Gejala klinik migren Diagnosis

Hipereksitasi korteks serebri Cortical spreading depression Aktivasi sistem trigeminovaskular Sterile neurogenic inflammation Sensitisasi sentral dan perifer Serangan migren Nukleus batang otak Gambar 2.1. Patofisiologi migren 16

2.5. Gejala klinik migren

Secara umum gejala klinik migren berupa nyeri kepala berulang, umumnya unilateral dengan interval bebas gejala dan disertai minimal tiga keluhan seperti nyeri perut, mual atau muntah, nyeri kepala berdenyut, berhubungan dengan aura visual, sensorik ataupun motorik, membaik dengan tidur, dan adanya riwayat keluarga migren. 18 Pada migren tanpa aura, selain keluhan diatas, dapat juga dijumpai keluhan pucat, fotofobia, fonofobia, osmofobia, dan parestesia. Sedang pada migren dengan aura, sebelum terjadinya nyeri kepala, biasanya didahului dengan aura. Aura visual muncul dengan gejala pandangan kabur, skotoma, Universitas Sumatera Utara fotopsia, fortification spectra, dan distorsi ireguler terhadap objek. Pada beberapa orang, terkadang disertai vertigo dan lightheadedness. Aura sensorik muncul berupa parestesia perioral dan kebas atau mati rasa pada tangan dan kaki. 8,18 Migren dengan atau tanpa aura mempunyai patofisiologi yang sama, tergantung intensitas iskemik pada serebral yang akan menimbulkan ada atau tidak adanya aura. 34

2.6. Diagnosis

Kriteria diagnostik migren pada anak ditegakkan berdasarkan kriteria The International Headache Society IHS. 8,17,19,35 Diagnosis klinik IHS menjadi standar baku emas migren, sebab lebih mudah dan mempunyai akurasi yang baik. 36 Diagnosis migren menurut IHS: 17 Migren tanpa aura pada anak: A. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi kriteria B-D B. Serangan nyeri kepala berlangsung 1 sampai 72 jam C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara karakteristik berikut: 1. Lokasi unilateral, mungkin bilateral, frontotemporal tanpa oksipital 2. Kualitas berdenyut 3. Intensitas nyeri sedang atau berat 4. Keadaan bertambah berat oleh aktifitas fisik atau penderita menghindari aktifitas fisik rutin seperti berjalan atau naik tangga Universitas Sumatera Utara D. Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini : 1. Nausea dan atau muntah 2. Fotofobia dan fonofobia E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain Migren dengan aura pada anak: A. Sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan yang memenuhi kriteria B B. Adanya aura yang terdiri paling sedikit satu dari dibawah ini: 1. Gangguan visual yang reversibel termasuk: positif atau negatif seperti cahaya yang berkedip-kedip, bintik-bintik atau garis-garis 2. Gangguan sensoris yang reversibel termasuk positif seperti diuji dengan peniti dan jarum atau negatif hilang rasakebas 3. Gangguan bicara disfasia yang reversibel sempurna C. Paling sedikit dua dari dibawah ini: 1. Gejala visual homonim atau gejala sensoris unilateral 2. Paling tidak timbul satu macam aura secara gradual ≥ 5 menit atau aura yang lainnya ≥ 5 menit 3. Tiap gejala berlangsung ≥ 5 menit dan ≤ 60 menit D. Tidak berkaitan dengan kelainan lain Universitas Sumatera Utara

2.7. Terapi Preventif