangkan kurikulum berbasisi kompetensi (KBK) dan pada tahun 2006 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pada saat ini dan pada masa yang akan datang, kurikulum dimaksud perlu terus dijaga dan dikembangkan dalam pengembangan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman dimasa. Hal demikian sangat penting dan di perlukan demi terwujudnya lulusan yang mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional. Kompetensi dimaksud, antara lain : kompetensi berkomunikasi, kompetensi berpikir kritis, kompetensi mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kompetensi menjadi warga negara yang bertanggung jawab, berkompetensi berempati dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan kompetensi hidup bermasyrakat baik pada tataran lokal, nasional maupun internasional.

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa kurikulum KTSP adalah kurikulum yang sangat memberatkan peserta didik, karena terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga mereka menjadi terbebani dengan segudang materi yang segera harus dituntaskan dan dikuasai.3 Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di sekolah sangat tergantung pada guru dan kepala sekolah, karena dua figur tersebut merupakan kunci yang menentukan serta menggerakan berbagai kompenen dan dimensi sekolah yang lain. Dalam posisi tersebut, baik buruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan oleh kualitas guru dan kepala sekolah. Guru yang baik harus menyusun perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran dikelas. Proses belajar mengajar yang baik harus didahului dengan persiapan yang baik, tanpa persiapan yang baik sulit rasanya menghasilkan pembelajaran yang baik. Oleh karena itu, sudah seharusnya guru mengajar menyusun perencanaan atau

2

E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jakarta. Bumi Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: 1

3

Imas Kurinasih dan Berlin Sani, ImplementasiKrikulum 2013 Konsep &


(17)

perangkat pembelajaran. Program atau perencanaan yang harus disusun oleh guru sebelum melakukan pembelajaran.

Dilandaskan oleh cita-cita luhur untuk menyiapkan dan membangun generasi muda Indonesia yang demikian itulah, pemerintah melalui Kemdikbud, mengembangkan Kurikulum 2013 secara nasional. Pengembangan Kurikulum 2013 didesain untuk menyiapkan dan membangun generasi muda Indonesian yang beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab dalam mengawali kehidupan bangsa dan negara.4

Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematik agar pembelajan berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan disatuan pendidikan.

Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Dasar, Fungsi dan Tujuan, Pasal 13 dinyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.5

Kurikulum pendidikan adalah suatu alat dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan salah satu komponen terpenting karena kurikulum merupakan rancangan dari seluruh

4

Kreshna Aditya Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013,

.http://id.scribd.com/doc/125301696/Pedoman-Pemberian-Bantuan-Implementasi-Kurikulum-2013 (diakses pada 02 Juli 2014 Pukul 19.30)

5

Undang-Undang Tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaanya Tahun 2000-2004, (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2003), h.7


(18)

kegiatan pendidikan dan sebagai alat pembina dan pengembangan siswa untuk menjadi manusia yang berilmu, bermoral dan terampil sesuai dengan fungsinya sebagai makhluk sosial.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menegaskan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 merupakan persoalan yang penting dan genting. Alasan perubahan kurikulum, kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.6

Dalam hubunganya dengan perubahan Kurikulum, berbagai pakar dunia pendidikan menganalisis dan melihat perlunya suatu solusi yang harus diberikan dalam rangka melahirkan para peserta didik yang memiliki kompetensi. Sehingga kurikulum 2013 perlu diterapkan. Kurikulum 2013 merupakan suatu konsep kurikulum yang pada pelaksanaanya memberikan kewenangan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Yang terpenting sekarang bagaimana mengimplementasikan Kurikulum baru ini untuk mencapai kompetensi yang dimiliki oleh siswa pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diinginkan tercapai.

Untuk mencapai tujuan dan fungsi pendidikan tesrsebut, salah satu mata pelajaran yang mesti ditempuh peserta didik di Sekolah khususnya Penjurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi karena mata pelajaran tersebut adalah pelajaran inti dari penjurusan IPS.

Melihat begitu pentingnya implementais kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negri 94 Jakarta, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai masalah tersebut. Atas dasar permasalahan-permasalahan di atas penulis memilih judul “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.”

6

Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya jawab dan

Opini Kurikulum 2013.


(19)

B. Identifikasi Masalah

Dalam latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai:

1. Kurikulun 2013 menjadi tolak ukur proses pembelajaran setelah

mengalami perkembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan.

