Hemiterpenoida Monoterpenoida Seskuiterpenoida Klasifikasi Senyawa Terpenoida

2.4.2.1. Hemiterpenoida

Hemiterpenoida adalah anggota yang paling sederhana dari senyawa terpenoida. Senyawa ini merupakan hasil akhir metabolik yang dapat diisolasi karena jarang ada yang stabil di alam,. Namun demikian, mereka yang terdapat dalam sel hidup merupakan senyawa yang sangat reaktif. Keberadaan asam tiglat dan angelat di alam adalah salah satu contoh sumber senyawa dari golongan hemiterpenoida. H CH 3 COOH CH 3 C=C Asam angelat H CH 3 COOH CH 3 C=C Asam tiglat tersebar luas,misalnya Geranium sp tersebar luas, mialnya Archangelica officinalis

2.4.2.2. Monoterpenoida

Monoterpenoida terbentuk dari dua satuan isoprena atau mempunyai sepuluh atom karbon C 10 . Monoterpenoida merupakan cairan tanwarna, tidak larut dalam air, dapat disuling uap, berbau harum, dan titik didih antara 140 – 180 C. Beberapa senyawa bersifat optis aktif. Senyawa golongan ini telah diketahui sejak bertahun – tahun sebagai komponen minyak esensial dari tumbuhan tingkat tinggi. Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa fungsi terpenoida tingat rendah lebih bersifat ekologi ketimbang fisiologi dalam tumbuhan. Banyak senyawa ini yang menghambat pertumbuhan tumbuhan pesaingnya dan dapat juga bekerja sebagai insektisida atau berdaya racun terhadap hewan tingkat tinggi. 8 n C 40 Cn tetraterpenoida politerpenoida glikosida jantung zat warna karoten Karet alam Rangka monoterpenoida meliputi asiklik, monosiklik, dan bisiklik seperti contoh di bawah ini: CH 3 CH 3 CH 2 CH C H 2 C H 2 C C CH CH 2 mirsena asiklik monosiklik p-mentana fenkana bisiklik

2.4.2.3. Seskuiterpenoida

Seskuiterpenoida adalah senyawa C 15 , biasanya dianggap berasal dari tiga satuan isoprena. Seperti monoterpenoida, seskuiterpenoida terdapat sebagai komponen minyak esensial yang tersuling uap. Senyawa golongan ini memiliki titik didih 200 C dan berperan penting dalam memberi aroma pada buah. Secara kimia, seskuiterpenoida juga dipilah – pilah berdasarkan kerangka karbon dasarnya seperti monoterpenoida. Umumnya terdiri atas seskuiterpenoida asiklik misalnya farnesol, seskuiterpenoida monosiklik misalnya elemol, dan seskuiterpenoida bisiklik misalnya β – selinena. Tetapi, dalam setiap golongan dikenal banyak senyawa yang berbeda. Setelah penelitian lebih lanjut, seskuiterpenoida dapat juga diklasifikasikan terhadap ada tidaknya gugus lakton dalam struktur senyawa golongan seskuiterpenoida tersebut. Seskuiterpenoida lakton ini mendapat perhatian khusus untuk diteliti lebih lanjut karena kemampuannya sebagai alergen. Rasanya kadang – kadang pahit atau pedas. Contoh dari seskuiterpenoida lakton ini yaitu santonin. O O O Santonin

2.4.2.4. Diterpenoida