4. Peningkatan kemampuan beradaptasi, dan
Sistem boarding school mengharuskan siswa untuk hidup bersama dan mampu beradaptasi dengan teman sekolah asrama. Siswa yang juga
sebagai makhluk sosial tidak mungkin memenuhi semua kebutuhannya sendiri, secara otomatis siswa akan membutuhkan bantuan temannya.
5. Peningkatan partisipasi,
Keberadaan sekolah dan asrama pondok pesantren di tengah masyarakat secara otomatis berdampak pada lingkungan sekitar. Mau tidak
mau, hal ini juga menuntut siswa untuk turut berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan, baik kegiatan di asrama pondok pesantren maupun
kegiatan kemasyarakatan yang ada.
B. Sistem Boarding School SMP Islam Raden Paku
1. Kurikulum yang terapkan; jadwal belajar, jadwal kegiatan siswa, dll.
Kurikulum yang diterapkan di SMP Islam Raden Paku adalah kurikulum nasional KTSP yang dipadukan dengan kurikulum boarding
school khas pondok pesantren yang berbasis karakter. 2.
Karakteristik siswa, guru, karyawan, dan tenaga kependidikan Siswa yang tidak lain juga merupakan santri pondok pesantren
secara tidak langsung mempunyai nilai lebih jika dibanding dengan mereka yang hanya sekolah dengan datang dan pulang laju. Selain dari
materi pembelajaran yang mereka dapat di sekolah, siswa SMP Islam Raden Paku juga terdidik untuk hidup bersama, memperdalam ilmu agama
Islam, serta mengamalkannya dalam kehiduan sehari-hari.
3. Sarana dan prasarana penunjang proses kegiatan belajar mengajar
Sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar di SMP Islam Raden Paku sudah tergolong cukup. Sebagian besar kebutuhan siswa
sudah terpenuhi, dari gedung sekolah, asrama, masjid, dan kebutuhan MCK pun sudah ada. Begitu juga dengan buku-buku pelajaran, media
pembelajaran dan sarana alat-alat praktek penunjang kegiatan belajar mengajar pun sudah ada meskipun dalam jumlah terbatas.
4. Metode pembelajaran yang digunakan
Metode pembelajaran yang digunakan guru tenaga pengajar sudah cukup kreatif dan bervariasi. Pihak sekolah memberikan wewenang
kepada guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan inovasi dan kreativitas masing-masing guru. Hal ini dimaksudkan agar siswa tetap
nyaman dalam proses belajar mengajar, tanpa merasa tertekan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
5. Sistem evaluasi pembelajaran
Sistem evaluasi yang diterapkan di SMP Islam Raden Paku tidak hanya sekedar evaluasi pada mata pelajaran umum saja, melainkan siswa
juga harus mencapai kriteria lulus pada materi agama Islam ditentukan. Selain itu, kepala sekolah juga menganjurkan setiap guru untuk melakukan
sistem ulangan pada akhir bab pembelajaran guna mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan. Sebagai prasyarat
kelulusan sekolah juga mengadakan evaluasi kemampuan dalam ilmu agama, seperti hafalan Juz ‘Amma, Surat-surat pilihan, dsb.
6. Program Pembelajaran SMP Islam Raden Paku
Program pembelajaran sudah ada dan dilaksanakan, mulai dari mata pelajaran yang diajarkan, jadwal belajar, alokasi waktu, guru yang
mengampu. Sebagai SMP berciri khas Islam tentunya materi pendidikan agama Islam yang diberikan lebih banyak dibanding di sekolah umum.
7. Aktivitas Kegiatan Siswa SMP Islam Raden Paku
Jadwal kegiatan siswa sehari-hari dan bahkan kegiatan mingguan sudah tersusun secara sistematis, mulai dari bangun tidur hingga waktu
istirahat malam. Jadwal kegiatan dibuat bervariasi untuk mengurangi kejenuhan siswa bila harus melakukan aktivitas yang sama.
8. Tata Tertib Siswa SMP Islam Raden Paku
Tidak hanya di sekolah, di asrama pun siswa diwajibkan untuk menaati tata tertib. Pihak SMP sudah menetapkan kewajiban dan larangan
siswa ketika di sekolah dan saat di asrama pondok pesantren.
C. Kualitas Belajar Siswa dalam Sistem Boarding School SMP Islam Raden