2. Banyaknya guru yang masih belum memahami tentang proses pembelajaran kurikulum 2013.

3. Pelajaran ekonomi pada peminatan ilmu pengetahuan sosial menjadi penting sebagai acuan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian di atas, ruang lingkup masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi.

2. Kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi.

3. Hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah diatas, untuk lebih mempertajam masalah, maka merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta?

2. Bagaimana kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta?

3. Bagaimana hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta?


(20)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:

a. Memperoleh kebenaran empiris tentang implementasi kurikulun 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.

b. Memperoleh kebenaran empiris tentang kesiapan guru dalam implemntasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. c. Memperoleh kebenaran empiris tentang hambatan dalam implemntasi

kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.

2. Manfaat Penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta agar bisa dijadikan bahan referensi dalam perkuliahan atau penelitian.

b. Bagi peneliti, peneliti jadi mengetahui implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. c. Bagi guru, khususnya guru Sekolah Menengah Atas pada mata pelajaran

ekonomi membantu dalam memahami tentang implementasi kurikulum 2013 sehingga mampu dalam menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013.

d. Bagi institusi, khususnya bagi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar dapat memberikan solusi dari hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan atau pelaksanaan kurikulum 2013.

e. Bagi para pembaca, agar dapat mengetahui hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang implemntasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, sehingga dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.


(21)

7

A.Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu

curir yang artinya pelari dan curere yang berarti tempat berpacu . Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atlit pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish

untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya. Curriculum is the entire school program and all the people involved in it. Program tersebut berisi mata pelajaran- mata pelajaran

(courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian, secara terminologi istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah. 1

Kurikulum itu selalu dimanis dan senantiasa di pengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, bila suatu Negara beralih dari Negara yang dijajah menjadi Negara yang merdeka. Dengan sendirinya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh.

Perubahan kurikulum mengenai perubahan dasar-dasarnya, baik mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, Pembina

1

Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 2


(22)

pendidikan dan mereka-mereka yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum, juga disebut pembaharuan atau inovasi kurikulum, tentu saja dimaksud untuk mencapai perbaikan, sekalipun perubahan itu tidak dengan sendirinya membawa perbaikan.

Menurut Wina Sanjaya mengutip pernyataan Saylon Alexander dan Lewis mengatakan “bahwa pengertian kurikulum sebagai jumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan”.2 Dan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanl dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan isi dan bahan pelajaran itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.3

Berdasarkan pengertian tentang kurikulum diatas, dapat di simpulkan bahwa kurikulum itu tidak hanya sebatas pada jumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik saja, tetapi juga mencakup berbagai aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka mempengaruhi anak didik tersebut didalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Aktifitas tersebut dapat dilakukan di dalam maupun diluar kelas yang tentunya termasuk di dalamnya kegiatan belajar mengajar dan bagaimana mengatur strategi dalam proses pembelajaran. Kurikulum juga bisa dijadikan sebagai acuan dan dasar pijakan baik bagi tenaga pendidik, tenaga administrasi, kepala sekolah, siswa dan pihak-pihak yang terkait lainnya untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

2

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta; Kencana Prenada Media Grup,2008), hal. 4

3


(23)

Sedangkan kurikulum 2013 menurut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan adalah kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri Kurikulum 2013 yang paling mendasar adalah:

a. Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi.

b. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis.

c. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif dan afektif.

d. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member

kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran.

e. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.4

2. Tujuan Kurikulum 2013

Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.5

4

Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan

(Surabaya: KataPena, 2014) h. 22 5

Tujuan Kurikulum 2013, http://samparona.blogspot.com/2013/10/karakteristik-dan-tujuan-kurikulum-2013.html (diakses pada 07 Agusutus 2014 Pukul 20.22).


(24)

B.Pengertian Implementasi Kurikulum 2013

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Dalam Oxford

Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah “put

something into effect” (penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak).6

Jadi dapat didefinisikan implementasi kurikulum 2013 adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

Menurut Kunandar sebagaimana dikutip Mulyasa, Miller dan Seller

mengatakan bahwa “Pelaksanaan atau Implementasi Kurikulum merupakan

suatu proses penerapan konsep, ide, program, atau tatanan Kurikulum ke dalam praktek pembelajaran atau aktivitas baru sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah”.7

Dari uraian di atas bahwa implementasi kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian, keberhasilan pelaksanaan di sekolah sangat ditentukan oleh guru, karena bagaimanapun baiknya saran dan prasarana pendidikan apabila guru tidak melaksanakan tugas dengan baik, maka hasil dari pelaksanaan kurikulum pembelajaran tidak akan memuaskan.

