2.1.2.2 Jenis-Jenis Kredit
Kredit yang diberikan bank umum dan perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
a. Dilihat dari segi kegunaan yaitu Kredit investasi, Kredit modal kerja KMK-
revolving dan KMK-Einmaleg dan Kredit Konsumsi b.
Penggolongan kredit berdasarkan jangka waktu yaitu Kredit berjangka waktu kurang dari 1 tahun; 1 - 2 tahun; 2 – 5 tahun; lebih dari 5 tahun
c. Penggolongan Kredit berdasarkan jaminan yaitu kredit dengan jaminan secured
loan dan kredit tanpa jaminan unsecured loan d.
Penggolongan kredit berdasarkan sektor ekonomi sesuai urutan yang dikeluarkan Bank Indonesia yaitu Kredit Industri, Kredit Perdagangan, restoran dan hotel,
Kredit Pertanian, Kredit Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, Kredit Konstruksi, Kredit Listrik, gas dan air, Kredit Jasa-jasa sosialmasyarakat,
Pertambangan, Sektor lain-lain. e.
Penggolongan Kredit berdasarkan Kolektibilitas Kredit Bank adalah bisnis unik. Mereka melakukan bisnis degan menggunakan dana orang
lain. Walau pihak perbankan berlomba-lomba mengusahakan agar pendapatan bank dapat terdiversifikasi kearah fee based,, sumber pendapatan sampai sekarang masih
didominasi oleh pendapatan bunga interest revenue. Di Neraca laporan keuangan bank kita dapat melihat sumber pembiayaan utama untuk kredit tesebut adalah
Dana Pihak Ketiga tabungan,deposito, giro dan lain lain. Inilah fakta yang berhubungan dengan fenomena diatas. Kredit adalah bisnis berisiko dimana ada
kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat tertagih kredit macet dengan sejuta alasan dari debitor. Apapun yang terjadi pada kredit, bank tidak boleh tidak
membayar dana masyarakat. Bank tidak dapat dan tidak boleh mengatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
karena kredit yang diberikannya tidak tertagih, maka dana masyarakat belum dapat dibayar. Apabila hal ini terjadi dapat menghilangkan kepercayaan para pemilik
dana sehingga dananya pada bank tersebut ditarik secara besar-besaran rush. Setiap fasilitas kredit mempunyai tingkat kemungkinan probabilities realisasi
pembayaran bunga dan pokok oleh debitor yang berbeda-beda atau tingkat kolektibilitas yang berbeda. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI
No.112PBI2009 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No.72PBI2009 tanggal 29
Januari 2009, bank wajib melakukan klasifikasi asset produktif berdasarkan evaluasi unsur-unsur kuantitatif serta pertimbangan subjektif judgement meliputi
kriteria : Prospek usaha, Kinerja performance debitur, Kemampuan membayar. Berdasarkan penilaian evaluasi tersebut diatas maka kolektibilitas kredit ditetapkan
menjadi 5 lima kelompok dan semua bank wajib membentuk cadangan penghapusan kredit macet sesuai Tabel 2.1
Tabel 2.1 Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Persentase minimum penyisihan kerugian •
Lancar L sound current 1
• Dalam perhatian khusus DPKspecial mentioned
5 •
Kurang lancar KLsub standard 15
• Diragukan DRdoubtful
50 •
Macet Mloss 100
Sumber data : PBI No.72PBI2009 tanggal 29 Januari 2009 Sigit Triandaru Totok Budisantoso 2007 : 118 mengatakan bahwa penggolongan
kualitas kredit “Lancar” apabila debitur dinilai memiliki prospek usaha yang baik, Kinerja
Universitas Sumatera Utara
debitor menunjukkan laba tinggi dan stabil serta kemampuan membayar atas hutang pokok dan bunga selalu tepat waktu. Pada tingkat kolektibilitas ini bank harus membentuk
cadangan penghapusan sebesar 1 x sisa pinjaman. Kualitas kredit “Dalam Perhatian Khusus” apabila dinilai prospek usaha debitor
memiliki potensi pertumbuhan terbatas, Laba cukup baik tetapi berpotensi turun, dan telah menunggak pembayaran pokokbunga pinjaman sampai 90 hari. Pada tingkat kolektibilitas
ini bank harus membentuk cadangan penghapusan sebesar 5 x sisa pinjaman. Kualitas kredit “Kurang Lancar” apabila dinilai prospek usaha debitor memiliki
potensi pertumbuhan sangat terbatas atau tidak tumbuh, Laba usaha rendah, dan telah menunggak pembayaran pokokbunga pinjaman diatas 90 hari sampai dengan 120 hari.
Pada tingkat kolektibilitas ini bank harus membentuk cadangan penghapusan sebesar 15 x sisa pinjaman.
Kualitas kredit “Diragukan” apabila dinilai kegiatan usaha menurun, Laba sangat kecilnegatif, dan telah menunggak pembayaran pokokbunga pinjaman diatas 120 hari
sampai dengan 180 hari. Pada tingkat kolektibilitas ini bank harus membentuk cadangan penghapusan sebesar 50 x sisa pinjaman.
Kualitas kredit “Macet” apabila dinilai prospek usaha debitor sangat diragukan dan sulit pulih kembali, debitur menderita kerugian yang besar dan tidak mampu memenuhi
seluruh kewajiban dan usaha tidak dapat dipertahankan, telah menunggak pembayaran pokokbunga pinjaman lebih dari 180 hari. Pada tingkat kolektibilitas ini bank harus
membentuk cadangan penghapusan sebesar 100 x sisa debet pinjaman.
2.1.2.3 Prinsip Dasar Pemberian Kredit