Hasil Wawancara Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Pemberian Imunisasi BCG pada Bayi

Berdasarkan hasil uji regresi logistik pada Tabel 4.16. di atas, maka model persamaan uji regresi sebagai berikut: y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + … +β i X i y = -19,720 + 22,124 X 1 + 28,253 X 2 + 22,855 X 3 dimana : y = Pemberian Imunisasi BCG pada Bayi β = Konstanta X 1 = Pendidikan X 2 = Pengetahuan X 3 = Dukungan Suami Dari persamaan yang diperoleh, maka dapat disimpulan bahwa: Ibu bayi yang memiliki pendidikan baik, akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pemberian imunisasi BCG pada bayi sebesar 22,1 kali dibandingkan ibu bayi memiliki pendidikan rendah. Demikian pula ibu bayi yang memiliki pengetahuan baik akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pemberian imunisasi BCG pada bayi sebesar 28,2 kali dibandingkan ibu bayi memiliki pengetahuan buruk. Hal ini berlaku juga pada ibu bayi yang mendapat dukungan suami baik, di mana dukungan suami yang baik akan memberikan pengaruh besar terhadap pemberian imunisasi BCG pada bayi sebesar 22,9 kali dibandingkan ibu bayi mendapat dukungan suami buruk.

4.5. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa ibu bayi di wilayah kerja Puskesmas Aekraja tentang alasan ibu tidak membawa bayinya untuk diimunisasi Universitas Sumatera Utara BCG, diantaranya disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pencegahan penyakit, pengetahuan ibu tentang imunisasi BCG masih rendah, kurangnya kesadaran ibu bayi untuk mencegah penyakit. Beberapa ibu juga menyatakan bahwa ada larangan dari suami untuk membawa bayinya untuk di imunisasi BCG. Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap juru imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Aekraja, kegiatan imunisasi BCG dilakukan setiap bulannya di setiap posyandu oleh bidan desa dan dibantu oleh kader, di mana dalam kegiatan posyandu tersebut dilakukan penyuluhan mengenai imunisasi BCG dan juga penyuntikan vaksin BCG. Dari keseluruhan ibu yang memiliki bayi di wilayah kerja posyandu tersebut hanya beberapa ibu yang datang dan mau mengikuti kegiatan penyuntikan vaksin BCG pada bayinya, sementara sebagian ibu lainnya tidak datang dikarenakan berbagai alasan. Menurut penjelasan bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Aekraja, ibu bayi yang baru melahirkan dan dibantu oleh bidan tersebut telah diminta datang ke posyandu pada hari yang telah ditentukan untuk melakukan imunisasi BCG, tetapi ibu bayi tidak datang kembali. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi logistik berganda dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa variabel karakteristik ibu pendidikan dan pengetauhan dan dukungan suami mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemberian imunisasi BCG pada bayi, sedangkan variabel karakteristik ibu berupa pekerjaan dan sikap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemberian imunisasi BCG pada bayi.

5.1. Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Pemberian Imunisasi BCG pada Bayi

Hasil analisis statistik dengan uji regresi logistik berganda, menunjukkan bahwa variabel pendidikan memiliki pengaruh terhadap pemberian imunisasi BCG pada bayi p=0,0110,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Irfani 2010, yang menyatakan bahwa variabel pendidikan ibu memiliki pengaruh terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Mumpuni 2002, yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan status imunisasi bayi. Rokmah 1994, menyatakan bahwa tingkat pendidikan formal merupakan landasan seseorang dalam berbuat sesuatu, membuat lebih mengerti dan memahami sesuatu, atau menerima dan menolak sesuatu gagasan sehingga responden dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah menerima program imunisasi, sedangkan responden dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah masih sulit menerima hal tersebut. Universitas Sumatera Utara Menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh Sarwono 2004, tingkat pendidikan formal merupakan landasan seseorang dalam berbuat sesuatu, membuat lebih mengerti dan memahami sesuatu. Tingkat pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan pengetahuan dan pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, diketahui bahwa responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi lebih banyak jumlahnya memberikan imunisasi BCG dibandingkan responden yang berpendidikan sedang. Responden dengan pendidikan tinggi memiliki informasi, inisiatif dan kepedulian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, khususnya pemberian imunisasi BCG. Upaya yang sebaiknya dilakukan adalah pemberian informasi mengenai imunisasi BCG kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care dari sejak trisemester pertama, sehingga pengetahuan responden mengenai kesehatan khususnya imunisasi BCG menjadi lebih baik. 5.2. Pengaruh Pekerjaan terhadap Pemberian Imunisasi BCG pada Bayi Hasil analisis statistik dengan uji regresi logistik berganda, menunjukkan bahwa variabel pekerjaan ibu tidak memiliki pengaruh terhadap pemberian imunisasi BCG pada bayi p=0,0750,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan Irfani 2010, yang menyatakan bahwa variabel pekerjaan ibu tidak berpengaruh terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap, berbeda dengan penelitian Khalimah 2007, yang menyatakan bahwa status pekerjaan ibu mempunyai hubungan yang signifikan dengan penerapan imunisasi campak. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Anderson yang dikutip Notoatmodjo 2010, bahwa pekerjaan merupakan salah satu variabel struktur sosial yang mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lapangan, dapat dinyatakan bahwa pekerjaan responden tidak memengaruhi tindakannya dalam membawa bayi ke pelayanan kesehatan untuk diberikan imunisasi BCG. Hal ini terlihat dari sebagian besar responden yang bekerja dapat membawa bayi ke pelayanan kesehatan untuk diberikan imunisasi BCG.

5.3. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pemberian Imunisasi BCG pada Bayi

Dokumen yang terkait

Dukungan Sosial Suami Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

20 173 124

Pengaruh Perilaku Ibu Balita Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013

1 50 168

Pengaruh karakteristik Dan Dukungan Keluarga Pada Ibu yang Memuliki Bayi Berumur 0 Sampai 3 Bulan terhadap Pemberian Imunisasi HB-0 di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Pane II Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2014

1 30 178

Pengaruh Faktor Pemudah, Pemungkin dan Penguat terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi oleh Ibu di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

4 56 91

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami terhadap Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar

14 79 101

Perilaku Suami dalam Mendukung Pemberian Imunisasi pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kolang Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011.

11 93 108

Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang imunisasi BCG pada bayi usia 0-2 bulan di 3 (tiga) Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014

1 63 91

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KESEJAHTERAAN IBU NIFAS Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 17

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KESEJAHTERAAN IBU NIFAS Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.

0 1 17

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERINGIN RAYA KOTA BENGKULU TAHUN 2013 - UNIB Scholar Repository

0 2 14