Ada terdapat standar yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 diantaranya adalah:

6

E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jakarta. Bumi Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: 178

7

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan persiapan menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 233


(25)

1. Standar Lulusan Kurikulum 2013

Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Tujuan standar kompetendi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolahan dan standar pembiayaan.

Standar Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ Paket C Tabel 2.1

Standar Kompetensi Lulusan SMA

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dari sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindakan yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan kongkret sebagai


(26)

pengembangan diri yang dipelajari di sekolah secara mandiri.8

2. Standar Isi Kurikulum 2013

Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Standar Isi disesuaikan dengan subtansi tujuan pendidikan nasional dalam doamin sikap spritual dan sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, standar isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada standar Kompetensi Lulusan, yakni, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecangkupan, keluluasaan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut.

Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, mengahatim dan mengamalkan. Pengetahuan dimilki melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karateristik komptensi beserta perbedaan proses pemerolehannya memperngaruhi Standar Isi.

Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam standar isi untuk setiap mata pelajaran.

Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap muatan sebagaimana diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor

8


(27)

32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut:

Tabel 2.2

Muatan Ekonomi Untuk Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial pada SMA/MA/SMALB/ Paket C

Tingkat Kompe

tensi

Tingkat

Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi

5 X-XI a. Mensyukuri atas sumber

daya, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menhayati dan memiliki perilaku juju, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan peduli.

b. Memahami dan menyajikan konsep ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, permasalahan ekonomi, peran pelaku kegiatan ekonomi, serta pasar dan terbentuknya harga pasar.

c. Memahami dan menyajikan peran bank, lembaga

keuangan bukan bank, bank sentral, Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), serta menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran.

d. Memahami dan menerapkan konsep manajeman, koperasi dan pengelolahan koperasi. e. Memahami dan menyajikan

konsep pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.

1) Konsep dasar ilmu ekonomi.

2) Prinsip ekonomi. 3) Permasalahan ekonomi. 4) Pelaku ekonomi. 5) Pasar uang dan pasar

modal.

6) Pengelolahan koperasi. 7) Pembangunan ekonomi. 8) Ketenagakerjaan. 9) Pendapatan nasional. 10) APBN.

11) APBD. 12) Pajak. 13) Inflasi.

14) Kebijakan moneter dan fiskal.

15) Perdagangan internasional. 16) Kerjasama ekonomi


(28)

f. Menganalisi dan menyajikan hasil analisis

ketenagakerjaan, pendapatan nasional, APBN, dan APBD, serta peran, fungsi dan manfaat pembangunan. g. Menganalisis dan menyajikan

perhitungan indeks harga dan inflasi, serta kebijakan moneter dan fiskal. h. Menganalisis dan

mengevaluasi peran pelaku ekonomi dan pasae modal dalam sistem perekonomian Indonesia.

i. Memahami konsep dan mengevaluasi kebijakan perdagangan internasional dan kerjasama ekonomi internasional.

3. Standar Proses Kurikulum 2013

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

1. Perencanaan Pembelajaran

Pencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana


(29)

pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabusdan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Pembelajaraan pada hakekatnya adalah sebuah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana proses tersebut bersifat timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan siswa. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.

Menurut Asep Herry Hermawan mengutip pernyataan Oemar Hamalik mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran”. Dan menurut Muhammad Surya menjelaskan bahwa “pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya”.9

Menurut Jihad dan Haris bahwa “pembelajaran merupakan suatu

proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran”.10

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah perlunya komunikasi timbal balik

9

Asep Herry Hermawan, Asra dan Laksmi Dewi. Belajar&Pembelajaran Sekolah Dasar

(Bandung: UPI Press, 2007) Cet 2. h.3

10

Sofan Amri. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ( Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2013) h. 142


(30)

(transaksional) antara guru dan siswa, siswa dengan siswa baik itu secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.

Ada beberapa langkah yang penting yang harus dilakukan untuk menyusun bahan ajar yang dapat memenuhi maksud dari kurikulum 2013, di antaranya:

a. Membaca dan menganalisis KD dari berbagai KI satu tahun. b. Menganalisis materi yang telah disampaikan sehingga

mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman siswa pada bulan tersebut. Hal ini bisa dilakukan, misalnya 2x16 pekan efektif = 32. Kemudian juga dengan membuat rangkaian KD dari KI 1,2,3 dan 4.

c. Melakukan pemetaan dan kemudian menyusun urutan bahan ajar dengan sistematika yang benar, seperti:

1) Pendahuluan.

2) Mengamati kasus atau testimoni perilaku materi tertentu. 3) Mendorong pertanyaan apa, mengapa, bagaimana.

4) Menggali informasi (meminta siswa membaca pengetahuan tentang materi atau bahan ajar tertentu).

5) Menalar atau mendiskusikan tentang apa bedanya, fungsinya, dampaknya dan lain sebagainya dari materi yang ada.

6) Menyajikan cerita. 7) Merefleksi.

8) Merenungkan.

9) Mengomentari kasus (penerimaan dan penghargaan). 10) Ayo bertindak (mencoba mambuat).

11) Mempraktikan prilaku (rencana aksi) di rumah, di sekolah, di masyarakat, di negara.

12) Penutup.

13) Merangkum atau membuat peta konsep. 14) Penilaian pencapaian pengetahuan.


(31)

15) Tugas membuat portofolio (laporan tertulis). 11

Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.12 Dengan demikian, Perencanaan berkaiatan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.13

Menurut Hani Handoko, Semua kegiatan Perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini yaitu Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini, tahap 3: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan Tahap 4: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.14

Persiapan atau perencanaan pembelajaran merupakan konsep kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat terencana dan tercapai oleh anak didiknya.

Menurut E. Mulyasa untuk kepentingan jalan persiapan mengajar maka harus mencakup pada 3 kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran.15

Identifikasi kebutuhan, kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini guru melibatkan

11

Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan,

(Surabaya: KataPena, 2014), h. 155-156

12

Adul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2005),h. 15

13

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet 1, H.2

14

Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), Edisi 2, h.79

15

E. Mulyasa, KTSP Suatu Panduan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), h.213


(32)

peserta didik untuk mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar.

Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu.

Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Adapun perangkat utama yang harus disiapkan oleh guru adalah: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik dikelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi inti. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus. Komponen rencana pembelajaran meliputi :

1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan. 2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema. 3) Kelas/semester.

4) Materi pokok.

5) Kompetensi inti yang ditetapkan dari silabus yang terdiri dari KI-1 pada sikap spritual, KI-2 Pada sikap sosial, KI-3 pada pengetahuan dan KI-4 pada keterampilan.

6) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi inti. 7) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan


(33)

diukur, yang mencangkup dari kompetensi inti pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relavan, ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator kompetensi.

9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.

10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.

11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relavan.

12) Langka-langka pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan inti, dan penutup.

13) Penilaian hasil pembelajaran.16

b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi inti. Apabila rumusan kompetensi inti sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tutunan atau beberapa tujuan.

c. Mempersiapkan Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media

16

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.6


(34)

pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian saran dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.17

d. Memilih Metode yang Sesuai.

Metode adalah merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi.

18

Seorang guru yang baik tentunya tidak akan melupakan kemampuan teknis keguruan yang merupakan kunci keberhasilan profesinya sebagai seorang guru, kemampuan untuk mengelola proses pembelajaran dalam praktek yang sesungguhnya. Seorang guru ekonomi harus memilih metode yang tepat dalam ideal dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut:

17

Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarta: Prenada Media Grup, 2008) cet 4. h.200

18

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) h. 19


(35)

1) Mengamati (observasi)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi.

2) Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Kegiatan menanya dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk


(36)

membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

3) Mengumpulkan Informasi

Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

4) Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar

Kegiatan mengasosiasi atau mengolah informasi atau menalar dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang


(37)

bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. 5) Menarik kesimpulan

Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok atau secara individual membuat kesimpulan.

6) Mengkomunikasikan

Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk

mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. 19 e. Penataan Tempat Belajar

Tempat belajar seperti ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya ditampilkan untuk memenuhi ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang

19

Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013, http://ruangkreasikita.blogspot.com/2014 /03/kurikulum-2013-langkah-langkah-umum.html (diakses pada 12 Agusutus 2014 Pukul 14.00)


(38)

ditampilkan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan dapat menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.

Tampilan dapat berupa gambar, peta, diagram, puisi, dan lain sebaginya. Ruang kelas yang penuh dengan hasil karya siswa harus ditata dengan baik, sehingga dapat membantu guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga rujukan dalam membahas suatu masalah.

2. Kegiatan Pembelajaran

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pengelolahan kelas guru memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.

b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.

c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas, dan mudah dimengerti oleh peserta didik.

d. Guru menyesuaikan meteri pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.

e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan

mengemukakan pendapat.

h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.

i. Pada setiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran.


(39)

j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.20

Dalam pelaksanaan pembelajaran harus mengacu pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat tiga kegiatan pokok yang secara umum dibagikan kedalam tiga tahap kegiatan yaitu: kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaran/penutup. Ketiga kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut21:

a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran

Kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan.

Keberhasilan proses pembelajaran di antaranya sangat dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan pembelajaran. Fungsi kegiatan pendahuluan pembelajaran adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif agar siswa siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Dengan waktu yang relatif singkat guru harus dapat melaksankan kegiatan-kegiatan yang menunjang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa yang efektif.

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

20

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.8

21


(40)

2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk memperlajari suatu materi dan menjelaskan permasalahan atau tugas.

b. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembanagn fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karateristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Dalam setiap kegiatan guru hasrus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

Kompetensi inti dalam kegiatan inti dalam pembelajaran kurikulum 2013 meliputi:

1. Sikap (KI-1 dan KI-2)

Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang mengacu pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan sikap sosial yang mengacu pada Kompetensi Inti 2 (KI-2) berkaitan dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong


(41)

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam.22

Uraian dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dalam kurikulum 2013.

Tabel 2.3

Kompetensi Inti Sikap Spriritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2) Sekolah Menengah Atas

Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas XII

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya. 2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro aktif dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro aktif dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro aktif dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari soslusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekrif dengan

22

Direktur Jendral Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian Kurikulum 2013, (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., 2013), h.6


(42)

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.23

Deskripsi beberapa contoh indikator dari sikap-sikap yang terdapat dalam KI-1 dan KI-2

Tabel 2.4

Daftar Deskripsi Indikator

Sikap dan pengertian Contoh indikator

Sikap spritual KI-1

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.

a) Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.

b) Menjalankan ibadah tepat waktu.

c) Memberikan salam pada saat awal dan akhir persentasi sesuai agama yang dianut.

d) Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa.

e) Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.

f) Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha.

23

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.103


(43)

g) Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah, tempat tinggal, sekolah dan masyarakat. h) Memelihara hubungan baik dengan sesama

umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

i) Menghormati orang lain menajalankan ibadah sesuai dengan agamanya.

Sikap sosial KI-2

1. Jujur

Adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

a) Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan.

b) Tidak memngambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber.

c) Mengungkapkan perasaan apa adanya. d) Mengakui kesalahan atau kekurangan yang

dimiliki. 2. Disiplin

Adalah tidakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

a) Datang tepat waktu.

b) Patuh pada tata tertib atau aturan bersama sekolah.

c) Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

3. Tanggung jawab

Adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban, yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

a) Melaksanakan tugas individu dengan baik. b) Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan. c) Tidak meyalahkan/menuduh orang lain tanpa

bukti yang akurat.

d) Mengembalikan barang pinjaman. e) Menepati janji


(44)

4. Toleransi

Adalah sikap dan tindakan yang menghargai

keberagamaan latar belakang, pandangan, dan keyakinan.

a) Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat.

b) Menerima kesepakatan meskipun berbeda pendapatnya.

c) Dapat memaafkan kesalahan orang lain. d) Mampu dan mau berkerja sama dengan siapa

pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan.

e) Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain.

5. Santun

Adalah sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain.

a) Menghormati orang lain yang lebih tua. b) Tidak berkatakata kotor, kasar dan takabur. c) Tidak meludah di sembarang tempat.

d) Tidak meyelah pembicaraan pada waktu yang tidak tepat.

e) Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain.

f) Bersikap 3S (salam, senyum, sapa).

6. Percaya diri

Adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberikan keyakinan kuat untuk berbuat atau

a) Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.

b) Mempu membuat keputusan dengan cepat. c) Tidak mudah putus asa.


(45)

bertindak e) Berani persentasi di depan kelas.

f) Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.24

2. Pengetahuan (KI-3)

Pengetahuan yang mengacu pada Kompetensi Inti 3 (KI-3), pengetahuan yang dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktifitas belajar dalam aspek pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam aspek keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penelitian (inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).25

Tabel 2.5

Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Atas

Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas XII 3. Memahami,

menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

3. Memahami,

menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

3. Memahami,

menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

24

Direktur Jendral Pendidikan Dasar, op. cit., h.8

25

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.9


(46)

pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecakan masalah.

pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecakan masalah.

pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecakan masalah.26

3. Keterampilan (KI 4)

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dan keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modul belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning)27.

26

Ibid.,h. 161

27


(47)

Tabel 2.6

Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Atas

Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas XII 4. Mengelolah, menalar

dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu

menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan.

4. Mengelolah, menalar dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif

serta mampu

menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan.

4. Mengelolah, menalar dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif

serta mampu

menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan.28

Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru. Langkah-langkah kegiatan inti dalam pembelajaran meliputi:

a) Memberikan tujuan/topik pelajaran yang akan dibahas.

b) Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang harus ditempuh siswa.

c) Membahas/menyajikan materi pelajaran.29

28

Ibid., h.253 29

Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari http://massofa.wordpreess.com pada 12 juni 2011


(48)

c. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran

Kegiatan akhir dan tindakan lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien dan fleksibel. Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevalusai:

1. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama mengemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.

2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Umpan balik adalah respon/reaksi guru terhadap perilaku siswa. Apa yang dilakukan guru ketikan siswa bertanya, ketika siswa berpendapat, ketika siswa mengajukan hasil kerja, ketika siswa membuat kesalahan.

3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok.

4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya30.

Dari sini dapat dipahami bahwa kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pembelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses hasil belajar peserta didik. Waktu yang tersedia untuk kegiatan inti relatif singkat, oleh karena itu guru mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin.

30

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.10


(1)

7

Zainal

Arifin,

Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001)

hal.2

8

II

b

8

Wina Ssanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta;

Kencana Prenada Media Grup.2008) hal. 4 9

il

v

9

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta; Kencana Prenada Media Grup.2008) hal. 8

9

u

\"

10

Imas Kurinasih& B erlin S ani, Imp I e m en t as i K r i ktt lum 2 0 I 3

Kons ep & Penerapan (Surabaya: KataPen a, 2A14) h. 22

l0

II

V

l1 20

Tr.{ttan

1 3/1 0/karakteristik-dan-tujuan-kurikulum-20

Kurihilum

2013,

http://samparona.blogspot.com/

1 3.html

(diakses pada07 Agusutus 2014 Pukul20.22\.

l1

II

v

T2

E.Mulyasa, Implementasi

Kurikulum Tingkat

Satuan

Pendidikan (Jakarta. Bumi Aksara,2009) Cet ke 2

Hal:

178

11

II

V

13

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan persiapan menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007), h. 233

1l

il

v

t4

Asep

Herry

Hermawan,

Asra

dan

Laksmi

Dewi.

Belajar&Pembelajaran Sekolah

Dasar

(Bandung:

UPI

Press,

2007) Cet 2. h.3

1,2

II

V

l5

Sofan

Amri.

Pengembangan

Ktrikulum

2013 (Jakarta: PT.

&

Model

Pembelajaran dalam

Prestasi Pustakaraya, 201 3)

t2

Ii

V

16

Imas Kurinasih&

Berlin

Sani,

IrnplementasiKrihlum

2013

Konsep &Penerapan (Surabaya: KataPena,2Al4)

h.

155-156

l4

II

v

l7

Adul Maj id, P e r e n c an a a n P e mb e I aj a r an, (B andung:

PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2005),h. 15

t4

II

V

18 Harjanto, Perencanaan Pengajararz, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1997), Cet 1, H.2 14

il

V

l9

Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), Edisi

2,h.79

t4

II

V

20 E. Mulyasa, KTSP Suattt Panduan Praktis, (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 20A6),h.213

t4

il

t,


(2)

Peserta

Didik

Berdasarkon Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.

RajaGrafi ndo Persada) hal.6

V

22 Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarata:

Prenada Media

G*p,

2008) cet 4. H.200

I7

II

V

23

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran (Bandung:

PT. Ranaja

Rosdakarya,2}ll)

h.

19

t7

II

lv

24

Pendekatan

Saintifik dalam

Kurikulum

2013,

http:i/ruangilffeasikita.blosspot.con/2014

/03/lorikulum-20 I 3JangkahJangkah-umum.html (diakses pada I 2 A zusutus

2014 Pukul 14.00)

20

II

t,

25 PT.

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil

Belajar

Peserta

Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: RajaGrafi ndo Persada) hal. 8

22

il

v

26 PT.

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil

Belajar

Peserta

Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarla: Raj aGrafi ndo Persada) hal.9

22

II

v

27

Direktur Jendral Ktu'ikulum 2013, 2013), h.6

Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., 23

II

v

28 PT.

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil

Belajor

Peserta

Didik

Berdasarkan

Kuriktlunt

201 3). (Jakarta: RajaGrafindo Persada) hal. 1 03

24

II

V

29

Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., Direktur Jendral

Kurihtlum

2013, 2013), h.8

27

u

V

30

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil

Belajar

Pesertq

Didik

Berdasarkan Kr,trikuh.mt 2013). (Jakarta: pT. RajaGrafi ndo Persada) hal.9

27

II

V

31

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil

Belajar

Peserta

Didik

Bertiasarkan

Ktrikulum

2013). (Jakarta: pT. 28

il


(3)

RajaGrafindo Persada) hal. 1 61

32

Kunandar; Pe ni I a i an Aut e n t i k @ en i I ai an

H

as i I B e I aj a

r

Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: pT. RajaGrafmdo Persada) hal. 1 0

29

II

M

JJ

Kunandar, Pe n i I ai an Aut e n t i k (P e n i I a i an Ha s i I B e I aj

ar

Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.

RajaGrafido

Persada) hal.253

29

il

V

34

Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari http ://massofa. wordprees s. com p ada 1 2

juni

2 0 I 1

30

u

V

35

Kunandar, Pe nilaian Autentik (Penil aian Has

il

B elaj

ar

Peserta Didik Berdasarkan

Kurihilum

2013). (Jakarta: pT.

RajaGrafido

Persada) hal. 1 0

30

II

V

36 Sukardi,. Evoluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi

Aksara,20ll),

Cet 5.

h.l7

31

II

v

3t

Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian

Hasil Belajar

(Bandung:

CV Wacana Prima, 2009), h.6

3t

II

V

38

Kunandar, Pe n i I ai an Aut e n t

ik

(P e n i I a i an Has i I B e I aj a

r

Peserta Dildik Berdasarkan Kuril*ilr.un 201 3). (Jakarta: pT. RajaGrafmdo Persada) hal.70

-) -)

II

V

39 Imas Kurirmsih&

Berlin

Sani, ImplementasiKriktiltun 2013

Kons ep & Pener apon (Surabaya: KataPen a, 20I 4) h. 47 JJ

II

V

40

Kunandar Pe n i I a ian A ut en t i k (P en i I a i an H as

il

B e laj a

r

Peserta Didik Berdosarkcrn Kurikulum 2013). (Jakarta: pT. Raj aGrafimdo Persada) hal. 5 9

34

II

V

41

Kunandar Pe n i I ai an Aut en t i k (P e ni I ai an

H

as i I B e I aj

ar

Peserta

Nlik

Berdasarkan

l{urikulum

2013). (Jakarta: pT. RajaGrafiudo Persada) hal. 1 00

35

il

Y

42

Imas Kurinasih&

Berlin

Sani, Imp lemen t as

iKrikulurn

2 0 t 3

Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena

, Z0l4)

h.

6l

35

II

lr


(4)

Peserta

Didik

Berdasarknn Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.

RajaGrafindo Persada) hal. I 59

b

44 Imas Kurinasih&

Berlin

Sani, Implementas

iKrikulum

2 0 I 3 Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 62

38

u

V

45

Kunandar Penilaian Autentik (Penilaian Hasil

Belajar

Peserta

Didik

Berdasarksn Knrikulttm 2013). (Jakarta: RajaGrafindo Persada) hal.25 1

PT. 4A

II

\,

46 Imas Kurinasih&

Berlin

Sani, Implemen tas iKriknlum 2 0 I 3

Kons ep & P enerapan (Surabaya: KataPen a, 201 4) h. 62 40

il

v

47 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.89 41

u

lU

48 http ://historyofi ndonesi a.bl ogspot. com/pengerti

an-ekonomi.html, di akses pada 10 Desember 2013 41

II

v

49 Iskandar Putong, Ekonomi

Mikro&Makro.

(Jakarta: Ghalia,

2002) h. 1s 41

II

V

50 Dadang Supardan, Pengantar

Ilmu

Sosial (Jakarta: Bumi

Aksara, 2011), Cet 3. h.367 42

II

V

5l

Nanang Fatah, Ekonomi Dan Pernbiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet 1,

h.l1

42

II

V

52 Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi

Mikro

dan lVlakro,

(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2A02),Cet2,

hal

16.

43

II

h

53

UIN

Jakarta, Pedoman Penuliscut Skripsi Fakultas

llmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syari.f Hldayatullah Jakarta,(Jakarta:

UIN

Press, 2013). H.

6l

46

III

v

54

UIN

Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi Fahtltas

llnut

Tarbiyah dan Keguntan Universitas Islam Negri Syarrf Hidayatullah Jakarta,(Jakarta:

UIN

Press,

ZAn).

H. 62

46

IiI

l-55

UIN

Jakarta, Pedoman Penulisart Skripsi Fakultas

llmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri

Syarif

Hidayatullah Jakarta,(Jakarta:

UIN

Press, 2013). H. 63

47

ilI

V


(5)

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri

Syar{

Hidayatullah Jakart a, (Jakarta:

UIN

Press, 2A13). H. 64

V

57

Suharsirni Arikunto,

M

anaj emen P enelit i

an,

(Jakarta: Rineka

Cipto, 2W7),h.234 47

ilI

V

58

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian

Kualitatif:

Pemahaman Filosofis clan Metodologi ke Arah Peng,rctsaan Model Aplikasr. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2007).

H.

191

48

ru

[,

s9

Iin Tri

Rahayu, Observasi dan Wawancara,

(Malang:

Bayumedia Publising, 2004) cet 1, h.7 5. 48

ilI

h

60

UIN

Jakarta, Pedoman Peruilisan Skripsi Falailtas

llmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri

Syarf

Hidoyatullah Jakarta,(Jakarta:

UIN

Press, 2013).

H.67

49

ilI

v

61

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R

&D,

(Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet

xII,

h.321

49

III

u

62

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R

&D,

(Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet

xII,

h.341

50

III

lY,

63

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R

&D,

(Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet

xII,

h.345

50

III

t,

64 Iin

Tri

Ralrayu, Obseryasi dan LYayvancara,

(Malang:

Bayumedia Publising,

2A0q

cet 1, h.142-143. 50

III

V

65

http://dickozenid.blogspot. com/20 I

3/05/kelamahan-kurikulum-2Ol3.html (diakses pada 05 Oktober 2014 pukul

14.00)

75 IV

&

66

http://www.untirta.ac.id/berita-50 1 -artikel--kesiapan-

guru-menyonsong-kurikulum-20 i 3.html (diakses pada Z0 Oktober 2013 Pukul 20.00)


(6)

67

http://harunarcom.blogspot.com/201 211 2/persiapan- guru-dalam-men ghad api,

html

(di akses p ada 20 Oktober Pukul 20.22)

76

ry

t,

68

http ://kemdikbud. eo. i d/kemdikbudlartikei kurikulum2 0 1 3

76

IV

v

(diakses

pada?l

Oktober 2014 Pukul 13.00)

69

Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud,

Tanya

jawab

dan Opini Kurikulum 2013.

kemdiknas. go. id/kemdikbud/depan/tanya-j awab-d an-opini-kurikulum2013/ (diakses pada 02 Oktober 2014

Pukul21.30)

76

ry

L

70

Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud,

Tanya

jawab

dan Opini Kurikulum 2013.

kemdiknas. go.id&emdikbudldepan/tanya-j

awab-dan-opini-kurjkulum20l3l

(diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul 21.30)

78

IV

(,

Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul

Implementasi

Kurikulum

2013 Pada

Nlata Pelajaran Ekonomi

di

SMA

Negeri 94

Jakarta,

maka perlu penguji daftar referensi untuk mengetahui sumber data yang diperoleh.

Jakarta, 04 Desember 2014


Dokumen yang terkait

Telaah Kurikulum. kurikulum kimia SMA

0 11 20

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 11

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 6

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 14

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 16

Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 10 172

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

0 2 129

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

1 9 247

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 9